Pertanyaan: Mengenai rambut jenggot yang tumbuh pada diri kita apakah lebih baik dipangkas atau dibiarkan saja?
Jawaban:
Memangkas jenggot hukumnya Makruh. Imam Al Ghazali menyebutkan bahwa para Ulama’ Salaf berbeda pendapat mengenai jenggot yang sudah panjang apakah yang baik dibiarkan begitu saja atau dipendekkan/ dipotongnya.
Diantara mereka ada yang mengatakan boleh (tidak Makruh) memotong jenggot yang melebihi genggaman tangan, dan hal demikian ini telah dilakukan oleh Ibnu Umar dan sekelompok Tabi’in. Pendapat ini dianggap baik oleh Imam As Syi’bi dan Ibnu Sirin.
Sedangkan Imam Hasan Al Bashri dan Qotadah memakruhkan memotong jenggot, dan mereka berkata : membiarkan jenggot tanpa dipotong (itu lebih baik).
Imam Al Ghazali berpendapat bahwa pendapat yang kedua lebih mendekati ketika jenggot belum sampai pada waktu yang butuh untuk dipotong (terlalu panjang), sebab demikian itu dapat memperburuk terhadap penampilan.
(فَرْعٌ)
سَبَقَ فِي الْحَدِيثِ أَنَّ إعْفَاءَ اللِّحْيَةِ من الفظرة فَالْإِعْفَاءُ بِالْمَدِّ: قَالَ الْخَطَّابِيُّ وَغَيْرُهُ هُوَ تَوْفِيرُهَا وَتَرْكُهَا بِلَا قَصٍّ: كُرِهَ لَنَا قَصُّهَا كَفِعْلِ الْأَعَاجِمِ: قَالَ وَكَانَ مِنْ زِيِّ كِسْرَى قَصُّ اللِّحَى وَتَوْفِيرُ الشَّوَارِبِ: قَالَ الْغَزَالِيُّ فِي الْإِحْيَاءِ اخْتَلَفَ السَّلَفُ فِيمَا طَالَ مِنْ اللِّحْيَةِ فَقِيلَ لَا بَأْسَ أَنْ يَقْبِضَ عَلَيْهَا وَيَقُصَّ مَا تَحْتَ الْقَبْضَةِ: فَعَلَهُ ابْنُ عُمَرَ ثُمَّ جَمَاعَةٌ مِنْ التَّابِعِينَ: وَاسْتَحْسَنَهُ الشَّعْبِيُّ وَابْنُ سِيرِينَ.
وَكَرِهَهُ الْحَسَنُ وَقَتَادَةُ: وَقَالُوا يَتْرُكُهَا عَافِيَةً لِقَوْلِهِ صَلَّى الله عليه وسلم واعفو اللِّحَى قَالَ الْغَزَالِيُّ وَالْأَمْرُ فِي هَذَا قَرِيبٌ إذَا لَمْ يَنْتَهِ إلَى تَقْصِيصِهَا لِأَنَّ الطُّولَ الْمُفْرِطَ قَدْ يُشَوِّهُ الْخِلْقَةَ هَذَا كَلَامُ الْغَزَالِيِّ وَالصَّحِيحُ كَرَاهَةُ الْأَخْذِ مِنْهَا مُطْلَقًا بَلْ يَتْرُكُهَا عَلَى حَالِهَا كَيْفَ كَانَتْ لِلْحَدِيثِ الصَّحِيحِ وَاعْفُوا اللحي واما الحديث عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْخُذُ مِنْ لِحْيَتِهِ مِنْ عَرْضِهَا وَطُولِهَا فَرَوَاهُ الترمذي باسناد ضعيف لا يحتج به (المجموع شرح المهذب ج ١ ص )٢٩٠)
[Ustadz Zaen Arev. Staff Pengajar Ponpes Riyadhul Jannah, Surakarta]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id