Sikap Murid Kepada Guru
ﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﻬﻴﺘﻤﻲ ﺍﻟﻤﻜﻲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻱ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﻴﺔ ﺹ ٥٥
ﻭﻣﻦ ﻓﺘﺢ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺘﺄﻭﻳﻞ ﻟﻠﻤﺸﺎﻳﺦ، ﻭﻏﺾ ﻋﻦ ﺃﺣﻮﺍﻟﻬﻢ، ﻭﻭﻛﻞ ﺃﻣﻮﺭﻫﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . ﻭﺍﻋﺘﻨﻰ ﺑﺤﺎﻝ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺟﺎﻫﺪﻫﺎ ﺑﺤﺴَﺐ ﻃﺎﻗﺘﻪ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳُﺮﺟﻰ ﻟﻪ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ﺇﻟﻰ ﻣﻘﺎﺻﺪﻩ، ﻭﺍﻟﻈﻔﺮ ﺑﻤﺮﺍﺩﻩ ﻓﻲ ﺃﺳﺮﻉ ﺯﻣﻦ .
Al-Imam Al- ‘Allamah Al Hafidz Ibnu Hajar Al Haitami Al Makkiy Asy Syafii berkata :
Barang siapa senantiasa memberikan penafsiran yang baik atas segala yang berkaitan dengan gurunya, tidak Fudlul (usil) terhadap kepribadian mereka, dan menyerahkan semuanya kepada Allah swt, dan lebih fokus untuk memperbaiki dirinya sendiri, selalu Mujahadah semaksimal mungkin menundukkan Nafsunya, maka murid tersebut akan cepat Wushul tercapai tujuannya, dan mendapati yang dia inginkan dengan secepatnya. [Al Fataawi Al Haditsiyyah : hal 55. Karya Imam Ibnu Hajar Al Haitamiy Asy Syafi’iy]
ﻭَﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﻬﻴﺘﻤﻲ ﺍﻟﻤﻜﻲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ” ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻱ ﺍﻟﺤﺪﻳﺜﻴﺔ ص ٥٥
ﻭﻣَﻦْ ﻓﺘﺢ ﺑﺎﺏ ﺍﻻﻋﺘﺮﺍﺽ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﺍﻟﻨﻈﺮ ﻓﻲ ﺃﺣﻮﺍﻟﻬﻢ ﻭﺃﻓﻌﺎﻟﻬﻢ ﻭﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻨﻬﺎ . ﻓﺈﻥ ﺫﻟﻚ ﻋﻼﻣﺔ ﺣﺮﻣﺎﻧﻪ ﻭﺳﻮﺀ ﻋﺎﻗﺒﺘﻪ، ﻭﺃﻧﻪ ﻻ ﻳَﻨْﺘُﺞ ﻗﻂ .
ﻭَﻣِﻦْ ﺛَﻢَّ ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ : ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺸَﻴْﺨِﻪِ ﻟِــﻢَ؟ ﻟَﻢْ ﻳَﻔْﻠُﺢْ ﺍَٔﺑَـــﺪًﺍ .
Al-Imam Al- ‘Allamah Al Hafidz Ibnu Hajar Al Haitami Al Makkiy Asy Syafi’iy berkata : Barang siapa kontra kepada gurunya, usil atas urusan pribadi mereka dan memperbincangkannya, maka murid tersebut sulit mendapati Futuhat anugrah Allah swt, akan suram masa depannya, dan tidak akan berprestasi sama sekali. Oleh sebab itu ulama sholihin berkata : Barang siapa yang berkata kenapa/ protes pada gurunya (walau cuma di hati) maka tidak akan mendapati keberuntungan selamanya. [Al Fataawi Al Hadiitsiyyah : hal. 55. Karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami]
ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ﺍﻟﺸﻌﺮﺍﻧﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ في ﺍﻻٔﻧﻮﺍﺭ ﺍﻟﺤﺪﻳﺴﻴﺔ : ﺝ ١ ﺹ ١٨٧ .
ﺃﻥ ﺳﻴﺪﻩ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﺪﺳﻮﻗﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻤﺮﻳﺪ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ ﻣﻊ ﺷﻴﺨﻪ ﻛﺎﻟﻤﻴﺖ ﻣﻊ ﻣﻐﺴﻠﻪ، ﻻ ﻛﻼﻡ، ﻭﻻ ﺣﺮﻛﺔ، ﻭﻻ ﻳﻘﺪﺭ ﺃﻥ ﻳﻨﻄﻖ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻪ ﻣﻦ ﻫﻴﺒﺘﻪ، ﻭﻻ ﻳﺪﺧﻞ، ﻭﻻ ﻳﺨﺮﺝ، ﻭﻻ ﻳﺨﺎﻟﻂ ﺃﺣﺪﺍً، ﻭﻻ ﻳﺸﺘﻐﻞ ﺑﻌﻠﻢ ﻭﻻ ﻗﺮﺁﻥ ﻭﻻ ﺫﻛﺮ ﺇﻻ ﺑﺈﺫﻧﻪ .
