As Syaikh Abu Bakar Syatho menyebutkan bahwa Imam Madzhab yang 4 merupakan imam yang berada di garis yang benar, sehingga kita wajib mengikuti salah satu dari mereka. Barang siapa yang telah mengikuti salah satu dari mereka maka ia telah aman.
Dalam mengikuti mereka, kita tidak diperbolehkan Talfiq, yaitu mencampur aduk diantara pendapat mereka sehingga menimbulkan hukum yang tidak sesuai/ tidak diakui oleh mereka.
Contoh :
Orang yang hendak Shalat. Ia ber-Wudlu’ dengan mengikuti Imam Syafii [dengan hanya mengusap sebagian kepala, tidak semua bagian kepala], kemudian ia menyentuh anjing dengan mengikuti Imam Malik yang berpendapat bahwa anjing tidak najis. Kemudian Shalat tanpa mengulangi Wudlu’.
Mencampur aduk pendapat seperti ini tidak diperbolehkan, sebab disini menimbulkan hukum yang tidak diakui oleh kedua Imam.
Imam Syafii menganggap Shalat yang dilakukan Orang tersebut tidak Sah, sebab ia telah menyentuh anjing yang tergolong benda najis dalam Madzhab Syafii.
Imam Malik juga menganggap Shalat orang tersebut tidak Sah, sebab Wudlu’ yang dilakukan orang tersebut tidak sah dalam Madzhab Maliki. Dalam Madzhab Maliki, orang yang ber-Wudlu’ diharuskan mengusap seluruh kepala/ rambut.
حاشيةإعانةالطالبينج١ص٣٥
(تنبيه) كلمنالأئمةالأربعةعلىالصوابويجبتقليدواحدمنهم، ومنقلدواحدامنهمخرجعنعهدةالتكليف، وعلىالمقلداعتقادأرجحيةمذهبهأومساواته، ولايجوزتقليدغيرهمفيإفتاءأوقضاء.
قالابنحجر، ولايجوزالعملبالضعيفبالمذهب، ويمتنعالتلفيقفيمسألة، كأنقلدمالكافيطهارةالكلبوالشافعيفيمسحبعضالرأسفيصلاةواحدة، وأمافيمسألةبتمامهابجميعمعتبراتهافيجوز، ولوبعدالعمل، كأنأدىعبادتهصحيحةعندبعضالأئمةدونغيره، فلهتقليدهفيهاحتىلايلزمهقضاؤها.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id
One Comment
Nurma Wijaya
Kok saya liat di YouTube pengajian MTA itu kata pak sukino selaku presiden direktur MTA bahwasanya MTA itu tidak mengikuti salah satu dari keempat madzhab…berarti MTA dalam penafsiran kitab Al-Qur’an hasil tafsir sendiri donk?