Hadits ke-14
Keistimewaan Kalimat Tauhid
الحمد لله الذي علم بالقلم علم الإنسان ما لم يعلم الحمد لله الذي خلق الإنسان علمه البيان والصلاة والسلام على الذي لا ينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى أما بعد.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “جَدِّدُوا إِيْمَانَكُمْ، أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ.”
Artinya: “Perbaharuilah iman kalian, perbanyaklah dari ucapan kalimat Laaillaha Illallah!”
Keutamaan Kalimat Tauhid
Kalimat tauhid adalah kalimat yang memiliki keutamaan-keutamaan agung yang tidak mungkin bisa dibatasi. Kami akan. Menyebutkan sekelumit keutamaan kalimat ini dari sebagian sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam.
Kalimat ini adalah kalimat taqwa sebagaimana yang disampaikan oleh Sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu dan para sahabat Nabi yang lainnya.
Kalimat ini adalah kalimat ikhlas, kesaksian kebenaran, seruan kebenaran, pembebasan dari kesyirikan serta mendatangkan keselamatan. Karena sebab kalimat ini diciptakanlah makhluk. Allah berfirman:
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56].
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaku.”
Sebab untuk menegakkan kalimat ini, para Rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.
{وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ} [الأنبياء: 25]
Artinya: “Tidaklah Kami mengutus seorang pun Rasul sebelummu kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwasanya Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Aku maka Sembahlah Aku.”
Oleh sebab ini Imam Ibnu ‘Uyainah berkata:
ما أنعم الله عَلَى العباد نعمة أعظم من أن عرَّفهم لا إله إلا الله، وإن لا إله إلا الله لأهل الجنة كالماء البارد لأهل الدُّنْيَا، أعدت دارُ الثواب ودار العقاب في الآخرة. فمن قالها ومات عليها كان من أهل دار الثواب، ومن ردها كان من أهل العقاب. ومن أجلها أُمرت الرسل بالجهاد، فمن قالها عصم ماله ودمه، ومن أباها فماله ودمه (هدر) (*).
Tidak ada satu kenikmatan yang Allah karuniakan kepada hamba yang lebih agung dari mengenalkan mereka kalimat Tauhid (Laaillaha Illallah), bagi penduduk surga, kalimat Tauhid ini bagaikan air yang menyegarkan bagi penduduk dunia. Surga dan Neraka telah disediakan di akhirat. Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dan meninggal atas menetapi kalimat ini maka ia termasuk penduduk surga. Barangsiapa yang menolak kalimat ini maka ia termasuk penduduk Neraka. Dan sebab kalimat ini, para Rasul diperintahkan untuk berjihad. Barangsiapa mau mengucapkan kalimat ini maka harta dan darahnya dilindungi agama. Barangsiapa enggan mengucapkan kalimat ini maka harta dan darahnya ditumpahkan.
Keutamaan-keutamaan kalimat Tauhid:
1. Kalimat ini adalah kunci surga.
2. Kalimat ini adalah harga masuk surga. Imam Hasan al-Bashri meriwayatkan sebuah hadits marfu’:
ومن كانت (لآ إله إلا الله ) آخر كلامه دخل الجنة
Barangsiapa kalimat Tauhid adalah kalimat terakhir yang ia ucapkan maka ia akan masuk surga.
3. Kalimat ini adalah penyelamat dari api Neraka.
وسمع النبي صلّى الله عليه وسلم مؤذنًا يقول: أشهد أن لا إله إلا الله، فَقَالَ: “خرج من النار” خرجه مسلم
Disaat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mendengar muadzin mengucapkan kalimat syahadat Tauhid, maka Beliau bersabda, “Ia telah keluar dari api neraka.” (HR. Muslim)
4. Kalimat ini menjadikan seseorang berhak mendapatkan ampunan.
عن شداد بن أوس وعبادة بن الصامت أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَصْحَابِهِ يَوْمًا: ارْفَعُوا أَيْدِيَكُمْ، وَقُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَرَفَعْنَا أَيْدِيَنَا سَاعَةً، ثُمَّ وَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ، ثُمَّ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللَّهُمَّ بَعَثْتَنِي بِهَذِهِ الْكَلِمَةِ وَأَمَرْتَنِي بِهَا، وَوَعَدْتَنِي الْجَنَّةَ عَلَيْهَا، وَإِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ. ثُمَّ قَالَ: أَبْشِرُوا، فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ غَفَرَ لَكُمْ”.
