Hadits ke-13
Jihad fi Sabilillah
الحمد لله الذي علم بالقلم علم الإنسان ما لم يعلم الحمد لله الذي خلق الإنسان علمه البيان والصلاة والسلام على الذي لا ينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى أما بعد.
قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ» . حديث صحيح رَوَاهُ أَحمد
Rasulullah ṣhallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berjihadlah melawan orang-orang musyrik dengan harta, jiwa, dan lisan kalian.”
Nabi ṣhallallāhu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang-orang beriman untuk berjihad di bawah kepemimpinan seorang imam/pemimpin dan di bawah satu bendera/panji iman dengan tujuan untuk meninggikan kalimat Allah, bukan untuk tujuan-tujuan duniawi. Hal itu terlaksana dengan hal-hal berikut: Harta yaitu dengan menginfakkannya untuk membeli senjata, mempersiapkan pasukan perang, dan yang semisalnya. Adapun jiwa maka dengan terjun langsung dalam medan perang bagi yang mampu dan ahli berperang. Inilah makna asal dari jihad, sebagaimana firman Allah Ta’ālā,
(وجاهدوا بأموالكم وأنفسكم)
“Dan berjihadlah kamu dengan harta dan jiwamu.”
Adapun lisan maka dengan berdakwah kepada agama Allah Ta’ālā, menyebarkannya, membela Islam, mendebat dan membantah orang-orang ateis (kafir), serta menyebarkan dakwah melalui berbagai media massa untuk menegakkan hujah (dalil) terhadap orang-orang yang menentang, dan dengan seruan kebaikan ketika ada pertemuan, memberikan peringatan, dan yang semisalnya dengan segala sarana yang dapat digunakan mengalahkan musuh;
ولا ينالون من عدو نيلا إلا كتب لهم به عمل صالح
“Dan tidaklah mereka menimpakan sebuah bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka sebagai suatu amal saleh.” Serta dengan khotbah-khotbah dan syair-syair yang memotivasi untuk berjihad. Sungguh Nabi ṣhallallāhu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
اهجوا قريشا فإنه أشد عليهم من رشق النبل» رواه مسلم
“Seranglah (ejeklah) kaum Quraisy dengan syair-syairmu, karena hal itu lebih menyakitkan mereka dari tusukan anak panah.” (HR. Muslim).
Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad Radhiyallahu Anhu menyebutkan beberapa keutamaan jihad fi Sabilillah di dalam kitab Beliau yang berjudul Nashoih Diniyyah sebagai berikut:
Permulaan jihad fi Sabilillah adalah mengajak manusia untuk memeluk agama Islam kemudian baru berperang mengangkat senjata.
- Keutamaan Jihad fi Sabilillah
Telah datang riwayat dari ayat- ayat Al Quran maupun hadits-hadits Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam tentang keutamaan jihad fi Sabilillah kami akan menyebutkan sekelumit serta mengambil keberkahan dengan menyebutkan pondasi mulia ini dari pondasi-pondasi agama yang dengannya Allah memuliakan agama Islam dan kaum muslimin, dengannya pula Allah menghinakan kemusyrikan dan orang-orang musyrik.
1. Ayat-ayat Al-Qur’an:
a. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya :
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah 216).
b. Dalam surat at Taubah ayat 5 Allah juga menyebutkan keutamaan jihad fi Sabilillah:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَيْثُ وَجَدْتُّمُوْهُمْ وَخُذُوْهُمْ وَاحْصُرُوْهُمْ وَاقْعُدُوْا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍۚ فَاِنْ تَابُوْا وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ فَخَلُّوْا سَبِيْلَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan melaksanakan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taubah ayat 5)
c. Surat at Taubah ayat 111 Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah ayat 111)
2. Hadits-hadits:
a. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang amal yang paling utama, maka beliau menjawab:
الإيمان بالله والجهاد في سبيل الله
Amal yang paling utama adalah beriman kepada Allah dan jihad fi Sabilillah.
b. Tidak ada yang mampu melakukan amal yang menyamai jihad fi Sabilillah.
قيل: يا رسول الله، ما يعدل الجهاد في سبيل الله؟ قال: «لا تستطيعونه» فأعادوا عليه مرتين أو ثلاثًا كل ذلك يقول: «لا تستطيعونه»! ثم قال: «مثل المجاهد في سبيل الله كمثل الصائم القائم القانت بآيات الله لا يَفْتُرُ من صيام، ولا صلاة، حتى يرجع المجاهد في سبيل الله». وفي رواية البخاري: أن رجلاً قال: يا رسول الله، دلني على عمل يعْدِلُ الجهاد؟ قال: «لا أجده» ثم قال: «هل تستطيع إذا خرج المجاهد أن تدخل مسجدك فتقوم ولا تفتر، وتصوم ولا تفطر»؟ فقال: «ومن يستطيع ذلك؟!»
“Rasulullah ṣhallallāhu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah yang menyamai jihad di jalan Allah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian tidak akan dapat menyamainya.’ Mereka mengulangi pertanyaannya dua atau tiga kali. Beliau menjawab semua itu dengan mengatakan, ‘Kalian tidak akan mampu menyamainya.’ Selanjutnya beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah seperti orang yang sedang puasa, shalat malam dan berdiri membaca ayat-ayat Allah, tidak terputus puasa dan salatnya, sampai orang yang berjihad di jalan Allah itu kembali.” Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku amalan yang menyamai jihad?” Beliau menjawab, “Tidak ada.” Kemudian beliau lanjutkan, “Sanggupkah engkau, bila seorang mujahid berangkat, engkau masuk masjid lalu berdiri shalat tanpa henti dan puasa tanpa berbuka?” Orang itu menjawab, “Siapakah yang sanggup berbuat demikian.”
c. Orang yang jihad fi Sabilillah dijamin masuk surga.
ومن الأحاديث ما رواه الترمذي عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع، ولا يجتمع غبار في سبيل الله ودخان جهنم في منخري مسلم أبدا).
Dari hadits riwayat imam Turmudzi dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk api neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke dalam putingnya, dan debu di jalan Allah dengan asap neraka Jahanam selamanya tidak akan pernah berkumpul di dalam dua lubang hidung seorang muslim.”
Dan masih banyak lagi keutamaan jihad fi Sabilillah. Jika anda berkenan maka bisa menelaah kitab Nashoih Diniyyah karya Al imam Al Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad Radhiyallahu Anhu.
Poin penting yang bisa diambil dari hadits ini adalah
- Kewajiban jihad bagi setiap orang muslim, baik dengan cara menginfakkan harta dalam pertempuran melawan orang musyrik, atau dengan mendermakan jiwa raga untuk menolong agama serta berharap mendapat pahala sebagai syuhada’ , atau dengan mengalahkan orang kafir di dalam Hujjah dan bukti-bukti yang kuat. Dan ini semua harus dilakukan supaya agama Islam tersebar luas dan sebagai wujud menjaga keamanan negara dari penjajah.
- Jalan Jihad fi Sabilillah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, tidak terbatas hanya dengan satu cara saja.
Dinukil dari kitab Tuhfah an-nadhirin dan kitab Nashoih Diniyyah karya Al Imam Abdulloh bin Alwi Al Haddad.
Ditulis oleh: Ustadz Ali Musthofa (staf pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id