Pertanyaan: Berbicara tentang Ahlussunnah wal Jama’ah maka identik dengan golongan. Semisal di Indonesia menganut madzhab Syafi’i, sementara di luar Indonesia seperti Arab Saudi tidak bermadzhab Syafi’i.
Apakah jika kita beribadah selain madzhab Syafi’i termasuk dalam golongan yang mengikuti aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah Kemudian bagaimana kita berakhlak dengan mereka yang berbeda pemahaman di dalam bermadzhab tersebut, yang terkadang berbeda cara ibadahnya dan dianggap berbeda Aqidah pula?
Jawaban :
Sebenarnya dalam fiqih, Ahlussunnah wal jama’ah bertaqlid pada madzhab yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) dan bagi kita di perbolehkan mengikuti salah satu madzhab tersebut. Dikarenakan kevalidan/ kebenaran dari pendapat-pendapat tersebut tidak diragukan lagi, disamping itu madzhab mereka telah teruji keshahihannya dari masa ke masa, sehingga ulama’ Syafi’iyyah dan ulama’ mutaakhhirin yang lain seperti Ibnu Sholah membatasi bolehnya bertaklid hanya pada empat madzhab ini.
Namun, ada pendapat yang dikemukakan oleh Imam Subki dan Ibnu Sholah tentang kebolehan bertaqlid pada selain madzhab yang empat seperti madzhab Dawud adz-Dzohiri, Sufyan Ats-Tsauri, Ishaq bin Rohawaih, dan Sufyan bin Uyainah, dan semisalnya. Dengan catatan untuk diamalkan sendiri dan bukan untuk fatwa dan qhodho’ (memberi keputusan hukum).
Dan bagaimana sikap kita kepada orang yang berbeda madzhab dengan kita? Maka selagi madzhab tersebut adalah madzhab yang diakui keshahihannya oleh ulama’ seperti yang telah disebutkan hukumnya boleh diikuti… Wallohu a’lam.
Referensi :
# وليست المذاهب المتبوعۃ منحصرۃ فی الأربعۃ بل لجماعۃ من العلماء مذاهب مجموعۃ أيضاً كالسفيانين واسحاق بن راهويه و داود الظاهري والأوزاعي.. الی ان قال.. فقد صرح جمع من أصحابنا بأنه لا يجوز تقليد غير الاءمّۃ الأربعۃ وعللوا ذالك بعدم الثقۃ بنسبتها الی أربابها لعدم الأسانيد المانعۃ من التحريف والتبديل بخلاف مذاهب الأربعۃ فإنَّ أءمتها بذلوا أنفسهم فی تحرير الأقوال وبيان ما ثبت عن قاءله فأَمِنَ أهلها من كل تغيير وتحريف علموا الصحيح من الضعيف
(مجموعۃ سبعۃ كتب مفيدۃ ص ٥٩)
# تكملۃ : نقل الأمام إجماع المحققين علی منع العوام من تقليد أعيان الصحابۃ بل من بعدهم الذين سبروا ووضعوا ودونوا _ وعلی هذا ما ذكر بعض المتأخرين منع تقليد غير الأربعۃ لانضباط مذاهبهم وتقييد مساءلهم وتخصيص عمومها ولم يدر مثله فی غيرهم الأٓن لانقراض أتباعهم ( التحرير )
# وأجری السبكي ذالك واتبعوه فی العمل بخلاف مذاهب الأربعۃ أي مما علمت نسبته لمن يجوز تقليده, وجميع شروطه عنده. وحمل علی ذالك قول إبن الصلاح لا يجوز تقليد غير أءمۃ الأربعۃ أي في قضاء وإفتاء
( تحفۃ المحتاج جز ١ ص ٤٨)
Dijawab oleh Ustadz Ahmad Dhorif bin Jamali, Ustadz Tim Tafaqquh Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id