Cara Yang Benar Dalam Merawat Anak Sejak Mulai Dari Lahir
.
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
.
Materi pertama
بسم الله الرحمن الرحيم
Kitab Ihya Ulumuddin Jilid 3 halm 72 bab mendidik anak
ﺑﻴﺎﻥ اﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﻲ ﺭﻳﺎﺿﺔ اﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﻧﺸﻮﻫﻢ ﻭﻭﺟﻪ ﺗﺄﺩﻳﺒﻬﻢ ﻭﺗﺤﺴﻴﻦ ﺃﺧﻼﻗﻬﻢ اﻋﻠﻢ ﺃﻥ اﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﻲ ﺭﻳﺎﺿﺔ اﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﻣﻦ ﺃﻫﻢ اﻷﻣﻮﺭ ﻭﺃﻭﻛﺪﻫﺎ ﻭاﻟﺼﺒﻴﺎﻥ ﺃﻣﺎﻧﺔ ﻋﻨﺪ ﻭاﻟﺪﻳﻪ ﻭﻗﻠﺒﻪ اﻟﻄﺎﻫﺮ ﺟﻮﻫﺮﺓ ﻧﻔﻴﺴﺔ ﺳﺎﺫﺟﺔ ﺧﺎﻟﻴﺔ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻧﻘﺶ ﻭﺻﻮﺭﺓ ﻭﻫﻮ ﻗﺎﺑﻞ ﻟﻜﻞ ﻣﺎ ﻧﻘﺶ ﻭﻣﺎﺋﻞ ﺇﻟﻰ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﻤﺎﻝ ﺑﻪ ﺇﻟﻴﻪ
Bagaimana cara yang benar dalam merawat anak sejak mulai lahirnya, bagaimana cara mendidik dan cara menjadikannya anak yg berakhlak baik?
Cara dalam merawat dan mermendidik anak, adalah perkara yang sangat penting untuk diperhatikan, sebab anak adalah amanat (titipan, keprcayaan, tanggungjawab) bagi orang tua. Hati anak yg masih suci adalah suatu yang sangat berharga yg masih kosong dari ukiran dan gambar. Ia bisa diukir apa saja dan akan tertarik kepada apa saja yg diukir di sana.
ﻓﺈﻥ ﻋﻮﺩ اﻟﺨﻴﺮ ﻭﻋﻠﻤﻪ ﻧﺸﺄ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻌﺪ ﻓﻲ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﻭﺷﺎﺭﻛﻪ ﻓﻲ ﺛﻮاﺑﻪ ﺃﺑﻮﻩ ﻭﻛﻞ ﻣﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﻭﻣﺆﺩﺏ ﻭﺇﻥ ﻋﻮﺩ اﻟﺸﺮ ﻭﺃﻫﻤﻞ ﺇﻫﻤﺎﻝ اﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ﺷﻘﻲ ﻭﻫﻠﻚ ﻭﻛﺎﻥ اﻟﻮﺯﺭ ﻓﻲ ﺭﻗﺒﺔ اﻟﻘﻴﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﻭاﻟﻮاﻟﻲ ﻟﻪ
Jika anak dibiasakan dengan kebaikan dan diajarkan kebaikan pasti ia akan tumbuh menjadi sosok yg baik dan sukses dunia sampai akhirat. Pahala kebaikan anak akan diterima pula oleh orang tua dan semua guru yg mengajarinya.
