ABUYA AS-SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWI AL-MALIKI
- KELAHIRAN BELIAU
As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki adalah salah seorang ulama Islam dari Arab Saudi, beliau dilahirkan pada tahun 1365 H atau 1946 M di kota Mekkah. Beliau berasal dari keluarga Al-Maliki Al-Hasani yang terkenal. Ayahnya adalah As-Sayyid Alawi, seorang ulama terkemuka di Mekkah dan merupakan salah satu penasihat Raja Faisal, raja Arab Saudi.
- NAMA DAN NASAB BELIAU
Keturunan Sayyid merupakan keturunan mulia yang bersambung secara langsung dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam. Nasab Abuya bersambung hingga kepada Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dari jalur Sayyidina Hasan bin Ali Karamallahu wajhah. Oleh karena itu, dalam penyebutan nama beliau disematkan nisbat al-Hasani. Beliau merupakan waris keluarga Al-Maliki Al-Hasani di Mekkah yang masyhur yang merupakan keturunan Rasulullah, melalui cucunya, Imam Al-Hasan bin Ali, Radhiyallahu ‘Anhum.
Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki (ayah), Sayyid Abbas Al Maliki bin Abdul Aziz Al Maliki (kakek), Abdul Aziz Al Maliki (ayah kakek).
- PENDIDIKAN BELIAU
Untuk pendidikan awal dari Sayyid Muhammad Alawi-Al Maliki Al-Hasani ini tentu berasal dari Ayahnya sendiri yang juga merupakan ulama besar. Beliau belajar kepada Ayahnya baik di rumah maupun di Masjidil Haram dimana tempat beliau menghafal Al-Quran sejak masih kecil. Beliau belajar banyak kitab dari Ayahanda, dan setiap kitab yang diajarkan Ayahanda kepada beliau, Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani boleh mengajarkannya. Pendidikan Islam Sayyid Muhammad Alawi kemudian atas arahan dari orang tuanya, dilanjutkan untuk belajar mengenai Aqidah, Tafsir, Hadith, Fiqh, Usul, Mustalah, Nahwu kepada ulama-ulama besar lainnya baik di Mekkah maupun di Madinah.
Ketika masih berusia 15 tahun, Sayyid Muhammad Alawi telah mengajar berbagai kitab baik Hadits maupun Fiqih kepada pelajar lain dengan arahan dari gurunya tentunya. Setelah beberapa tahun belajar berbagai ilmu di Mekkah, kemudian Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki diantarkan oleh ayahnya untuk menuntut ilmu di Al-Azhar As-Syarif. Luar biasanya, Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki berhasil mendapatkan PhD di Al Azhar ketika masih berusia 25 tahun. Dan itu merupakan prestasi yang luar biasa karena menjadikan Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki sebagai orang Arab termuda yang berhasil menerima ijazah PhD dari Al Azhar. Tesis beliau mengenai Hadits dianggap sangat cemerlang dan menerima pujian yang tinggi dari Ulama unggulan di Al-Azhar saat itu seperti Imam Abu Zahrah.
Dalam perjalanannya menuntut ilmu, Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki tidak hanya menuntut ilmu di Mekkah. Beliau juga berkeliling dunia untuk mencari ilmu seperti di Afrika Utara, Mesir, Syria, Turki dan lain-lain. Tak hanya menuntut ilmu saja, beliau juga bertemu para wali Allah dan juga rajin menziarahi masjid-masjid dan maqom-maqom dan tak ketinggalan pula mengumpulkan manuskrip dan kitab. Di Mekkah sendiri, Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki memiliki ijazah terbanyak pada masanya, beliau memiliki lebih dari 200 ijazah dari para alim ulama teragung pada zamannya di setiap cabang ilmu Islam. Ijazah beliau kepada para muridnya, tentu merupakan Ijazah yang sangat berharga karena bisa menyambungkan murid-muridnya dengan sejumlah ulama besar lainnya.