Diriwayatkan dari Syaddad bin Aus dan ‘Ubadah bin Shomit Radhiyallahu Anhuma, bahwasanya suatu hari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pernah berkata kepada para sahabat, “Angkatlah tangan-tangan kalian dan ucapkanlah kalimat Laaillaha Illallah!” Maka kami mengangkat tangan beberapa saat, kemudian Rasulullah meletakkan tangan Beliau kemudian berkata, “Segala puji hanya milik Allah, Ya Allah, Engkau telah mengutusku dengan kalimat Tauhid ini dan Engkau perintahkan kepadamu dengan kalimat Tauhid ini. Dan menjanjikan surga kepadaku. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang tidak pernah ingkar janji.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Kabar gembira bagi kalian bahwasanya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian.”
5. Kalimat ini adalah sebaik-baiknya amal kebajikan.
قال أبو ذَرٍّ: “قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلِّمْنِي عَمَلًا يُقَرِّبُنِي مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ: “إِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً، فَإِنَّهَا عَشْرُ أَمْثَالِهَا. قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ؟ قَالَ: هِيَ أَحْسَنُ الْحَسَنَاتِ
Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku satu amal perbuatan yang mendekatkan aku dari surga dan menjauhkan aku dari neraka.” Rasulullah bersabda, “Apabila engkau berbuat keburukan maka lakukan amal kebajikan. Sesungguhnya satu kebajikan dibalas dengan sepuluh kali lipat kebajikan.” Aku (Abu Dzar) berkata, “apakah kalimat Laaillaha Illallah termasuk dari amal kebajikan?” Beliau menjawab, “Kalimat tersebut adalah sebaik-baiknya amal kebajikan.”
6. Kalimat Tauhid ini akan menghapus dosa-dosa dan kesalahan.
Dalam kitab sunan Ibnu Majah disebutkan:
عن أم هانئ بنت أبي طالب عن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: “لا إله إلا الله لا تترك ذنبًا، ولا يسبقها عملٌ”.
Dari Ummu Hani’ Binti Abu Tholib dari Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, Beliau bersabda, “Kalimat Tauhid (Laaillaha Illallah) tidak akan meninggalkan sisa dosa dan tidak ada amal apapun yang dapat mendahului nya.”
رؤي بعض السَّلف بعد موته في المنام، فسئل عن حاله، فَقَالَ: ما أبقت لا إله إلا الله شيئًا
Sebagian salaf Sholih pernah dilihat dalam tidur setelah kematiannya kemudian ditanyakan tentang keadaannya, maka ia menjawab, “Kalimat Laaillaha Illallah tidak menyisakan sedikitpun dari dosa.”
من قال لآ إلٰه إلاَّ اللّٰهُ ومَدَّها هدمت له أربعة آلاف ذنب من الكبائر. (رواه ابن النجار)
Barangsiapa mengucap kalimat Laaillaha Illallah dan memanjangkan kalimat tersebut maka 4000 (empat ribu) dosa besar dihancurkan untuknya. (HR. Ibn Najjar)
Saat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Pebaharuilah iman kalian!” Beliau ditanya, “Ya Rasulullah bagaimana cara kami memperbaharui iman.” Beliau bersabda, “Perbanyaklah dari ucapan kalimat Laaillaha Illallah!”
Sesungguhnya orang yang melazimi membaca kalimat ini, maka hatinya akan dipenuhi dengan cahaya dan keyakinan di hatinya semakin bertambah. Kalimat ini bagaikan sebilah pedang yang memutus nafsu amarah. Kalimat ini akan menaikkan derajat bagi orang yang menekuninya sampai derajat nafsu Lawwamah kemudian ke derajat nafsu Muthmainnah.
Kalimat ini adalah ruh alam semesta, kalimat ini adalah pondasi iman. Iman akan bertambah dengan amal ketaatan dan berkurang dengan amal kemaksiatan. Dengan melazimi dan memperbanyak mengucapkan kalimat ini hingga menyelimuti lisan, ruh dan anggota tubuhnya maka akan menambah keimanan dalam hati, memenuhi hati dengan cahaya serta keyakinan dan akan dibukakan baginya pintu rahasia yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang memiliki mata hati yang bersih.
Poin penting yang bisa diambil dari hadits ini:
- Hendaknya seorang mukmin untuk selalu memperbanyak ketaatan, apabila ia terjerumus dalam satu lembah kemaksiatan maka hendaklah ia memperbanyak mengucapkan kalimat Laaillaha Illallah. Kalimat tersebut adalah dzikir yang paling utama sambil Memahami maknanya, merasakan penghambaan kepada Allah, bertaubat kepada Allah. Maka imannya akan bertambah kuat.
Dinukil dari kitab Tuhfah an-nadhirin dan Kitab Majmuk Rosail Ibnu Rojab Al Hambali.
Ditulis Oleh: Ustadz Ali Musthofa (staf pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id