Pertanyaan : Bagaimana hukum menjual Rambut?
Jawaban :
Jual beli rambut Boleh menurut Mazhab Hambali, sedangkan menurut Mazhab Hanafi, Syafi’I dan Maliki tidak boleh ?
( قَوْلُهُ وَشَعْرِ الْإِنْسَانِ وَالِانْتِفَاعِ بِهِ ) أَيْ لَمْ يَجُزْ بَيْعُهُ وَالِانْتِفَاعُ بِهِ لِأَنَّ الْآدَمِيَّ مُكَرَّمٌ غَيْرُ مُبْتَذَلٍ فَلَا يَجُوزُ أَنْ يَكُونَ شَيْءٌ مِنْ أَجْزَائِهِ مُهَانًا مُبْتَذَلًا , وَقَدْ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم { لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ.
( بحر الرائق لليشخ زين الدين ابن ابريهيم الحنفى. 6 \ 88 )
Tidak boleh menjual atau memanfaatkan rambut manusia, karena pada dasarnya manusia itu dimuliakan dan dijauhkan dari kehinaan, sehingga apapun yang termasuk bagian dari manusia itu harus dihormati/muliakan (dengan tidak dibuat ajang bisnis). Nabi pernah bersabda “Sungguh Allah melaknati orang yang menyambung rambut dan orang yang disambung rambutnya.
Menjual Rambut menurut Mazhab Hanbali
وَسَائِرُ أَجْزَاءِ الْآدَمِيِّ يَجُوزُ بَيْعُهَا ، فَإِنَّهُ يَجُوزُ بَيْعُ الْعَبْدِ ، وَالْأَمَةِ ، وَإِنَّمَا حَرُمَ بَيْعُ الْحُرِّ ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ بِمَمْلُوكٍ ، وَحَرُمَ بَيْعُ الْعُضْوِ الْمَقْطُوعِ ؛ لِأَنَّهُ لَا نَفْعَ فِيهِ . , مفهومه انه يجوز بيعه اذا انتفع به وهذا حاصل في عصرنا في الجلد تسلخ قطعة منه ويرقع بها البدن وفي غير ذلك
( المغني لابن قدامة الحنبلى . 4 \ 177 )
Anggota tubuh manusia itu boleh dijual sebagaimana diperbolehkan menjual budak (laki-laki atau perempuan). Adapun yang tidak boleh adalah menjual orang merdeka, sebab orang merdeka punya otoritas penuh atas dirinya sehingga tidak bisa dimiliki oleh siapapun. Haram menjual anggota badan yang telah terputus karena tidak punya manfaat. Karenanya bila anggota badan tadi bermanfaat maka boleh dijual.
ما لا يجوز بيعه متصلاً لا يجوز بيعه منفصلاً، كشعر الآدمي.
Apa yang tidak boleh dijual dalam keadaan tersambung tidak boleh dijual dalam keadaan terpisah , contohnya rambut anak adam / manusia.
[ Majmu’ imam Nawawi ]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id