Pertanyaan : Hukum orang melintas di depan orang yang Shalat ?
Jawaban :
Dalam masalah terdapat perincian :
A. Apabila didepan orang yang Shalat terdapat Sutroh / penghalang, maka :
1. Apabila melintasnya di depan Sutroh maka boleh.
2. Apabila melintasnya diantara Sutroh dan orang yang Shalat, maka hukumnya Haram, ada pendapat dari Imam Ghozali bahwa hal tersebut tidak Haram akan tetapi hanya Makruh. Dan disunnahkan bagi orang yang Shalat tersebut untuk menghadangnya dengan tangannya jika ada orang melintasinya.
Namun ada beberapa hal yang di kecualikan, sehingga boleh melintas di depan orang yang Shalat, yaitu:
1. Apabila kejadiannya di Masjidil Haram saat Thowaf,
2. Apabila tempat Shalatnya sempit, seperti misalnya Shalatnya dilakukan dipinggir jalan.
3. Apabila terdapat tempat renggang di Shof depan (ada tempat yang kosong di depan) maka boleh bagi seorang melintasi orang-orang yang sedang Shalat untuk mengisi tempat tersebut.
4. Apabila ada perkara yang mendesak, seperti misalnya orang yang Shalat di tengah-tengah Shof tidak tahan ingin buang hajat. Wallohu A’lam.
ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮﺍﺕ ﺍﻟﺴﺪﻳﺪﺓ ﺝ ١ ﺹ ٢٥٠
ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺴﺘﺮﺓ ﻣﻌﺘﺒﺮﺓ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻭ ﻧﻘﻞ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﻣﺠﻤﻮﻋﻪ ﻗﻮﻻ ﻋﻦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ : ﺃﻧﻪ ﻳﻜﺮﻩ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻭ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﻭ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺳﻌﺔ ﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭ ﻳﻨﺪﺏ ﻟﻠﻤﺼﻠﻲ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻤﺎﺭ
ﻭ ﻳﺠﻮﺯ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﺴﺘﺮﺓ ﻓﻲ ﺃﺭﺑﻊ ﺣﺎﻻﺕ :
١ . ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺣﺮﻡ ﻣﻜﺔ ﻓﻲ ﻣﺤﻞ ﺍﻟﻄﻮﺍﻑ ﻓﻘﻂ
٢ . ﺇﺫﺍ ﻗﺼﺮ ﺍﻟﻤﺼﻠﻲ ﺑﺄﻥ ﺻﻠﻰ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ
٣ . ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪ ﺍﻟﻤﺼﻠﻰ ﻓﺮﺟﺔ ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﺮﻭﺭ ﻟﺴﺪ ﺍﻟﻔﺮﺟﺔ
٤ . ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻀﻄﺮﺍ ﺑﺄﻥ ﻛﺎﻥ ﻳﺮﻳﺪ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻟﺼﻼﺓ
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ
[Ustadz Zaen Areev. Staff pengajar Ponpes Riyadhul Jannah. Surakarta]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id