Pertanyaan: Apakah bisa, jika ada aturan yang menyatakan bahwa memotong saluran pernafasan saluran makanan dan dua pembuluh darah merupakan batas minimal, karena di dalam leher hewan terdapat bermacam-macam pembuluh darah seperti vena jugularis eksterna, vena jugularis interna, arteri carotid communis, arteri carotid interna, arteri carotid eksterna.
Yang saya tahu di dalam Mazhab mengatakan bahwa memotong saluran makanan, saluran napas, dan wadajain (dua pembuluh darah) adalah sempurnanya penyembelihan itu, apakah bisa ada aturan yang menyatakan bahwa memotong ke empat saluran tersebut adalah batas minimal. Hal ini karena di dalam urat leher hewan bukan saja terdapat dua pembuluh darah, ternyata ada bermcam-macam, Seperti saya katakan di atas?
Jawaban :
Dalam menyembeleh binatang, Syarat didalam Sahnya adalah harus terpotongnya saluran Nafas (Al Hulqum) dan saluran makanan (Al Mari’) yang ada di leher. Apabila keduanya sudah terpotong maka penyembelihan yang dilakukan sudah bisa dihukumi Sah, Sebab dengan terpotongnya keduanya sudah bisa dipastikan binatang yang disembelih akan mati.
Sedangkan memotong Al Wadajain atau dua urat besar atau urat pembuluh darah yang ada di sisi leher, maka demikan itu hukumnya Sunnah. Apabila keduanya bisa terpotong ketika prosesi penyembelihan, maka demikian itu lebih utama. Sebab dengan memotong keduanya dapat mempermudah keluarnya ruh dari binatang yang disembelih, serta agar tidak bertentangan dengan pendapat Imam Malik yang mengatakan wajib memotong Al Wadajain di dalam menyembelih.
Intinya : dalam menyembelih cukup memutuskan saluran pernafasan dan saluranan makanan, tetapi lebih sempurna kalau juga memutus dua urat besar yang ada di sisi leher.
منهاج الطالبين
وَذَكَاةُ كُلِّ حَيَوَانٍ قَدَرَ عَلَيْهِ: بِقَطْعِ كُلِّ الْحُلْقُومِ – وَهُوَ مَخْرَجُ النَّفَسِ – وَالْمَرِيءِ، وَهُوَ مَجْرَى الطَّعَامِ، وَيُسْتَحَبُّ قَطْعُ الْوَدَجَيْنِ، وَ (الْوَدَجَانِ): عِرْقَانِ فِي جَانِبَي الْعُنُقِ.
النجم الوهاج شرح المنهاج ج ٩ ص ٤٦٥- ٤٦٦
قال: (وذكاة كل حيوان قدر عليه) وحشيًا كان أو إنسيًا (بقطع كل الحلقوم- وهو: مخرج النفس- والمريء, وهو مجرى الطعام)، وهو تحت الحلقوم؛ لأن الحياة تفقد بفقدها. و (المريء) بالهمزة، قال تعالى: {فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا}. وقال الإصطخري: يكفي قطع أحدهما لفقد الحياة بفقده. وفي وجه آخر ضعيف اختاره الروياني في (الحلية): لا يضر بقاء شيء يسير من الحلقوم والمريء. .. قال: (ويستحب قطع الودجين)؛ لأنه أوحى وأسهل لخروج الروح فهو من الإحسان في الذبح، وخروجًا من خلاف مالك (و (الودجان)) بفتح الواو والدال (عرقان في جانبي العنق) من مقدمه يحيطان بالحلقوم، وقيل: يحيطان بالمريء، وأنكر على صاحب (التنبيه) قوله: وأن تقطع الأوداج كلها، وإنما هما ودجان فقط.
[ Ustadz Zaenal Areev. Staf Pengajar Ponpes Riyadhul Jannah]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id