Jika anak terbiasa dengan keburukan, dan orang tua membiarkannya bebas sebagaimana bebasnya binatang, pasti dia akan celaka dunia akhirat. Dosa dosanya menjadi tanggungan orang yang merawatnya, (yaitu orang tua dan guru)
ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ {ﻳﺎ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮا ﻗﻮا ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﺃﻫﻠﻴﻜﻢ ﻧﺎﺭا}
Dalam Alquran :
“Wahai orang yg beriman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka
ﻭﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ اﻷﺏ ﻳﺼﻮﻧﻪ ﻋﻦ ﻧﺎﺭ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﺒﺄﻥ ﻳﺼﻮﻧﻪ ﻋﻦ ﻧﺎﺭ اﻵﺧﺮﺓ ﺃﻭﻟﻰ
Jika orang tua selalu menjaga anak dari terkena panasnya api dunia, maka menjaga anak dari api akhirat tentu lebih penting
Bagaimana merawat anak yg benar saya rasa sangat penting untuk dipahami dan dilaksanakan oleh setiap orang tua. Paparan Imam Alghozali yg luar biasa, beda dengan teori parenting modern pada umumnya.
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Kitab Ihya Ulumuddin Jilid 3 halm 72 bab mendidik anak
.
Materi Kedua
ﻭﺻﻴﺎﻧﺘﻪ ﺑﺄﻥ ﻳﺆﺩﺑﻪ ﻭﻳﻬﺬﺑﻪ ﻭﻳﻌﻠﻤﻪ ﻣﺤﺎﺳﻦ اﻷﺧﻼﻕ ﻭﻳﺤﻔﻈﻪ ﻣﻦ اﻟﻘﺮﻧﺎء اﻟﺴﻮء
Hal yang paling penting dalam merawat anak adalah harus menjaganya, dengan cara :
mendidik
mengajarkan akhlak akhlak yg baik, dan
menjaganya dari teman buruk
ﻭﻻ ﻳﻌﻮﺩﻩ اﻟﺘﻨﻌﻢ ﻭﻻ ﻳﺤﺒﺐ ﺇﻟﻴﻪ اﻟﺰﻳﻨﺔ ﻭاﻟﺮﻓﺎﻫﻴﺔ ﻓﻴﻀﻴﻊ ﻋﻤﺮﻩ ﻓﻲ ﻃﻠﺒﻬﺎ ﺇﺫا ﻛﺒﺮ ﻓﻴﻬﻠﻚ ﻫﻼﻙ اﻷﺑﺪ
Tidak boleh anak dibiasakan hidup enak, nyaman, dan tidak boleh anak dibiarkan suka berhias diri, berdandan, dan menyukai rofahiyah (fasilitas serba cukup, mewah, mahal).
Anak kecil yg terbiasa berhias dan hidup serba wah, ia akan dewasa menjadi pemburu harta yg akan menyianyiakan seluruh umurnya hanya untuk mengejar kemewahan. Dia akan celaka selama lamanya.
Note : Betapa langkanya untuk saat ini orang tua yg melatih anaknya hidup sederhana. Kebanyakan orang tua lebih suka memanjakan anak dengan memberikan semua keinginannya walaupun harus berhutang. Anak yg terbiasa berkecukupan, kelak dewasa tidak akan bisa menjadi pribadi yg qonaah. Tidak akan pernah bersyukur. Apalagi jika kelak ia menjadi istri yg kebetulan suaminya tidak sekaya orang tuanya.
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Kitab Ihya Ulumuddin Jilid 3 halm 72 bab mendidik anak
Materi Ketiga
Merawat sejak lahir
ﺑﻞ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺮاﻗﺒﻪ ﻣﻦ ﺃﻭﻝ ﺃﻣﺮﻩ ﻓﻼ ﻳﺴﺘﻌﻤﻞ ﻓﻲ ﺣﻀﺎﻧﺘﻪ ﻭﺇﺭﺿﺎﻋﻪ ﺇﻻ اﻣﺮﺃﺓ ﻣﺘﺪﻳﻨﺔ ﺗﺄﻛﻞ اﻟﺤﻼﻝ
Yang pertama kali harus diperhatikan sejak lahir adalah asupan makanannya. Jangan biarkan bayi dirawat dan disusui kecuali oleh wanita yg agamanya benar benar baik. Wanita yang hanya makan dari uang halal.