- AKTIVITAS MENGAJAR
Setelah As-Sayyid Alwi Al-Maliki wafat, putra beliau As-Sayyid Muhammad tampil sebagai penerus. Disamping mengajar di Masjidi Haram, beliau diangkat sebagai dosen di Universitas King Abdul Aziz Jeddah dan Universitas Ummul Qura Makkah bagian ilmu Hadith dan Usuluddin. Cukup lama beliau menjalankan tugasnya sebagai dosen di dua Universiatas tersebut, sampai beliau memutuskan mengundurkan diri dan memilih mengajar di Masjidil Haram sambil membuka
majlis ta’lim rumah beliau di Utaibiyyah kemudian pindah ke Rushoifah.
Adapun pelajaran yang diberikan baik di Masjidil Haram atau di rumah beliau, tidak berpoin kepada ilmu tertentu seperti di Universitas. Akan tetapi semua pelajaran yang diberikan beliau bisa diterima semua masyarakat baik masyarakat awam atau terpelajar, semua bisa menerima dan semua bisa mencicipi apa yang diberikan Sayyid Maliki. Maka dari itu beliau selalu menitikberatkan untuk membuat rumah yang lebih besar dan bisa menampung lebih dari 500 murid per hari yang biasa dilakukan selepas Salat Maghrib sampai Isya di rumah beliau di Hay al Rashifah. Begitu pula setiap bulan Ramadan dan hari raya beliau selalu menerima semua tamu dan muridnya dengan tangan terbuka tanpa memilih golongan atau derajat. Semua di sisi beliau sama tamu-tamu dan murid murid, semua mendapat penghargaan yang sama dan semua mencicipi ilmu bersama-sama.
Dari rumah beliau telah keluar ulama-ulama yang membawa panji Rasulullah ke seluruh pelosok permukaan bumi. Dimana negara saja kita dapatkan murid beliau di India, Pakistan, Afrika, Eropa, Amerika, apa lagi di Asia yang merupakan sebagai orbit dahwah Sayyid Muhammad al-Maliki, ribuan murid murid yang bukan hanya menjadi kyai dan ulama akan tetapi tidak sedikit dari murid-murid beliau yang masuk ke dalam pemerintahan.
Disamping pengajian dan taklim yang rutin dilakukan setiap hari pula beliau telah berusaha mendirikan pondok yang jumlah santrinya tidak sedikit, semua berdatangan dari seluruh penjuru dunia, belajar, makan, dan minum tanpa dipungut biaya sepeser pun bahkan beliau pun memberikan beasiswa kepada para santri sebagai uang saku. Setelah beberapa tahun belajar para santri dipulangkan ke negara-negara mereka untuk menyiarkan agama.
Abuya As-Sayyid Muhammad Al-maliki dikenal sebagai guru, pengajar dan pendidik yang tidak beraliran keras, tidak berlebih-lebihan, dan selalu menerima hiwar dengan hikmah dan mauidhah hasanah. Beliau ingin mengangkat derajat dan martabat Muslimin menjadi manusia yang berperilaku baik dalam muamalatnya kepada Allah dan kepada sesama, terhormat dalam perbuatan, tindakan serta pikiran dan perasaannya.
Beliau adalah orang cerdas dan terpelajar, berani dan jujur serta adil dan cinta kasih terhadap sesama. Itulah ajaran utama Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki. Beliau selalu menerima dan menghargai pendapat orang dan menghormati orang yang tidak sealiran dengannya atau tidak searah dengan thariqahnya. Dalam kehidupannya beliau selalu bersabar dengan orang-orang yang tidak bersependapat baik dengan pemikirannya atau dengan alirannya, semua yang berlawanan diterima dengan sabar dan dijawab dengan hikmah.
