Pertanyaan: Assalamu’alaikum ustadz, saya mau bertanya. Seringkali di masjid tempat kami menyelenggarakan shalat Jum’at, sang khatib terkadang tidak berwasiat taqwa di khutbah yang kedua. Terkadang juga tidak membaca sholawat Nabi di khutbah yang kedua. Apakah wasiat taqwa dan sholawat Nabi termasuk rukun khutbah kedua?
Jawaban:
Wa’alaikumsalam wr. wb. Penanya yang budiman, terimakasih atas pertanyaan yang dikirimkan. Kejadian seperti yang Anda sebutkan terkadang memang sering terjadi di sekitar kita. Untuk itu, perlulah sekiranya yang menjadi khatib Jum’at adalah orang-orang yang benar-benar memahami hukum fiqih Islam.
Adapun rukun khutbah Jum’at itu ada lima, yaitu:
- Membaca Hamdalah di khutbah pertama dan kedua.
- Membacaa shalawat Nabi di khutbah pertama dan kedua.
- Wasiat taqwa di khutbah pertama dan kedua.
- Membaca ayat al-Qur’an di salah satu dari khutbah pertama atau yang kedua.
- Membaca doa untuk orang-orang mukmin di khutbah yang kedua.
Dari pertanyaan Anda, maka dapat disimpulkan bahwa berwasiat taqwa termasuk dalam rukun khutbah Jum’at yang kedua. Begitu juga dengan membaca shalawat Nabi juga termasuk dalam rukun khutbah yang kedua. Semoga bisa dipahami.
– Kitab Fathul Qorib :
وأركان الخطبة خمسة: حمد الله تعالى، ثم الصلاة على رسول الله – صلى الله عليه وسلم -. ولفظهما متعين، ثم الوصية بالتقوى، ولا يتعين لفظها على الصحيح، وقراءة آية في إحداهما، والدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة الثانية. ويشترط أن يُسمِع الخطيبُ أركانَ الخطبة لأربعين تنعقد بهم الجمعةُ.
– Kitab Safinah :
(فصل)أركان الخطبتين خمسة: حمد الله فيهما والصلاة على النبي صلى الله علية وسلم فيهما والوصية بالتقوى فيهما وقراءة آية من القرآن في أحداهما والدعاء للمؤمنين والمؤمنات في الأخيرة .
Dijawab oleh Ustadz Ali Assegaf, Tim Asatidz Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id
4 Comments
احمد مجيب
Terima kasih Bib atas penjelasannya. Saya hendak bertanya, mohon berkenan Habib menjawab. Jika mengistiqomahkan suatu perkara yang bukan rukun dan syarat dalam khutbah jumat seperti membaca hadits “kullu bid’ah -ilaa akhirih-” bagaimana Bib?
Ozzy el Hooda
Ndak jadi masalah (Penjawab: Ustadz Ali Assegaf)
Abu Khalid
Ada khatib yg baca hamdalahnya : innalhamdalillah (kira2 gitu bacanya), apakah boleh ?
Ozzy el Hooda
boleh, disyaratkan memang harus menggunakan lafadz alloh dan hamdu, dg sighot apapun seperti alhamdulillah, ahmadulloha, lillahil hamd, innalhamda lillah dll
(Penjawab Ustads Ahmad Dhorif)