Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya orang yang membaca ayat Al Qur’an ketika Ruku’ atau Sujud ?
Jawaban :
Membaca ayat Al Qur’an ketika Ruku’ dan Sujud hukumnya Makruh. Begitu juga dalam keadaan- keadaan lain di dalam Sholat selain berdiri (selain tempat membaca Fatihah), seperti ketika Tasyahhid, I’tidal.
Ketentuan hukum Makruh tersebut berlaku selama orang yang membaca tidak hanya berniat Dzikir dengan ayat yang di baca, sehingga apabila dia tidak hanya berniat Dzikir ketika membaca ayat tersebut maka hukumnya Tidak Makruh.
Kesimpulannya :
- Apabila orang yang membaca tersebut hanya berniat Dzikir dengan ayat tersebut maka hukumnya Boleh/ Tidak Makruh
- Apabila orang yang membaca tersebut hanya berniat membaca ayat Al Qur’an maka hukumnya Makruh.
- Apabila orang yang membaca tersebut berniat dua, yaitu niat Dzikir dan membaca ayat Al Qur’an maka hukumnya Makruh.
- Apabila orang yang membaca tersebut tidak berniat apa- apa (Mutlak) maka hukumnya Khilaf. Ada pendapat yang mengatakan Makruh, dan ada pula pendapat yang mengatakan Tidak Makruh
المجموع شرح المهذب ج ٢ ص ١٦٧
(فرع) تكره القراءة في احوال منها حال الركوع والسجود والتشهد وغيرها من احوال الصلاة سوى القيام وتكره في حال القعود علي الخلاء وفى حال النعاس وحال الخطبة لمن يسمعها ويكره للمأموم قراءة ما زاد علي الفاتحة في صلاة جهرية إذا سمع قراءة الامام ولا يكره في الطواف وتقدم بيان القراءة في الحمام والطريق وقراءة من فمه نجس اهـ
حاشية البجيرمي على شرح المنهج = التجريد لنفع العبيد ج ١ ص ٢٠٥
(قَوْلُهُ: وَتُكْرَهُ الْقِرَاءَةُ فِي الرُّكُوعِ) مَا لَمْ يَقْصِدْ الذِّكْرَ وَحْدَهُ وَإِلَّا لَمْ تُكْرَهْ ح ل وَيَنْبَغِي الْكَرَاهَةُ عِنْدَ الْإِطْلَاقِ أَوْ قَصْدِهِمَا كَمَا فِي الشَّوْبَرِيِّ فَتُكْرَهُ فِي ثَلَاثِ صُوَرٍ وَقِيلَ لَا تُكْرَهُ عِنْدَ الْإِطْلَاقِ
Oleh Ustadz Zean Areev ( Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id