Beliau tahu persis bahwa kelemahan Islam terdapat pada pertikaian para ulamanya dan ini memang yang diinginkan musuh Islam. Sampai-sampai beliau menerima dengan rela digeser dari kedudukannya baik di Universitas dan ta’lim beliau di masjidil Haram. Semua ini beliau terima dengan kesabaran dan keikhlasan bahkan beliau selalu menghormati orang orang yang tidak bersependapat dan sealiran dengannya, semasih mereka memiliki pandangan khilaf yang bersumber dari al-Quran dan Sunah.
- ULAMA BESAR YANG MEMBERIKAN IJAZAH PADA BELIAU
Dari Makkah diantaranya:
- Ayah beliau yang alim dan guru beliau yang pertama, As-Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki
- Shaykh Muhammad Yahya Aman al-Makki
- Shaykh al-Sayyid Muhammad al-Arabi al-Tabbani
- Shaykh Hasan Sa‘id al-Yamani
- Shaykh Hasan bin Muhammad al-Mashshat
- Shaykh Muhammad Nur Sayf
- Shaykh Muhammad Yasin al-Fadani
- Al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi
- Al-Sayyid Ishaq bin Hashim ‘Azuz
- Habib Hasan bin Muhammad Vad‘aq
- Habib Abdul Qadir bin ‘Aydarus al-Bar
- Shaykh Khalil Abd-al-Qadir Taybah
- Shaykh Abd-Allah al-Lahji
Dari Madinah:
- Shaykh Hasan al-Sha‘ir, Shaykh al-Qurra of Madinah
- Shaykh Diya-al-Din Ahmad al-Qadiri
- As-Sayyid Ahmad Yasin al-Khiyari
- Shaykh Muhammad al-Mustafa al-Alawi al-Shinqiti
- Shaykh Ibrahim al-Khatani al-Bukhari
- Shaykh Abd-al-Ghafur al-Abbasi al-Naqshbandi
Dari Hadramawt dan Yaman:
- Al-Habib Umar bin Ahmad bin Sumayt, Imam Besar Hadramawt
- Shaykh As-Sayyid Muhammad Zabarah, Mufti Yaman
- Shaykh As-Sayyid Ibrahim bin Aqeel al-Ba-Alawi, Mufti Ta‘iz
- Al-Imam al-Sayyid Ali bin Abd-al-Rahman al-Habshi
- Al-Habib Alawi ibn Abdullah bin Shihab
- As-Sayyid Hasan bin Abdul-Bari al-Ahdal
- Shaykh Fadhl bin Muhammad Ba-Fadhal
- Al-Habib Abdullah bin Alawi al-Attas
- Al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafeez
- Al-Habib Ahmad Mashhur al-Haddad
- Al-Habib Abdul-Qadir al-Saqqaf
Dari Syria:
- Shaykh Abu-al-Yasar ibn Abidin, Mufti Syria
- Shaykh As-Sayyid al-Sharif Muhammad al-Makki al-Kattani, Mufti Maliki
- Shaykh Muhammad As‘ad al-Abaji, Mufti Shafi‘i
- Shaykh As-Sayyid Muhammad Salih al-Farfur
- Shaykh Hasan Habannakah al-Maydani
- Shaykh Abd-al-Aziz ‘Uyun al-Sud al-Himsi
- Shaykh Muhammad Sa‘id al-Idlabi al-Rifa‘i
Dari Mesir:
- Shaykh As-Sayyid Muhammad al-Hafiz al-Tijani, Imam Hadith di Mesir
- Shaykh Hasanayn Muhammad Makhluf, Mufti Mesir
- Shaykh Salih al-Ja‘fari, Imam Masjid Al-Azhar
- Shaykh Amin Mahmud Khattab al-Subki
- Shaykh Muhammad al-‘Aquri
- Shaykh Hasan al-‘Adawi
- Shaykh As-Sayyid Muhammad Abu-al-‘Uyun al-Khalwati
- Shaykh Dr. Abd-al-Halim Mahmud, Syeihkul Azhar
Dari Afrika Utara (Maghribi, Algeria, Libya dan Tunisia):
