Diantara Syarat wajibnya Sholat adalah:
1. Beragama Islam.
Muslim : Wajib sholat
Kafir : Tidak wajib di dunia, tapi bertanggung jawab di-Akhirat.
Murtad : wajib, tapi tidak Sah sebelum Islam, wajib Qodho’ setelah Islam.
2. Bulugh
Usia 7 tahun : Jika sudah Tamyiz maka wajib diperintahkan untuk sholat. Namun apabila belum Tamyiz tidak Wajib diperintah.
Usia 10 tahun. : Jika sudah Tamziz maka Wajib dipukul jika tidak mau mengerjakan sholat, sekiranya memukulnya tersebut tidak membahakan bagi si anak dan memukulnya dengan tujuan mendidik
3. Orang Yang Berakal (Aqil)
Maka diwajibkan atas orang yang berakal untuk mengerjakan Shalat. Namun apabila bukan Aqil ( tidak sehat akalnya) maka Tidak wajib untuk mengerjakan sholat, Semisal; (Gila, epilepsy, mabuk dls.)
Apabila hilangnya akal tersebut karna disengaja, semisal meminum atau memakan sesuatu yang menjadikan hilangnya akal, maka : “Wajib mengqodho sholat yang ditinggalkannya”.
Apabila Hilangnya akal tersebut tidak disengaja, misal gila maka : “Tidak wajib Qodho”.
4. Suci dari Haid dan Nifas
5. Ha’id & Nufasa’ : Haram Shalat dan tidak Wajib meng-Qodlo’.
6. Sampainya Dakwah Islam.
• Sampainya Dakwah Islam, : Wajib Shalat.
• Belum sampainya Dakwah islam : Tidak Wajib Shalat.
Ar Ramli : Tidak Wajib Qodlo’ ketika sampai Dakwah.
Ibnu Qosim : Wajib Qoddlo’. (Yaqut Nafis hlm. 40)
Syarat Sah Shalat
1. Islam
– Muslim : Sah
– Kafir & Murtad : Tidak Sah
2. Tamyiz.
– Mumayyiz : Sah. (Ahli Ibadah)
– Ghoiru Mumayyiz : Tidak Sah (gila, mabuk, ayan, anak kecil yang beelum mengerti).
3. Masuk Waktu.
– Mengetahui secara yaqin atau dugaan.
– Berita yang Tsiqoh.
– Ijtihad.
4. Mengetahui tata cara shalat
– Mengetahui cara Shalat : Sah, (pekerjaan, baacaan dan urutannya)
– Tidak meneggetahui tata cara : Tidak Sah (sebab tidak mantap di dalam Niatnya)
Shalatnya Muallaf yang hanya menirukan Shalat jamaah “Tidak Sah”
5. Mengetahui status Fardlu Shalat
• Meragukan status ke Fardhuan nya (Tidak sah).
• Meyakini sebagai Shalat Sunnah (Tidak Sah).
6. Tidak meyakini Fardlu tertentu sebagai Sunnah.
7. Suci dari Hadats (kecil & besar)
8. Suci dari Najis di tiga tempat, Yaitu : Pakaian , Badan, dan tempat shalat
9. Menutup Aurot.
Batasan Aurot dalam Sholat :
– Laki-laki: Antara pusar sampai lutut.
– Perempuan: Semua badan selain Wajah dan telapak tangan. (termasuk : telapak kaki, pergelangan dan dagu).
Syarat penutup
1. Mencakup/ melapisi tubuh (bukan rumah kemah kecil).
– Pakaian (Baju, sarung, pakain ketat (Makruh) dls).
– Bukan pakaian (Tangan, lumpur, air keruh dls).
2. Benda/ Jirim (bukan kegelapan, pacar/ hena dls).
3. Menghalangi warna kulit (bukan kaca dls).
10. Menghadap Qiblat.
– Di dalam Ka’bah : Menghadap ke segala arah (tinggi ²/3 Dziro’)
– Di luar Ka’bah : Menghadap Ain Ka’bah : Jika tidak ada penghalang maka harus yakin (melihat, menyentuh, yang meyakinkan). Jika Ada penghalang, Cukup dengan dugaan.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id