Imam Abdul Wahhab As Sya’rani berkata : Sesungguhnya Gurunya “Imam Ibrahim Ad Dasuuqi” : Murid sejati di hadapan gurunya selalu merasa seperti mayit di sisi orang-orang yang memandikannya. Tidak berani asal bicara dan bergerak. Tidak mampu berucap karena merasakan agungnya kewibawaan gurunya. Tidak memasuki/keluar dari tempat/majlis siapapun kecuali atas ijinnya. Tidak berani bergaul akrab dengan orang lain kecuali atas ijinnya. Tidak berani menfokus suatu ilmu, bacaan Alqur’an dan dzikir kecuali atas ijinnya. [Al-anwar Al-Qudsiyyah. Karya Imam Abdul Wahhab Asy-Sya’roni juz. 1 hal. 187]
ﻗﺎﻝ ﺍﻻﻣﺎﻡ ﺍﻟﻘﺸﻴﺮﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﺑﺎﺏ ﺣﻔﻆ ﻗﻠﻮﺏ ﺍﻟﻤﺸﺎﻳﺦ ﻭﺗﺮﻙ ﺍﻟﺨﻼﻑ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺹ ١٥١
ﺳﻤﻌﺖ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺴﻠﻤﻲ ﻳﻘﻮﻝ : ﺃﻥ ﺷﻘﻴﻘﺎً ﺍﻟﺒﻠﺨﻲ ﻭﺃﺑﺎ ﺗﺮﺍﺏ ﺍﻟﻨﺨﺸﺒﻲ ﻗﺪﻣﺎً ﻋﻠﻰ ﺃﺑﻲ ﻳﺰﻳﺪ ﻓﻘﺪﻣﺖ ﺍﻟﺴﻔﺮﺓ، ﻭﺷﺎﺏ ﻳﺨﺪﻡ ﺃﺑﺎ ﻳﺰﻳﺪ ( ﻫﻮ ﺃﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺒﺴﻄﺎﻣﻲ ) ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﻛﻞ ﻣﻌﻨﺎ ﻳﺎ ﻓﺘﻲ، ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺻﺎﺋﻢ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺗﺮﺍﺏ : ﻛﻞ ﻭﻟﻚ ﺃﺟﺮ ﺻﻮﻡ ﺷﻬﺮ، ﻓﺄﺑﻲ، ﻓﻘﺎﻝ ﺷﻘﻴﻖ : ﻛﻞ ﻭﻟﻚ ﺃﺟﺮ ﺻﻮﻡ ﺳﻨﺔ، ﻓﺄﺑﻲ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻳﺰﻳﺪ : ﺩﻋﻮﺍ ﻣﻦ ﺳﻘﻂ ﻣﻦ ﻋﻴﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻲ، ﻓﺄﺧﺬ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺸﺎﺏ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺳﻨﺔ ﻓﻘﻄﻌﺖ ﻳﺪﻩ “
Imam Al-Qusyairi berkata : Aku mendengar Syaikh Abdur Rohman As-Salamiy berkata : Sesungguhnya Syaikh Syaqiq Al-Balkhiy dan Syaikh Abu Turob An-Nakhsyabiy berkunjung kepada Syaikh Abu Yazid Al-Busthomiy. Kemudian ada seorang khodim muda menyuguhkan jamuan. Syaikh Abu Yazid berkata pada anak muda tersebut : “Nak, mari makan bersama kami. Si pemuda menjawab: “Saya berpuasa”. Syaikh Abu Turob berkata ; “Makanlah, semoga kau mendapati pahala puasa sebulan”. Pemuda terebut masih belum mau makan. Syaikh Syaqiq berkata ; “Makanlah. Nanti kau dapati pahala puasa setahun”. Anak muda tersebut tetap mbandel tidak mau makan. Syaikh Abu Yazid akhirnya bicara: “sudah, abaikan aja orang yang gugur dari pandangan Allah swt.
Ternyata, selang setahun kemudian, anak muda tersebut berbuat mencuri sehingga dipotong tangannya. [Ar Risalah Al Qusyairiyyah]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id
One Comment
Rahmad Efendi
assalamu’allaikum ya Habib,, bagaimana adab dan akhlak kita ketika duduk bersama dlm sebuah majelis