- Shaykh As-Sayyid As-Sharif Abd-al-Kabir al-Saqali al-Mahi
- Shaykh As-Sayyid Abd-Allah bin Al-Siddiq Al-Ghimari, Imam Hadith
- Shaykh As-Sayyid Abd-al-Aziz bin Al-Siddiq al-Ghimari
- As-Sharif Idris al-Sanusi, Raja Libya
- Shaykh Muhammad At-Tahir ibn ‘Ashur, Imam Zaytunah, Tunisia
- Shaykh al-Tayyib Al-Muhaji al-Jaza’iri
- Shaykh Al-Faruqi Al-Rahhali Al-Marrakashi
- Shaykh As-Sayyid As-Sharif Muhammad al-Muntasir al-Kattani
Dari Sudan:
- Shaykh Yusuf Hamad An-Nil
- Shaykh Muddassir Ibrahim
- Shaykh Ibrahim Abu-an-Nur
- Shaykh At-Tayyib Abu-Qinayah
Dari Rantau Indo-Pak:
- Shaykh Abu-al-Wafa al-Afghani Al-Hanafi
- Shaykh Abd-al-Mu‘id Khan Hyderabadi
- Al-Imam Al’Arif Billah Mustafa Rida Khan al-Barelawi, Mufti India
- Mufti Muhammad Shafi’ Al-Deobandi, Mufti Pakistan
- Mawlana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi, Imam Hadith
- Mawlana Zafar Ahmad Thanawi
- Shaykh Al-Muhaddith Habib-al-Rahman Al-‘Azami
- Sayyid Abu-al-Hasan Ali An-Nadawi
- MURID-MURID BELIAU
Menurut Habib Abdurahman A. Basurrah, Wasekjen Rabithah Alawiyah yang lama bermukim di Arab Saudi, di Indonesia di antara murid-murid Abuya Al-Maliki banyak yang menjadi ulama terkenal dan pendiri dari berbagai pesantren. Murid-muridnya itu antara lain:
- Habib Abdulkadir Alhadad, pengurus Al-Hawi Condet, Jakarta Timur
- Habib Hud Baqir Alatas, pimpinan majelis taklim As-Shalafiah
- Habib Naqib Bin Syechbubakar, yang memimpin majelis taklim di Bekasi (Ponpes Alkhoirot Bekasi)
- Habib Novel Abdullah Alkaff yang membuka pesantren di Parangkuda, Sukabumi ( Darul Habib, Sukabumi)
- KH Abdurahman Nawi, yang kini memiliki tiga buah madrasah dan pesantren yang masing-masing terletak di Tebet, Jakarta Timur, dan dua di Depok.
- KH. Ihya Ulumuddin yang memiliki pesantren di Batu, Malang. Demikian pula Pesantren Riyadul Solihin di Ketapang (Probolinggo), dan Pondok Pesantren Genggong, juga di Probolinggo.
- Habib Thohir bin Abdullah Alkaaf (Pimpinan Ponpes Darul Hijrah, Tegal)
- KH. Muhammad Najih Maemun (Pimpinan Pondok Al-Anwar, Sarang, Rembang)
- KH. Muhammad Thoifur Mawardi (Purworejo)
- Habib Zein bin Hasan Baharun (Pengasuh Ponpes Dalwa, Bangil)
- KH Abdullah Faqih (Ponpes Langitan, Tuban)
- Al-Habib Sholeh bin Ahmad Alaydrus (Malang)
- Habib Muhammad bin Idrus Alhaddad (Malang)
- Dan masih banyak lainnya
- KARYA TULIS BELIAU
Di samping bertugas sebagai da’i, pengajar, pembibing, dosen, penceramah dan segala bentuk kegiatan yang bermanfaat bagi agama, beliau pula seorang pujangga besar dan penulis unggul. Tidak kurang dari 100 buku yang telah dikarangnya, semuanya beredar di seluruh dunia. Tidak sedikit dari kitab-kitab dia yang beredar telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris, Prancis, Urdu, Indonesia dan lain-lain.
