Pertanyaan : Bagaimana hukum sholat seseorang yang menahan kentut?
Jawaban:
Saudaraku, sebelum kita menegakkan sholat, syariat menganjurkan untuk kita mengosongkan jiwa kita dari berbagai macam kesibukan, sehingga kita hendaknya menyelesaikan urusan kita sebelum kita melaksanakan sholat sehingga sholat kita bisa khusu’. Termasuk perkara yang makruh di dalam sholat adalah menahan buang angin, menahan buang air kecil maupun air besar ini jika waktu sholat masih luas, apabila waktu sholat sempit maka kita wajib sholat meskipun menahan buang angin maupun menahan buang air kecil atau air besar. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Sa’id bin Muhammad Ba’sin dalam kita Busrol Karim hal. 282
(والصلاة حاقنا) بالنون: بالبول (أو حاقبا) بالباء: بالغائط (أو حازقا) اي بالريح للنهي عنها مع مدافعة الأخبثين. ويسن تفريغ نفسه قبل الصلاة وإن خاف فوت الجماعة وهذا (إن وسع الوقت) وإلا وجبت الصلاة مع ذلك لحرمة الوقت إلا أن يخاف ضررا فتحرم (بشرى الكريم ص ٢٨٢)
Dan sholat dalam keadaan menahan buang air kecil atau air besar atau angin karena ada larangan tentang hal tersebut disertai menahan buang air kecil dan air besar.
Dan disunahkan mengosongkan jiwa sebelum melaksanakan sholat meskipun berakibat ia akan kehilangan sholat berjamaah, ini apabila waktu sholat masih luas dan jika waktu sudah sempit maka wajib sholat disertai hal tersebut karena kemuliaan waktu, berbeda jiwa ia takut adanya bahaya jika tetap ia tahan maka ia harus segera menyelesaikan hajatnya. Wallohu a’lam
[Ali musthofa bin Saiful Hadi]
Referensi:
فتح المعين هامش إعانة الطالبين الجزء 1 صحـ : 226 مكتبة دار الفكر)
(وَ) كُرِهَ (صَلاَةٌ بِمُدَافَعَةِ حَدَثٍ) كَبَوْلٍ وَغَائِطٍ وَرِيْحٍ لِلْخَبَرِ اْلآتِيْ وَِلأَنَّهَا تُخِلُّ بِالْخُشُوْعِ بَلْ قَالَ جَمْعٌ إِنْ ذَهَبَ بِهَا بَطَلَتْ وَيُسَنُّ لَهُ تَفْرِيْغُ نَفْسِهِ قَبْلَ الصَّلاَةِ وَإِنْ فَاتَتِ الْجَمَاعَةُ وَلَيْسَ لَهُ الْخُرُوْجُ مِنَ الْفَرْضِ إِذَا طَرَأَتْ لَهُ فِيْهِ وَلاَ تَأْخِيْرُهُ إِذَا ضَاقَ وَقْتُهُ وَالْعِبْرَةُ فِي كَرَاهَةِ ذَلِكَ بِوُجُوْدِهَا عِنْدَ التَّحَرُّمِ .وَيَنْبَغِيْ أَنْ يُلْحَقَ بِهِ مَا لَوْ عَرَضَتْ لَهُ قَبْلَ التَّحَرُّمِ فَزَالَتْ وَعَلِمَ مِنْ عَادَتِهِ أَنَّهَا تَعُوْدُ إِلَيْهِ فِي الصَّلاَةِ (قَوْلُهُ بَلْ قَالَ جَمْعٌ إِلَخْ) عِبَارَةُ الْمُغْنِيْ وَنَقَلَ عَنِ الْقَاضِي حُسَيْنٍ أَنَّهُ قَالَ إِذَا انْتَهَى بِهِ مُدَافَعَةُ اْلاَخْبَثَيْنِ إِلَى أَنْ يَذْهَبَ خُشُوعُهُ لَمْ تَصِحَّ صَلاَتُهُ اهـ
(Hasil Bahtsul Masail Tim Kupas Tuntas Masalah Agama Tafaqquh Surakarta pada Selasa, 13 Jumadil Akhir 1439 H / 27 Februari 2018, bertempat di Masjid Jami’ Assegaf Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id