Pernahkan kalian mengalami rasa kantuk yang tiba-tiba setelah makan terutama saat perut terasa kekenyangan? Dalam dunia kedokteran, serangan kantuk yang terjadi setelah makan disebabkan tubuh melepaskan hormon amilin, glukagon, dan kolesistikonin yang bersamaan dengan itu akan dilepaskan pula hormon serotonin dalam otak, yang menyebabkan tubuh akan mudah mengantuk.
Hormon serotonin sendiri berperan dalam mengatur siklus tidur manusia. Serotonin dalam tubuh dihasilkan dari makanan yang banyak mengandung protein yang kaya akan asam aminfo triptofan. Sementara karbohidrat seperti nasi yang kita makan membantu dalam proses penyerapan asam amino triptofan. Karena alasan inilah, ketika kita kita makan makanan yang kaya akan protein dan karbohidrat menyebabkan orang itu gampang mengantuk dan mudah tertidur setelah makan.
Namun, tahukah Anda bahwasanya kebiasaan tidur setelah makan akan berdampak buruk pada kesehatan? Kebiasaan tidur setelah makan yang apabila dilakukan terus menerus dapat memicu berbagai macam penyakit. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh 121 Mahasiswa kedokteran Universitas Riau membuktikan bahwa kebiasaan tidur setelah makan tanpa adanya jeda waktu pengosongan perut dapat menimbulkan penyakit asam lambung (GERD), hal ini disebabkan cairan atau makanan yang masuk ke dalam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.
Nah kalau kita berbaring atau tidur setelah makan maka cairan atau makanan yang sedang dicerna akan merangsang kenaikan asam lambung, yang apabila dalam posisi tidur atau berbaring dapat menyebabkan isi perut yang berisi makanan tersebut menekan katup antara kerongkongan (esofagus) dan perut (gaster) atau valvula di lower esophageal sphincter. Tekanan ini membuat katup membuka dan menyebabkan cairan berisi makanan dan asam lambung naik ke atas sampai kerongokongan hingga mulut, menimbulkan sensansi rasa nyeri dan panas terbakar di bagian perut dan saluran cerna bagian atas. Hingga akhirnya menyebabkan suatu penyakit yang dikenal dengan nama GERD atau penyakit asam lambung.
Apabila asam lambung naik secara terus menerus maka akan menimbulkan luka pada kerongkongan ataupun saluran pencernaan. Paparan kronik yang lama ini juga bisa menyebabkan perubahan struktur pada dinding dalam kerongkongan yang selanjutnya dapat menjadi kanker kerongkongan yang disebut penyakit Barret’s. Berbagai penyakit lain pun bisa muncul akibat kenaikan asam lambung seperti ulkus gaster, sinusitis, esofagitis, hingga regurgitasi ke paru dan asma.
Dalam Al-Adzkar Imam Nawawi disebutkan sebuah hadits dimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam menganjurkan umatnya agar tidak tidur setelah makan. Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أذِيبُوا طَعامَكُمْ بِذِكْرِ الله والصَّلاةِ وَلَا تَنامُوا عليه فتقسوا قلوبكم
Cernalah makanan kalian dengan (terlebih dahulu) berdzikir pada Allah dan shalat. Janganlah kalian tidur dalam keadaan kenyang, karena itu dapat membuat hati Anda keras. (Hadits Riwayat Ibnu Suni dan Abu Nu‘aim).
Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir mengutip pendapat Imam al-Ghazali mengenai bahaya langsung tidur setelah makan.
قال الغزالي: وفيه أنه يستحب أن لا ينام على الشبع فيجمع بين غفلتين فيعتاد الفتور ويقسو قلبه ولكن ليصل أو يجلس يذكر الله فإنه أقرب إلى الشكر وأقل ذلك أن يصلي أربع ركعات أو يسبح مئة تسبيحة عقب كل أكلة وكان الثوري إذا شبع ليلة أحياها وإذا شبع يوما واصله بالذكر.
Imam al-Ghazali berpendapat bahwa hadits tersebut mengindikasikan disunnahkan agar tidak tidur saat dalam keadaan kenyang. Hal ini karena kondisi kenyang itu akan menimbulkan dua kelalaian, yaitu kemalasan dan kekerasan hati. Karena itu shalat dan berzikirlah, karena hal itu lebih mendekatkan diri pada rasa syukur. Paling minimal itu shalatlah empat rakaat atau bertasbih sebanyak seratus kali setiap habis makan. Imam al-Tsauri itu selalu menghidupkan malam (dengan shalat) di saat kenyang, dan berzikir di siang hari saat kenyang.
Beriktu beberapa tips yang penulis anjurkan setelah makan selain berdzikir dan sholat:
- Setelah makan, tunggulah 2-3 jam sebelum Anda berbaring atau tidur. Dalam beberapa referensi disebutkan waktunya 1 jam sebelum berbaring/ tidur setelah makan. Di Jepang, kebiasaan masyarakatnya yang disiplin tidak tidur 2 jam setelah makan dan ini memberi dampak kesehatan yang positif bagi warganya.
- Kalaupun terpaksa berbaring di tempat tidur karena ada udzur atau sakit, usahakan naikan kepala (sekitar 15-20 cm) untuk menjaga agar asam lambung tidak naik saat tidur.
- Hindari makan makanan menjelang tidur di malam hari karena akan menyebabkan semakin orang itu mengantuk dan tertidur setelah makan.
- Hindari pakaian atau celana yang ketat saat makan yang bisa menekan lambung atau perut.
Oleh: dr. Aruji Hudoyo bin Chafidz Fauzi, dokter di salah satu fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di Sukoharjo, Jawa Tengah. Informasi lengkap klik www.arujihudoyo.com.
Medical Disclaimer: Semua konten kesehatan dalam situs ini hanya bertujuan untuk informasi umum saja, tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran, diagnosis, atau perawatan medis profesional. Jika Anda memiliki masalah kesehatan, silahkan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda yang sesuai. Penulis tidak bertanggungjawab atas segala hal yang dirasa merugikan atau apa pun yang diderita sebagai akibat dari ketergantungan Anda pada informasi yang terkandung dalam situs ini. Terimakasih.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id