Pertanyaan: Assalamualaikum wr.wb. ustadz. Selamat pagi, saya mau bertanya untuk zakat fitrah bagi janin yang masih dalam kandungan. Apakah sudah diwajibkan untuk zakat fitrah?
Wassalamualaikum wr.wb.
Jawaban:
Wa’alaikum salam warohmatulloh. Terimakasih atas pertanyaan yang dikiriman.
Penanya yang budiman, terkait permasalahan zakat fitrah bagi janin yang masih dalam kandungan maka TIDAK WAJIB ditunaikan zakat fitrah bagi janin tersebut.
Lihat kitab Nihaayah az-Zain I/174 :
ويشترط في المؤدى عنه أمران الأول الإسلام فلا تخرج الفطرة عن كافر وفي المرتد ما مر الثاني أن يدرك وقت وجوبها الذي هو آخر جزء من رمضان وأول جزء من شوال فتخرج عمن مات بعد الغروب وعمن ولد قبله ولو بلحظة دون من مات قبله ودون من ولد بعده
Syarat orang yang boleh dizakati fitrah :
- Islam, karenanya zakat fitrah tidak dikeluarkan atas orang kafir, sedang orang murtad bahasannya telah lewat.
- Bila orang yang hendak dizakati mendapati “waktu wajibnya zakat fitrah” yakni bagian akhir dari bulan ramadhan dan permulaan dari bulan syawal (misalkan maghrib tanggal akhir ramadhan pukul 17.35 WIB, berarti 17.35 WIB yang dikatakan waktu wajibnya zakat fitrah).
Maka zakat fitrah dikeluarkan atas orang yang meninggal setelah terbenamnya matahari dan orang yang dilahirkan sebelum terbenamnya matahari (karena keduanya sama-sama mendapatkan bagian akhir dari bulan ramadhan dan permulaan dari bulan syawal/pukul 17.35 WIB) dan zakat firah tidak dikeluarkan atas orang yang mati sebelum terbenamnya matahari (karena dia tidak mendapatkan pukul 17.35 WIB) dan orang yang dilahirkan setelah terbenamnya matahari (karena dia tidak mendapatkan bagian akhir ramadhan pukul 17.35 WIB).
Maka untuk itu lebih jelasnya janinnya itu harus lahir terlebih dahulu baru bisa ditentukan kepastian wajib zakat fitrahnya itu. BAHKAN ANDAIKAN JANINNYA SUDAH KELUAR SEPAROH PUN TIDAK WAJIB DIZAKATI.
لو خرج بعض الجنين قبل الغروب وباقيه بعده فلا وجوب ؛ لأنه جنين ، ما لم يتم انفصاله ، م ر وسم أج .
Bila sebagian janin keluar sebelum terbenamnya matahari (diakhir ramadhan) dan sisanya lagi setelah terbenamnya matahari maka juga tidak wajib dizakati, karena artinya ia masih berbentuk janin selagi belum sempurna kelahirannya. [ Tuhfatul Habib III/66 ].
Demikian jawaban dari kami dan semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.
Oleh: Ustadz Ali Musthofa, Staf Pengajar di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id