Seorang ulama’ dan juga seorang mufti Tarim yang bernama Al Habib Abdullah bin Umar bin Yahya, yang mana beliau adalah seorang yang kutu buku, orang yang gemar membaca.
ketika ada buku baru dibaca dan belum puas kalau belum khatam buku tersebut, sampai khatam baru puas.
Tatkala beliau menikah di usia 17 tahun dan istrinya di usia 16 tahun atau 15 tahun. Waktu mereka menikah, maka pamannya yaitu Al Habib Abdullah bin Husein bin thohir “Pengarang kitab Sulamut Taufiq” beliau adalah paman habib Abdullah bin Umar bin Yahya dari jalur ibu, pamannya itu mengahdiyahkan sebuah buku baru sebagai kado temanten. Tapi beliau menghadiyahkannya buku tersebut tidak di hadapan istrinya, dia hadiyahkan itu buku di bungkus dengan ketas plastik dan buku tersebut diletakkan di depan kamar temanten. Jadi ketika kamar temanten itu di buka yang pertama kali dilihat adalah buku yang baru itu, dan ini buku belum pernah di miliki oleh habib Abdullah bin Umar Bin Yahya, buku hadiyah dari pamannya.
Hingga kemudian akhirnya masuk dan dibawanya istri itu kedalam kamar temantinnya lalu kemudian dituntunnya hingga kemudian sampai dibukanya itu pintu kamar maka di dapati buku itu sudah ada di atas ranjangnya, Buku baru.”
Maka istrinya mengatakan wahai suamiku aku akan sholat dahulu. Silahkan” kata Suaminya nanti aku menyusul. Lalu diambil buku tadi dan dibuka bukunya dilihat bukunya, aku belum pernah membaca ini buku. Ditaruh bukunya dia sholat bersama istrinya. Sholat sunnah laylatul Zafaf, sholat sunah dimalam temanten / malam pertama.
Setelah sholat dua rakaat beliau berkata pada istrinya, mau tidak menolong aku?. Mau’ jawab istrinya. Untuk apa? Pegangkan itu Lilin atau lampu minyak itu aku mau baca bukunya, “yang mana buku tersebut tebal dan beliau adalah kutu buku.”
Beliau berkata pada istrinya wahai istriku aku ingin membaca buku itu tolong pegangkan lilin atau lampu minyak ini, “Karna dulu belum ada lampu”. Maka sang istripun memegangkan lampu minyaknya dibawah sementara suaminya membaca buku di atasnya.
Lelah tidak? Tanya sang suami. “Tidak” bacalah sepuasmu saya siap menunggumu sampai kapanpun. Dibaca oleh Al habib Abdullah bin Umar bin Yahya hingga khatam.
Waktu khatam dan di tutupnya itu buku, pas Adzan Fajr/ Adzan subuh, dua orang temanten ini belum istirahat sama sekali dimalam pertamanya. Sang istri dengan setianya membawakan Lilin dibawah suaminya.
Sungguh sebuah keharmonisan benar-benar tercipta dari keduanya, karna memang berasal dari keluarga baik.
Dikisahkan Oleh : Sayyidil Habib Alwi Bin Ali Al Habsy. Madros Ahad Pagi, Majlis Taklim Alhidayah
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id