KEJADIAN LUAR BIASA YANG DIALAMI RASULULLAH SEBELUM NUBUWAH
Di antara fitrah dan akal sehat yang Allah Ta’ala hidayahkan kepada diri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam daripada manhaj (jalan) yang lurus sebelum beliau diangkat sebagai Rasul dan mendapatkan wahyu, adalah riwayat-riwayat yang shahih : Bahwa orang-orang Quraisy pernah menentang orang-orang berada di padang Arafah, dan mereka sedang berdiri di al-Masy’aril Haram (Muzdalifah). Mereka mengatakan : “Kami adalah penduduk Haram dan penghuninya, kami tidak akan keluar”. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menentang orang-orang Quraisy dan berdiri bersama orang-orang itu di Arafah atas manasik Ibrahim.
Dahulu pula sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai Rasul, batu-batuan itu memberi salam kepada Nabi dan menyerukannya tentang risalah. Sebagaimana disebutkan dalam Hadits Shahih :
إِنِّي لَأَعْرِفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ أُبْعَثَ ، إِنِّيْ لَأَعْرِفُهُ الْآنَ
Artinya : “Sungguh aku mengenali bebatuan di kota Mekkah dahulu memberi salam kepadaku sebelum aku diutus. Sekarang sungguh aku mengenalinya”.
6 bulan sebelum malaikat Jibril ‘alaihissalam bertemu dengan Rasulullah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu berupa mimpi di dalam tidurnya. Wahyu tersebut tidaklah muncul terkecuali ketika sekitar waktu fajar subuh. Dan oleh karena itulah para ahli Hadits menyimpulkan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِيْنَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ
Artinya : “Mimpi seorang mukmin adalah satu per 46 bagian daripada Nubuwah”. Hal itu berdasarkan usia wahyu, yaitu 23 tahun. Wallahu A’lam.
Di antara keajaiban-keajaiban Nabi Muhammad shalallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum Nubuwah adalah sebagaimana yang disebutkan oleh guru dari guru-guru kami Al-Qadhi Majduddin Asy-Syirazi rahimaullah, yang mana kisahnya terbukti shahih : Bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berusia 9 tahun, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan malaikat Israfil ‘alaihissalam untuk mendampingi Nabi Muhammad. Sehingga malaikat Israfil selalu berada di dekat Nabi, hingga beliau berusia 11 tahun. Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Jibril ‘alaihissalam untuk mendampingi Nabi. Maka malaikat Jibril selalu berada di dekat Nabi dan selalu mendampinginya selama 29 tahun. Hanya saja mereka tidak nampak / tidak dapat dilihat.
Dan di dalam sebagian riwayat Shahih : Bahwa malaikat Israfil ‘alaihissalam menampakkan dirinya ketika mendampingi Rasulullah berulang kali, bahkan berbicara dengan Nabi 1 atau 2 kalimat. 15 tahun sebelum diturunkannya wahyu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar suara sesekali, namun beliau tidak mendapati seorang pun yang menyuarakannya. 7 tahun sebelum diturunkannya wahyu, beliau melihat cahaya yang membuat beliau berseri-seri. Maha suci Allah yang telah menjaga dan memelihara Nabi dengan sebaik-baik penjagaan, serta merawatnya dengan sebaik-baik perawatan ! Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepadanya dengan sebaik-baik shalawat dan salam, dan jadikanlah kami berada di dekatnya di dalam surga yang penuh nikmat, Amiin.
Referensi : (Yahya bin Abu Bakar al-‘Amiri, Bahjatul Mahafil wa Bughyatul Amatsil : hlm. 72)
Oleh Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf ( Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta )
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id