Pertanyaan : Adakah dalil yang menguatkan mengenai amaliyah yang banyak dilakukan oleh kaum muslimin di malam nishfu sya’ban?
Jawaban :
Malam Nishfu Sya’ban adalah malam pertengahan bulan Sya’ban. Masyarakat muslimin di Indonesia dalam menyikapi malam nishfu Sya’ban ini terpecah menjadi beberapa kelompok.
Kelompok pertama menyikapi nishfu sya’ban dengan berlebihan.
Kelompok kedua, menentang nishfu sya’ban dengan membabi buta.
Dan kelompok ketiga, bersikap pertengahan artinya menerima sebagian keutamaan nishfu sya’ban dan menolak sebagian.
Forum bathsul masail santri ini hadir dalam rangka mendudukkan perkara ini pada porsinya.
Keutamaan Malam Nishfu Sya’ban
Malam nishfu Sya’ban adalah salah satu malam yang mulia, dimana Allah akan “turun” ke dunia dan memberikan ampunan kepada siapapun dari hamba-Nya yang memintanya, hal ini diterangkan dengan sangat jelas dalam sebuah hadits riwayat Mu’adz bin Jabbal, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda :
يَطَّلِعُ الله إلَى جَمِيْعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ اَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: “Pada malam nishfu sya’ban, Allah akan melihat semua makhlukNya, kemudian mengampuni mereka kecuali yang musyrik dan orang yang memusuhi orang lain (Tuhfatul Ahwadzi, III/442).
Hadits dengan redaksi yang hampir mirip dengan hadits di atas berjumlah delapan, meskipun dalam segi sanad kualitas hadits tersebut dhoif, namun karena hadits tersebut memiliki banyak jalur dari periwayatan yang berbeda, maka hadits di atas menjadi kuat yakni meningkat menjadi hadits hasan li ghoirihi yang boleh digunakan sebagai hujjah dan dalil.
Oleh sebab itu jelaslah bahwa malam nishfu sya’ban adalah malam mulia dan malam pengampunan dari Allah Swt.
Sholat Nishfu Sya’ban.
Syaikh Zainuddin Al Malibariy dalam kitab syarah Fathil Mu’in berkata :
أَمَّا الصَّلاَةُ الْمَعْرُوفَةُ لَيْلَةَ الرَّغَائِب وَنِصْفِ شَعْبَانَ فَبِدْعَةٌ قَبِيْحَةٌ، وَأَحَادِيثُهَا مَوْضُوعَةٌ.
Artinya: “Adapun sholat yang dikenal dengan raghaib, sholat nishfu sya’ban, maka hukumnya adalah bid’ah tercela dan hadits-hadts yang menerangkannya semuanya palsu.
Imam Romli dalam kitab Nihayatul Muhtaj berkata:
وَصَلَاةُ الرَّغَائِبِ أَوَّلَ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ بِدْعَتَانِ قَبِيحَتَانِ مَذْمُومَتَانِ وَحَدِيثُهُمَا بَاطِلٌ ، وَقَدْ بَالَغَ فِي الْمَجْمُوعِ فِي إنْكَارِهَا ، وَلَا فَرْقَ بَيْنَ صَلَاتِهَا جَمَاعَةً أَوْ فُرَادَى
Artinya: “Sholat raghaib pada jum’at pertama di bulan Rajab dan malam nishfu sya’ban keduanya adalah bid’ah yang tercela dan hadits tentangnya bathil. Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ mengingkarinya, tidak ada bedanya (dalam kebid’ahannya) baik sholat itu dilakukan dengan jama’ah atau sendiri-sendiri (Nihayatul Muhtaj,5/348).
Namun bila niat melakukan sholatnya adalah niat melakukan sholat sunnah biasa (sunnah mutlak) atau dilakukan dengan niat sholat sunnah awwabiin atau sunnah hajat, maka tidaklah mengapa.
Adapun niat melakukan shalat khusus dengan niat “sholat sunnah nishfu sya’ban” memang terlarang, akan tetapi memperbanyak amalan kebajikan di malam nishfu sya’ban sangat dianjurkan, seperti memperbanyak dzikir, membaca Alqur’an dan qiyamul lail serta beristighfar dan berdoa kepada Allah baik secara berjamaah atau sendirian. Sebab malam nishfu sya’ban adalah malam ampunan, dan Allah akan memberikan selimut pengampunan-Nya bagi siapapun yang mau menghidupkan malam itu dengan aktifitas ibadah. Sebab hadits-hadits yang menerangkan keutamaan malam nishfu sya’ban tidaklah satupun dijumpai tata cara dan kaifiyat pelaksanaan dari Ibadah itu.
Salah satu amaliah yang dilakukan masyarakat kita dalam menghidupkan malam nishfu sya’ban adalah membaca surat yasin tiga kali dengan niat yang berbeda lalu berdoa yang mana niatnya semata-mata karena Allah maka hal itu dibenarkan. Wallahu a’lam
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id