Tahukah Kalian, ada 7 Benda yang Berasal dari Surga
Pada saat Nabi Adam diturunkan oleh Allah ke dunia, ada beberapa benda yang juga diturunkan beserta beliau, Diantara benda-benda tersebut adalah :
1. Hajar aswad (الحجر الاسود)
Batu hitam ini berasal dari surga yang terbuat dari permata yang sangat putih melebihi putihnya susu, namun cahaya putih yang ada padanya telah padam dikarenakan banyaknya dosa anak-cucu adam. sebagaimana dikatakan dalam hadis:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari ibnu ‘abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata bahwa rasulullah SAW bersabda ,”hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut lebih putih dari pada susu, dosa manusia yang membuat batu tersebut menjadi hitam.”(HR. Turmidzi)
2. Batu Maqam Nabi Ibrahim (مقام ابراهيم)
Yaitu batu yang membantu Nabi Ibrahim dalam proses pembuatan Baitullah (Ka’bah), batu ini mempunyai kelebihan berupa naik dan turun, ketika Nabi Ibrahim perlu meletakkan batu-batuan dan tanah pada tempat yang tinggi dari Ka’bah maka Nabi Ibrahim hanya cukup berdiri diatas batu maqam tersebut, sehingga batu tersebut megangkat Nabi Ibrahim ke atas, dan ketika selesai maka ia turun pula dengan sendirinya ke bawah hingga mendekati Nabi Ismail yang berada di bawah untuk mengambil batu- batuan bangunan, di batu tersebut masih tersisa bekas kedua tapak Nabi Ibrahim, batu yang berasal dari surga ini dulunya juga memancarkan cahaya putih sama seperti Hajar Aswad, namun Allah telah memadamkan cahayanya karena seandainya cahaya tersebut masih ada, digabungkan dengan cahaya Batu Hajar Aswad maka akan menerangi seluruh bagian yang ada di antara ufuk timur dan ufuk barat.
3. Kayu Gaharu (عود البخور)
Kayu ini salah satu jenis kayu yang mempunyai wangi-wangian yang sangat harum, di daerah Indonesia biasa disebut kayu Kemenyan ataupun Dupa, cara penggunaannya cukup sederhana yaitu dengan cara membakarnya sehingga asap dari kayu tersebut akan menyebarkan bau wangi, Sunnah bagi kita membakar kayu bukhur (kemenyan) di ketika berzikir kepada Allah, di majelis ilmu dan pula di samping mayit karena manakala ada bau yang tidak sedap dari mayit dapat ditutup oleh bau kayu kemenyan tersebut sebagaimana yang telah dijelaskan dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Muhazzab juzu’ 3 hal 160. di antara keutamaan kayu ini adalah dapat mencegah datangnya kutu pada pakaian, sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuuti :” siapa yang membakar kayu kemenyan kemudian diasapkan pada pakaian insya Allah terhindar pakaiannya dari pada kutu selamanya”
4. Tongkat Nabi Musa (عصا موسى)
Tongkat ini bukan tongkat biasa karena tongkat ini berasal dari Surga, terbuat dari kayu Aas (الآس) yang merupakan tanaman mulia. Tongkat yang pernah berubah menjadi ular yang sangat besar dan membelah laut merah ini merupakan salah satu dari 9 mu’jizat yang Allah berikan dari Surga kepada Nabi Musa ‘alaihissalaam.
5.Daun-daunan Pohon Tiin (أوراق التين)
Di ketika Nabi Adam ‘alaihissalaam memakan buah Khuldi, maka seketika itu pula terlepaslah pakaian Nabi Adam tanpa sehelai benang pun di tubuh beliau, kemudian Nabi Adam pun mengambil dedaunan yang ada di Surga untuk menutupi tubuhnya karena malu, namun dedaunan tersebut malah menjauh dari beliau, tapi ada satu dedaunan yang merasa iba kepada Nabi Adam yaitu daun-daun pohon Tin, karena daun Tin tidak sanggup melihat kondisi Nabi Adam pada saat itu . inilah daun-daunan yang sangat berjasa bagi Nabi Adam ‘alaihissalaam. sehingga daun Tin ini Allah berikan kelebihan padanya berupa buah yang manis tanpa berbiji..
6. Cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam (ختم سليمان)
Cincin ini merupakan mu’jizat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam, dalam hadis dikatakan bahwa cincin ini terdapat ukiran tulisan:
“لا إله إلا الله محمد رسول الله”
7. Batu- Batuan yang Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam ikat di perut beliau yang Mulia.
Batu inin adalah Batu-batu yang berukuran kecil yang oleh Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam diikatkan pada perut nya ketika Beliau Shollallaahu ‘alaihi wa sallam sedang dalam keadaaan lapar, karena dengan melakukan hal tersebut dapat mengurangi rasa laapar yang Beliau Shollallaahu ‘alaihi wa sallam rasakan.
Wallaahua’lam.
Sumber :
- I’anatut Thoolibiin hal 295 jilid 2.
- Syarqwi ‘alat Tahrir hal 472 jilid 1.
- Tafsir Jalalain hal 442 jilid 3 .
Ditulis Oleh Abuya Habib Alwi bin Ali Al Habsyi ( Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id