Sayyid Muhammad merupakan seorang penulis prolifik dan telah menghasilkan hampir seratus buah kitab. Dia telah menulis dalam pelbagai topik agama, undang-undang, social serta sejarah, dan kebanyakan bukunya dianggap sebagai rujukan utama dan perintis kepada topik yang dibicarakan dan dicadangkan sebagai buku teks di Institusi-institusi Islam di seluruh dunia. Kita sebutkan sebahagian hasilnya dalam pelbagai bidang:
Aqidah
- Mafahim Yajib an Tusahhah
- Manhaj As-salaf fi Fahm An-Nusus
- At-Tahzir min at-Takfir
- Huwa Allah
- Qul Hazihi Sabeeli
- Sharh ‘Aqidat al-‘Awam
Tafsir
- Zubdat al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an
- Wa Huwa bi al-Ufuq al-‘A’la
- Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi ‘Ulum al-Quran
- Hawl Khasa’is al-Quran
Hadith
- Al-Manhal al-Latif fi Usul al-Hadith al-Sharif
- Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi ‘Ilm Mustalah al-Hadits
- Fadl al-Muwatta wa Inayat al-Ummah al-Islamiyyah bihi
- Anwar al-Masalik fi al-Muqaranah bayn Riwayat al-Muwatta lil-Imam Malik
Sirah
- Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) al-Insan al-Kamil
- Tarikh al-Hawadith wa al-Ahwal al-Nabawiyyah
- ‘Urf al-Ta’rif bi al-Mawlid al-Sharif
- Al-Anwar al-Bahiyyah fi Isra wa M’iraj Khayr al-Bariyyah
- Al-Zakha’ir al-Muhammadiyyah
- Zikriyat wa Munasabat
- Al-Bushra fi Manaqib al-Sayyidah Khadijah al-Kubra
Usul
- Al-Qawa’id al-Asasiyyah fi Usul al-Fiqh
- Sharh Manzumat al-Waraqat fi Usul al-Fiqh
- Mafhum al-Tatawwur wa al-Tajdid fi al-Shari’ah al-Islamiyyah
Fiqh
- Al-Risalah al-Islamiyyah Kamaluha wa Khuluduha wa ‘Alamiyyatuha
- Shawariq al-Anwar min Ad’iyat al-Sadah al-Akhyar
- Abwab al-Faraj
- Al-Mukhtar min Kalam al-Akhyar
- Al-Husun al-Mani’ah
- Mukhtasar Shawariq al-Anwar
Lain-lain
- Fi Rihab al-Bayt al-Haram (Sejarah Makkah)
- Al-Mustashriqun Bayn al-Insaf wa al-‘Asabiyyah (Kajian Berkaitan Orientalis)
- Nazrat al-Islam ila al-Riyadah (Sukan dalam Islam)
- Al-Qudwah al-Hasanah fi Manhaj al-Da’wah ila Allah (Teknik Dawah)
- Ma La ‘Aynun Ra’at (Butiran Syurga)
- Nizam al-Usrah fi al-Islam (Peraturan Keluarga Islam)
- Al-Muslimun Bayn al-Waqi’ wa al-Tajribah (Muslimun, Antara Realiti dan Pengalaman)
- Kashf al-Ghumma (Ganjaran Membantu Muslimin)
- Al-Dawah al-Islahiyyah (Dakwah Pembaharuan)
- Fi Sabil al-Huda wa al-Rashad (Koleksi Ucapan)
- Sharaf al-Ummah al-Islamiyyah (Kemulian Ummah Islamiyyah)
- Usul al-Tarbiyah al-Nabawiyyah (Metodologi Pendidikan Nabawi)
- Nur al-Nibras fi Asanid al-Jadd al-Sayyid Abbas (Kumpulan Ijazah Datuk dia, As-Sayyid Abbas)
- Al-‘Uqud al-Lu’luiyyah fi al-Asanid al-Alawiyyah (Kumpulan Ijazah Bapa dia, As-Sayyid Alawi)
- Al-Tali’ al-Sa’id al-Muntakhab min al-Musalsalat wa al-Asanid (Kumpulan Ijazah)
- Al-‘Iqd al-Farid al-Mukhtasar min al-Athbah wa al-Asanid (Kumpulan Ijazah)
Catatan di atas adalah kitab As-Sayyid Muhammad yang telah dihasilkan dan diterbitkan. Terdapat banyak lagi kitab yang tidak disebutkan dan juga yang belum dicetak. Secara keseluruhannya, sumbangan As-Sayyid Muhammad amat agung. Banyak hasil kerja As-Sayyid Muhammad telah diterjemahkan ke pelbagai bahasa.
