APA YANG DI MINTA DI BULAN DZULHIJJAH
Ketahuilah bahwa bulan Dzulhijjah adalah bulan yang sangat terpenting di bulan-bulan haram. Karena di dalamnya terdapat ibadah haji, yang mana ibadah haji tersebut adalah salah satu dari rukun Islam. Bulan yang paling di agungkan dan di dalamnya terdapat limpahan kebaikan yang banyak. Di sunahkan di dalamnya banyak-banyak berdoa, yang mana semua doa-doa akan diijabah di bulan tersebut. Di dalamnya juga terdapat 10 malam awal di bulan Dzulhijjah, yang mana Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersumpah dengan malam-malam tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
( والفجر وليال عشر )
Artinya :
“Demi fajar dan malam yang sepuluh”.
Maka di sunahkan di bulan Dzulhijjah ini berpuasa sebagaimana di riwayatkan di dalam hadist :
( كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم تسع ذي الحجة، ويوم عاشوراء، وثلاثة أيام من كل شهر )
Rasullah Sholallahu Alaihi Wa Salam terbiasa berpuasa pada sembilan hari awal bulan Dzulhijjah, hari ‘Asyura’ (10 Muharram) dan berpuasa tiga hari setiap bulannya.
Terjadi perbedaan pendapat para ulama dalam menafsiri ayat Allah WAL FAJR .
– Makna Al Fajr :
1. Fajar setiap hari sebagaimana yang di kemukakan oleh Imam Suyuthi.
2. Fajar setiap hari di bulan Muharom, dikarenakan Muharam adalah awal bulan.
3. Fajar di hari Idul Adha.
4. Fajar awal di bulan Dzulhijjah, di karena di sejajarkan dengan 10 malam.
5. Fajar di hari Arofah. (ini adalah pendapat paling banyak para ulama)
– Sedangkan yang di maksud WA LAYAALIN ASYR
1. Sepuluh awal di bulan Dzulhijjah sebagaimana yang di ungkapkan Imam Suyuthi.
2. Sepuluh malam akhir di bulan Romadhon.
3. Sepuluh malam awal di bulan Muharom.
Sedangkan pendapat para ulama yang paling terbanyak tentang ayat tersebut adalah sepuluh malam awal di bulan Dzulhijjah. Dikarenakan di dalamnya terdapat malam Tarwiyah, malam Arofah dan malam Idul Adha.
Di dalam hadist Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam disebutkan :
ما من أيام أفضل عند الله من عشر ذي الحجة ولا ليال أفضل من لياليهن
Artinya :
“Tidak ada dari hari-hari yang paling afdhol di sisi Allah dari 10 hari yang awal di bulan Dzulhijjah dan begitu juga tidak ada dari malam-malam yang paling afdhol di sisi Allah dari 10 malam yang awal bulan Dzulhijjah”.
Bulan Dzulhijjah adalah bulan penutup dan juga bulan tersebut disebutkan di dalam Al Qur’an :
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ
Artinya :
Musim haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi.
– Bulan yang di maklumi di sini adalah bulan Syawal, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah.
– Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam bersabda :
ما من أيام أفضل عند الله تعالى عن هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير فإنها أيام تهليل وتكبير وذكر الله عز وجل وأن صيام يوم فيها يعدل صيام سنة والعمل فيهن يضاعف بسبعمائة.
Artinya :
Tidak ada dari hari-hari yang paling afdhol di sisi Allah dari 10 hari yang awal di bulan Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di dalamnya dengan tahlil dan takbir, dikarenakan di hari-hari tersebut adalah hari tahlil, takbir dan berdzikir kepada Allah. Sesungguhnya puasa di hari tersebut menyamai puasa satu tahun dan beramal kebaikan di hari-hari tersebut dilipatgandakan oleh Allah sampai 700 kali.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abi Musa Al Asy’ari :
Sesungguhnya hari-hari yang dimaklumi (sebagaimana yang tertera di dalam Al Qur’an) adalah sembilan hari awal di bulan Dzulhijjah selain hari Idul Adha. Sesungguhnya hari-hari tersebut adalah hari yang mana ketika seorang hamba berdoa kepada Allah tidak akan ditolak.
– DARI SESUATU YANG DI SUNAHKAN UNTUK DI BACA SETIAP HARI DI 10 AWAL DI BULAN DZULHIJJAH
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اللَّيَالِيْ وَالدُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اْلأَيَّاِم وَالشُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي اللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي الصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِي الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
(DI BACA 3 KALI)
– اللهم صل وسلم على سيدنا محمد ما اتّصلت العيون بالنظر وتزخرفت الأرضون بالمطر وحجّ حاجٌّ واعتمر ولبّى وحلق ونحر وطاف بالبيت العتيق وقبّل الحجر وعلى آله وصحبه وسلم.
Allahumma sholi wa Salim ‘ala sayyidina Muhammad mat tasholatil ‘uyuun bin nazhor wa tazakhrofatil ardhuna bil mathor wa hajja haajjun wa’tamar wa labba wa halaqo wa nahar wa thofa bil baitil ‘atiiq wa qobbalal hajar wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallim.
( DI BACA 3 KALI)
– AMALAN DAN DZIKIR – DZIKIR DI HARI AROFAH
1. Di sunahkan puasa arofah selain orang yang berhaji, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam :
صيام يوم عرفة يكفر سنتين ماضية مستقبلة
Artinya :
Puasa arofah menggugurkan dosa 2 tahun ,setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.
2. لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَه لا شريكَ له ، له المُلْكُ وله الحمْدُ ، وهو على كلِّ شيءٍ قديرٌ
Laa ilaha illallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qhodir.
( DI BACA 1000 KALI)
– Terdapat riwayat, jika seorang membaca dzikir tersebut maka di samakan dengan membebaskan 10 budak .
3. Membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 1000 kali. Di dalam suatu kitab disebutkan terdapat hadist Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam yang di riwayatkan oleh Abdullah bin Abbas :
من قرأ قل هو الله أحد ألف مرة يوم عرفة أعطي ما سأل
Artinya :
Barangsiapa membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 1000 kali di hari Arofah maka diberi sesuatu yang dia minta.
4. Memperbanyak tasbih dan tahlil
5. Di sunahkan melaksanakan mandi sunah di hari Arofah serta memperbanyak berdoa dengan khusu’ serta perendahan diri kepada Allah.
(Di sarikan dari tulisan Habib Umar bin Zein bin Ibrohim bin Smith)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id