Pertanyaan: Kalau imamnya berdiri terus tanpa tasyahhud apa makmum harus ikut imam, padahal imamnya salah dan sudah di ingatkan berkali-kali, jadi gimana sikap makmum?
Jawaban :
Apabila Imam yang kita ikuti tidak melakukan Tasyahhud pertama maka kita sebagai Makmum harus mengikuti Imamnya. Apabila kita tetap ber-Tasyahhud sendiri maka Shalat kita dihukumi batal apabila tidak Niat Mufaroqoh. Imam Nawawi Al Jawi menyebutkan :
وَلَو ترك الإِمَام التَّشَهُّد الأول فَتخلف لَهُ الْمَأْمُوم بطلت صلَاته إِن شرع فِي التَّشَهُّد أَو طَال الْفَصْل وَقصد الْمُخَالفَة وَلم ينْو الْمُفَارقَة
Apabila seorang Imam meninggalkan Tasyahhud pertama, dan Makmumnya menyalahinya (tidak ikut berdiri) maka Shalatnya Makmum batal apabila ia melakuka Tasyahhud atau masanya lama serta ia berniat menyalahi Imamnya dan tidak ber-Niat Mufaroqoh.
نهاية الزين ج 1 ص 83
وَلَو ترك الإِمَام التَّشَهُّد الأول فَتخلف لَهُ الْمَأْمُوم بطلت صلَاته إِن شرع فِي التَّشَهُّد أَو طَال الْفَصْل وَقصد الْمُخَالفَة وَلم ينْو الْمُفَارقَة. بِخِلَاف مَا لَو ترك إِمَامه الْقُنُوت فَإِن الْمَأْمُوم ينْدب لَهُ التَّخَلُّف لَهُ إِن علم أَنه يُدْرِكهُ فِي السُّجُود الأول
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id