ﻓﺈﻥ اﻟﻠﺒﻦ اﻟﺤﺎﺻﻞ ﻣﻦ اﻟﺤﺮاﻡ ﻻ ﺑﺮﻛﺔ ﻓﻴﻪ ﻓﺈﺫا ﻭﻗﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻧﺸﻮ اﻟﺼﺒﻲ اﻧﻌﺠﻨﺖ ﻃﻴﻨﺘﻪ ﻣﻦ اﻟﺨﺒﻴﺚ ﻓﻴﻤﻴﻞ ﻃﺒﻌﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻳﻨﺎﺳﺐ الخبائث
Air susu ibu, yg diproduksi tubuh, dari makanan haram tidak akan mengandung berkah. Jika anak meminum air susu yg tidak berkah maka darah daging bayi akan tumbuh besar degan bahan yg buruk. Akibatnya watak atau tabiat anak ini akan selalu tertarik kepada perkara yg buruk dan benci kebaikan.
Note : Ini berlaku juga setelah tidak minun ASI. Semua makanan yg diberikan ke anak pastikan diperoleh dengan cara yg halal dan baik. Rizki yg syubhat apalagi yang haram akan tumbuh juga menjadi daging yg buruk. Bagaimana mungkin anak ini bisa diajak melakukan kebaikan sedangkan seluruh tubuhnya adalah keburukan. Ibarat air dan minyak, diaduk pun akan tetap kembali mengelompok sesuai jenisnya. Maka tidak heran ada anak yg mondok ngaji setiap hari selama sepuluh tahun tapi tetap lebih suka bergerombol dengan anak anak nakal dengan aktifitas kemaksiatan, pulang pun seolah tak ada bekas ilmu atau akhlak di hatinya
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Kitab Ihya Ulumuddin Jilid 3 halm 72 bab mendidik anak
Materi Keempat
ﻓﺎﻟﺼﺒﻲ اﻟﻤﺴﺘﺤﻲ ﻻ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﻬﻤﻞ ﺑﻞ ﻳﺴﺘﻌﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺗﺄﺩﻳﺒﻪ ﺑﺤﻴﺎﺋﻪ ﺃﻭ ﺗﻤﻴﻴﺰﻩ
Jika anak kita termasuk anak yg pemalu, seperti yg dijelaskan pada materi keempat, maka jangan sia siakan potensi istimewa ini. Sifat malu anak dapat dijadikan modal utama dalam mendidik anak.
ﻭﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﻳﻐﻠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﺼﻔﺎﺕ ﺷﺮﻩ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﺃﻥ ﻳﺆﺩﺏ ﻓﻴﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺄﺧﺬ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﺇﻻ ﺑﻴﻤﻴﻨﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﺪ ﺃﺧﺬﻩ ﻭﺃﻥ ﻳﺄﻛﻞ ﻣﻤﺎ ﻳﻠﻴﻪ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺒﺎﺩﺭ ﺇﻟﻰ اﻟﻄﻌﺎﻡ ﻗﺒﻞ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺤﺪﻕ اﻟﻨﻈﺮ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻻ ﺇﻟﻰ ﻣﻦ ﻳﺄﻛﻞ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺴﺮﻉ ﻓﻲ اﻷﻛﻞ ﻭﺃﻥ ﻳﺠﻴﺪ اﻟﻤﻀﻎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻮاﻟﻲ ﺑﻴﻦ اﻟﻠﻘﻢ ﻭﻻ ﻳﻠﻄﺦ ﻳﺪﻩ ﻭﻻ ﺛﻮﺑﻪ
Tabiat anak yg melekat sejak lahir adalah suka makan. Maka didiklahlah anak mulai dari cara makan.
Tidak boleh mengambil makanan kecuali dengan tangan kanan
Harus dituntun sampai terbiasa membaca basmalah ketika mengambil makanan.
Mengambil makanan yg terdekat dengannya.
Tidak boleh memulai makan mendahului orang lain.
Tidak boleh memandang tajam pada makanan dan orang yg sedang makan.
