Imam An Nawawi menyebutkan di dalam Minhajut Tholibin :
وَلَوْ نَسِيَ التَّشَهُّدَ الْأَوَّلَ فَذَكَرَهُ بَعْدَ انْتِصَابِهِ لَمْ يَعُدْ لَهُ
Apabila orang yang Shalat lupa tidak melalakukan Tasyahhud pertama, kemudian dia ingat setelah berdiri tegak maka ia tidak boleh kembali duduk untuk melakukan Tasyahhud.
فَإِنْ عَادَ عَالِمًا بِتَحْرِيمِهِ بَطَلَتْ
Apabila ia kembali duduk Tsyahhud, sedangkan ia mengetahui bahwa kembali seperti itu adalah Haram, maka hukum Shalatnya batal.
أَوْ نَاسِيًا فَلَا وَيَسْجُدُ لِلسَّهْوِ، أَوْ جَاهِلًا فَكَذَا فِي الْأَصَحِّ
Atau ia kembali ke Tasyahhud dalam keadaan lupa kalau dirinya dalam Shalat, maka Shalatnya tidak batal akan tetapi ia di-Sunnatkan melakukan Sujud Sahwi sebelum Salam. Begitu juga tidak batal dan Sunnat Sujud Sahwi apabila ia kembali ke Tasyahhud adalah karena tidak tahu keharamannya, menurut pendapat yang Ashoh.
وَلِلْمَأْمُومِ الْعَوْدُ لِمُتَابَعَةِ إمَامِهِ فِي الْأَصَحِّ. قُلْت: الْأَصَحُّ وُجُوبُهُ، وَاَللَّهُ أَعْلَمُ
Bagi Makmum dalam masalah ini boleh mengikuti Imamnya ikut kembali ke Tasyahhud, menurut pendapat yang Ashoh. Sedangkan menurut Imam An Nawawi, yang Ashoh disini, Makmum wajib mengikuti Imamnya kembali ke Tasyahhud.
وَلَوْ تَذَكَّرَ قَبْلَ انْتِصَابِهِ عَادَ لِلتَّشَهُّدِ، وَيَسْجُدُ إنْ كَانَ صَارَ إلَى الْقِيَامِ أَقْرَب
Apabila orang yang lupa tidak Tasyahhud pertama itu ingat sebelum berdiri tegak, maka ia boleh kembali ke Tasyahhud dan Sunnat Sujud Sahwi apabila posisinya saat itu lebih mendekati pada posisi berdiri.
وَلَوْ نَهَضَ عَمْدًا فَعَادَ بَطَلَتْ إنْ كَانَ إلَى الْقِيَامِ أَقْرَبَ
Apabila orang yang Shalat itu berdiri dengan sengaja, tanpa melakukan Tasyahhud pertama, dan kemudian ia kembali ke Tasyahhud maka Shalatnya dihukumi batal apabila posisinya saat itu lebih mendekati ke posisi berdiri. Wallohu A’lam.
PP. Riyadhul Jannah, Senin, 16 April 2018/ Ustadz Zainul Arifin.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id