Kita sangat dianjurkan agar tidak jauh dari Majelis-nya para ulama’, sebab Sayyidina Umar ra pernah meriwayatkan bahwasanya ada seorang laki-laki yang keluar dari rumahnya dengan membawa tumpukan dosa sebesar gunung, ketika ia mendengarkan ilmu maka kemudian ia merasa takut kepada Allah swt dan ia menarik diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukannya/ Taubat, maka orang itu kembali ke rumahnya dalam keadaan bersih dari dosa.
Sebagian ulama’ berkata : seandainya tidak ada manfaat yang bisa diperoleh oleh orang yang menghadiri Majelis Ilmu selain dapat memandang wajah orang Alim, maka bagi orang yang berakal seharusnya ia mewajibkan atas dirinya untuk menghadiri Majelis Ilmu. Sebab Rasulullah saw pernah bersabda : barang siapa yang mendatangi orang Alim maka seakan-akan ia mendatangiku. Orang yang berjabat tangan dengannya maka seakan-akan ia telah berjabat tangan denganku, orang yang duduk dengan orang Alim maka seakan-akan ia duduk denganku, dan barang siapa yang pernah duduk denganku didunia maka ia akan didudukkan bersamaku pada hari kiamat di-Surga.
حاشية إعانة الطالبين ج١ ص٣٢
وعن عمر رضي الله عنه أنه قال: إن الرجل ليخرج من منزله وعليه من الذنوب مثل جبال تهامة، فإذا سمع العلم خاف الله واسترجع من ذنوبه، فينصرف إلى منزله وليس عليه ذنب، فلا تفارقوا مجالس العلماء فإن الله لم يخلق على وجه الأرض أكرم من مجلسهم.
قال بعضهم: ولولم يكن لحضورمجلس العلم منفعة سوى النظرإلى وجه العالم لكان الواجب على العاقل أن يرغب فيه، فكيف وقد أقام النبي – صلى الله عليه وسلم – العلماء مقام نفسه فقال: من زارعالما فكأنما زارني، ومن صافح عالما فكأنما صافحني، ومن جالس عالما فكأنما جالسني، ومن جالسني في الدنيا أجلسه الله تعالى معي يوم القيامة في الجنة.
وما ورد فيفضل العلم والعلماء أكثر من أن يحصى، وفي هذا القدر كفاية
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id
One Comment
admin
Alhamdulillah