- Mafahim Yujibu an-Tusahha
Mafahim Yujibu an-Tusahhah (Konsep-konsep yang perlu diluruskan) adalah salah satu kitab karya Sayyid Muhammad) bersinar layaknya suatu kemilau mutiara. Inilah seorang manusia yang menantang rekan-rekan senegaranya, kaum Salafi-Wahhabi, dan membuktikan kesalahan doktrin-doktrin mereka dengan menggunakan sumber-sumber dalil mereka. Untuk keberanian intelektualnya ini, Sayyid Muhammad dikucilkan dan dituduh sebagai “seorang yang sesat”. Beliau pun dicekal dari kedudukannya sebagai pengajar di Haram (yaitu di Masjidil Haram, Makkah).
Kitab-kitab beliau dilarang, bahkan kedudukannya sebagai professor di Ummul Qura pun dicabut. Beliau ditangkap dan passportnya ditahan, namun dalam menghadapi semua hal tersebut, Sayyid Muhammad sama sekali tidak menunjukkan kepahitan dan keluh kesah. Beliau tak pernah menggunakan akal dan intelektualitasnya dalam amarah, melainkan menyalurkannya untuk memperkuat orang lain dengan ilmu (pengetahuan) dan tasawwuf.
- WAFATNYA BELIAU
Beliau wafat hari jumat tanggal 15 Romadhan 1425 H / 30 Oktober 2004 M dan dimakamkan di pemakaman Al-Ma’la disamping makam istri Rasulullah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid. Dan yang menyaksikan penguburan beliau seluruh umat muslimin yang berada di Makkah pada saat itu termasuk para pejabat, ulama, para santri yang datang dari seluruh pelosok negeri, baik dari luar Makkah atau dari luar negri. Semuanya menyaksikan hari terakhir beliau sebelum disemayamkan, semua menyaksikan janazah beliau setelah disolati di Masjidil Haram setelah sholat isya’ yang dihadiri oleh tidak kurang dari sejuta manusia. Begitu pula selama tiga hari tiga malam rumahnya terbuka bagi ribuan orang yang ingin mengucapkan belasungkawa dan melakukan `aza’.
Beliau wafat meninggalkan 6 putra, As-Sayyid Ahmad, As-Sayyid Abdullah, As-Sayyid Alwi,
As-Sayyid Ali, As-Sayyid Al-Hasan dan As-Sayyid Al-Husen dan beberapa putri-putri yang tidak bisa disebut satu persatu disini.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Alawi_al-Maliki
- https://santri.net/sejarah/biografi-ulama/abuya-biografi-as-sayyid-muhammad-alawi-al-maliki-al-hasani/
- https://www.laduni.id/post/read/898/biografi-sayyid-muhammad-bin-alawi-al-maliki
- http://biodataustadzindone.blogspot.com/2016/12/profil-biodata-dan-biografi-abuya-as.html
https://almunawaroh.sch.id/biografi-sayyid-muhammad-bin-alawi-al-maliki/
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id