5 Perkara Tidak Diterimanya Do’a
Berdoa adalah salah satu perintah agama Islam yang harus dilakukan oleh pemeluknya, sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq, serta berdoa merupakan pengungkapan dan pernyataan diri atas status diri orang yang berdoa sebagai hamba yang selalu membutuhkan Tuhannya.
Terkabulnya doa sendiri adalah sebuah misteri dan rahasia yang tidak seorang pun mengetahuinya. Terkadang kita berdoa dan kita merasa Allah swt langsung mengabulkannya. Ada pula doa-doa yang kita panjatkan dan kita merasa belum terkabul.
Berkenaan dengan hal ini, memang ada beberapa macam doa yang tidak dikabulkan Allah swt sebagaimana disebutkan di dalam sebuah Hadits :
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ: ﻳُﺴﺘﺠﺎﺏُ ﻷﺣﺪِﻛُﻢ ﻣَﺎ ﻟَﻢ ﻳَﺪْﻉُ ﺑِﺈﺛﻢٍ ﺃَﻭ ﻗَﻄﻴﻌﺔُ ﺭَﺣﻢٍ، ﺃَﻭ ﻳَﺴﺘﻌﺠِﻞْ ﻓﻴﻘﻮﻝُ: ﺩَﻋﻮﺕُ ﻓَﻼ ﺃَﺭﻯ ﻳُﺴﺘَﺠﻴﺐُ ﻟِﻲ، ﻓَﻴﺪﻉُ اﻟﺪُّﻋَﺎء
Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Doa dari seorang dari kalian akan dikabulkan selama tidak berdoa (1) Dengan dosa, (2) Dengan memutus kekerabatan, (3) Dengan tergesa-gesa. Dia akan berkata “Aku sudah berdoa tapi tidak dikabulkan” akhirnya dia meninggalkan doa.” (Hr. Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad)
Selain itu, juga terdapat Hadits lain yang menyebutkan :
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴﺪٍ اﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﺭَﺿِﻲَ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺈِﺛْﻢٍ ﻭَﻻَ ﺑِﻘَﻄِﻴﻌَﺔِ ﺭَﺣِﻢٍ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺇِﺣْﺪَﻯ ﺛَﻼَﺙٍ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳﻌﺠﻞ ﻟَﻪُ ﺩَﻋْﻮَﺗَﻪُ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺪَّﺧِﺮَﻫَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻲ اﻵْﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﺪْﻓَﻊَ ﻋَﻨْﻪُ ﻣِﻦَ اﻟﺴﻮء ﻣﺜﻠﻬﺎ) ﻗﺎﻝ: ﺇﺫا ﻳﻜﺜﺮ؟ ﻗﺎﻝ: اﻟﻠﻪ ﺃﻛﺜﺮ)
Dari Abu Sa’id Al Khudri ra dari Nabi saw bersabda: “Tidak seorang Muslim yang berdoa, selama tidak berdoa dengan dosa dan memutus kekerabatan, kecuali Allah swt pasti mengabulkan dengan (1) Disegerakan Dikabulkan / sesuai permintaan (2) Allah simpan dan diberikan di akhirat (3) Allah ganti dengan menghindarkan keburukan baginya yang setara dengan doanya”. Sahabat bertanya: “Kalau begitu kita memperbanyak doa?” Nabi menjawab: “Allah swt akan lebih banyak mengabulkan.” (Hr. Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad)
Sementara itu, Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad juga menyebutkan di dalam kitabnya (An Nafaisul Uluwiyyah Fil Masailil Sufiyyah hal 197) bahwa ada 5 perkara yang menyebabkan doa seseorang tidak di kabulkan oleh Allah swt. Beliau menyebutkan :
ﻭَ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻳُﺴْﺘَﺠَﺎﺏُ ﻟَﻪُ ﻟِﻤَﻮَﺍﻧِﻊَ ﻭَ ﻋَﻮَﺍﺭِﺽَ، ﻗَﺪْ ﺗَﻌَﺮَّﺽَ ﻟَﻪُ ﻓَﻤِﻦْ ﺫﺍﻟِﻚَ : ﺃَﻛْﻞُ ﺍْﻟﺤَﺮَﺍﻡِ ﻭَﻟُﺒْﺴُﻪُ ﻭَﻟِﺈِﺻْﺮَﺍﺭِ ﻋَﻠﻰَ ﻇُﻠْﻢِ ﺍْﻟﻌِﺒَﺎﺩِ، ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻣﻊ ﺍْﻟﻐَﻔْﻠَﺔِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻟِﻘَﻮْﻟِﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ : ” ﻭَﺍﻋْﻠَﻤُﻮْﺍ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﺠِﻴْﺐُ ﺩُﻋَﺎﺀً ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺐٍ ﻏَﺎﻓﻞٍ .” ﻭَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻗَﺎﻃِﻌًﺎ ﻟِﺄَﺭْﺣَﺎﻣِﻪِ ﻣُﺸَﺎﺣِﻨﺎً ﻟِﺒَﻌْﺾِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧِﻪِ ﺍْﻟﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﻫَﺎﺟِﺮًﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ .
Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah swt, yaitu dikarenakan terhalang oleh beberapa rintangan tertentu, seperti halnya :
1. Orang yang berdoa memakan makanan haram
2. Orang yang berdoa memakai pakaian haram
3. Orang yang berdoa selalu mendzalimi orang lain.
4. Doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai terhadap Allah swt sebagaimana disebutkan dalam Hadist Rasulullah saw : Ketahuilah oleh kalian semua sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari organ yang hatinya lalai
5. Orang yang berdoa adalah orang yang memutuskan tali silaturrahim dan membenci saudaranya sesama mukmin sertan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang dibenarkan
Meski demikian, apabila seseorang merasa doanya tidak dikabulkan, dia tidak boleh berburuk sangka kepada Allah swt dan kepada dirinya yang menyebabkan ia berhenti berdoa, akan tetapi ia harus tetap berdoa karena berdoa itu sendiri adalah sebuah Ibadah.
Ibnu Atho’illah As Sakandari di dalam kitabnya Al Hikam menyebutkan :
لا يَكُنْ تأَخُّرُ أَمَدِ العَطاءِ مَعَ الإلْحاحِ في الدُّعاءِ مُوْجِباً لِيأْسِكَ. فَهُوَ ضَمِنَ لَكَ الإِجابةَ فيما يَخْتارُهُ لَكَ لا فيما تَخْتارُهُ لِنَفْسِكَ. وَفي الوَقْتِ الَّذي يُريدُ لا فِي الوَقْتِ الَّذي تُرْيدُ.
“Ditundanya pemberian dari Allah sementara, sedangkan engkau telah menggebu-gebu dalam berdoa, maka jangan sampai menjadikanmu berputus asa. Allah swt menjamin mengabulkan doa untukmu sesuai pilihan-Nya, bukan pilihanmu. Di waktu yang Dia kehendaki, bukan di waktu yang kau kehendaki.”
Zean Areev, Tafaqquh Riyadhul Jannah Surakarta
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id