Tidak boleh terlalu cepat ketika makan
Mengunyah dengan baik (ora molo molo, ora kesusu, dll)
Mengatur tempo jarak antara suapan satu dengan yg lain
Tidak belepotan makanan di tangan dan pakaiannya
Note : Pendidikan adab semacam ini lah yg harus lebih dipentingkan oleh orang tua dari pada mengajarinya membaca menulis dan berhitung. Ilmu pengetahuan bisa dikejar di usia dewasa namun adab yg terlanjur buruk akan menjadi karakter yg sulit dibenahi setelah dewasa. Teori pendidikan bahkan melarang anak belajar calistung (baca tulis hitung) sebelum usia SD.
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Kitab Ihya Ulumuddin Jilid 3 halm 72 bab mendidik anak
Materi Kelima
ﻭﺃﻥ ﻳﻌﻮﺩ اﻟﺨﺒﺰ اﻟﻘﻔﺎﺭ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳﺼﻴﺮ ﺑﺤﻴﺚ ﻳﺮﻯ اﻷﺩﻡ ﺣﺘﻤﺎ
Sesekali biasakan anak makan makanan kasar (tidak lezat) tanpa lauk pauk sehingga dia tidak menganggap lauk pauk adalah suatu keharusan.
ﻭﻳﻘﺒﺢ ﻋﻨﺪﻩ ﻛﺜﺮﺓ اﻷﻛﻞ ﺑﺄﻥ ﻳﺸﺒﻪ ﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﻜﺜﺮ اﻷﻛﻞ ﺑﺎﻟﺒﻬﺎﺋﻢ ﻭﺑﺄﻥ ﻳﺬﻡ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ اﻟﺼﺒﻲ اﻟﺬﻱ ﻳﻜﺜﺮ اﻷﻛﻞ ﻭﻳﻤﺪﺡ ﻋﻨﺪﻩ اﻟﺼﺒﻲ اﻟﻤﺘﺄﺩﺏ اﻟﻘﻠﻴﻞ اﻷﻛﻞ
Berikan pengertian kepada anak bahwa banyak makan itu buruk. Katakan padanya bahwa memperbanyak makan adalah kelakuan binatang. Ketika melihat orang yg suka banyak makan, tunjukkan ke anak bahwa itu sifat tercela, dan pujilah di hadapan anak ketika ada anak lain yg baik dan sedikit makan.
ﻭﺃﻥ ﻳﺤﺒﺐ ﺇﻟﻴﻪ اﻹﻳﺜﺎﺭ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﻗﻠﺔ اﻟﻤﺒﺎﻻﺓ ﺑﻪ ﻭاﻟﻘﻨﺎﻋﺔ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ اﻟﺨﺸﻦ ﺃﻱ ﻃﻌﺎﻡ ﻛﺎﻥ
Buatlah anak terbiasa mengalah dalam urusan makanan, demi mementingkan orang lain. Tanamkan dalam otaknya bahwa makan itu buhan perkara yg terlalu penting. Biasakan dia “neriman” dengan jenis makanan apapun
Note : Pendidikan akhlah Islam ini terlihat sangat bertentangan dengan teori manusia modern pada umumnya. Teori dari luar Islam menekankan kepada orang tua bahwa anak haruslah mendapat banyak asupan makanan bergizi, lezat, dan beraneka ragam. Anak yg gemuk dan “tampesan” (banyak makan) dianggap suatu yg positif.
Perbedaan ini jelas disebabkan oleh perbedaan orientasi. Teori non Islam mementingkan tubuh dan jasmani, sedangkan Islam mementingkan jiwa, hati, adab dan akhlak. Kelak setelah dewasa dua anak ini juga akan berbeda orientasi. Yang satu hidup hanya mikir kebutuhan makan dan ekonomi keluarga, sedang anak yg terdidik akan lebih memahami ada hal lain yg lebih penting dari makan dan ekonomi, yaitu akhlak, budi pekerti, agama, dan tatanan masyarakat. Anak yg terbiasa banyak makan akan sulit menahan diri dari nafsu dan syahwat sedang anak yg terbiasa lapar lebih mudah menjaga diri dari hawa nafsu.
Waallahu A’lamu
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id