Syarat-Syarat Sah Nya Sholat

1. Menghadap kiblat (ain ka’bah) secara yakin bagi yang dekat Makkah dan secara (perasangka kuat) bagi yang jauh dari Makkah.
Catatan: menghadapkan seluruh badan ke kiblat ketika berdiri dan duduk.

2. Masuk waktu. Yaitu mengetahui masuk waktu sholat yang sudah diatur oleh Syariat, baik secara yakin maupun prasangka kuat. Sehingga barang siapa yang sholat tanpa mengetahui masuk waktu sholat, maka sholatnya tidak sah meskipun dikerjakan di dalam waktunya.

3. Islam. Maka tidak sah apabila yang mengerjakan adalah orang kafir, sebagaimana amal ibadah yang lain tidak sah kecuali dikerjakan oleh orang muslim.

4. Tamziz. Yaitu seorang anak sudah bisa makan sendiri dan istinjak (cebok) sendiri.

5. Mengetahui tentang hukum kefardhuan sholat. Yaitu menggetahui caranya, baik itu ucapan, gerakan dan tertibnya sholat. Karena orang yang tidak mmengetahui hal tersebut maka ia tidak akan mutamakkin (mantab) dari niatnya.
Maka kalau seseorang memeluk agama Islam kemudian ikut sholat jamaah dan mengerjakan seperti yang dilakukan makmum yang lain tanpa mengetahui cara sholat sebelumnya, maka sholatnya tidak sah.

6. Tidak meyakini salah satu fardhunya sholat dihukumi Sunnah. Maka apabila orang awam dan orang alim meyakini bahwa semua gerakan sholat dihukumi wajib maka sah sholatnya, atau dihukumi sunnah maka tidak sah sholatnya.

7. Menutup aurat. Yaitu seorang yang sholat wajib menutup auratnya dengan sesuatu benda yang dapat menutup warna kulitnya dengan sekiranya warna. kulitnya tidak dapat diketahui, warna putih atau hitam dari jarak biasa orang berbicara (kurang lebih 1,5 meter).

Syarat-syarat diterimanya sholat di sisi Allah:

1. Berniat hanya karena Allah semata.
2. Hendaknya makanan, pakaian, dan tempat mushollanya berasal dari usaha yang halal.
3. Hendaknya ia menghadirkan hatinya dalam sholat karena itu adalah ruh/ jiwanya sholat.
4. Tidak bangga diri dengan amal/ sholat yang telah ia kerjakan.

[Ustadz Ali Mustofa. Staf Pengajar Ponpes Riyadhul Jannah,Surakarta]