Hadits ke 16
Tirai Surga dan Neraka
الحمد لله رب العالمين و به نستعين على أمور الدنيا والدين. والصلاة والسلام على سيد المرسلين وعلى آله وصحبه أجمعين. أما بعد:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ” (رواه مسلم)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam: “Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.” (HR. Muslim)
عن أبي هريرة – رضي الله عنه – عن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال: ((لَمَّا خلق الله الجنة والنار، أرسل جبرائيل إلى الجنة فقال: انظر إليها، وإلى ما أعددتُ لأهلها فيها، قال: فجاءها فنظر إليها، وإلى ما أعد الله لأهلها فيها، قال: فرجع إليه، قال: وعِزَّتِكَ لا يسمع بها أحدٌ إلا دخلها، فأمر بها فَحُفَّتْ بالمكاره، فقال: ارجعْ إليها، فانظرْ إليها، وإلى ما أعددتُ لأهلها فيها، قال: فرجع إليها، فإذا هي قد حُفَّت بالمكاره، فرجع إليه، فقال: وعِزَّتِكَ لقد خفتُ أن لا يدخلَها أحد، قال: اذهب إلى النار فانظر إليها، وإلى ما أعددت لأهلها فيها، فنظر إليها فإذا هي يركب بعضها بعضاً، فرجع إليه فقال: وعزتك لا يسمع بها أحد فيدخلها، فأمر بها فحفت بالشهوات، فقال: ارجع فانظر إليها، [فرجع إليها] فنظر إليها فإذا هي قد حُفَّت بالشهوات، فرجع وقال: وعِزَّتِكَ لقد خشيتُ أن لا ينجوَ منها أحدٌ إلا دخلها)) (1).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwasannya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “ Tatkala Allah menciptakan surga dan neraka, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk ke surga. Jibril pun pergi untuk menengoknya serta melihat-lihat apa yang Allah persiapkan di dalamnya untuk para penghuninya (nanti). Lalu ia kembali dan berkomentar: “ Demi kemuliaan-Mu ya Allah, setiap orang yang mendengar tentang surga itu pasti ingin sekali memasukinya.” Maka allah memerintahkan agar surga itu dihiasi dengan hal-hal yang dibenci manusia. Lalu Allah berfirman: “ Kembalilah engkau Jibril, cobalah lihat kembali surga itu dan apa yang kupersiapkan didalamnya untuk para penghuninya.” Maka pergilah Jibril untuk melihatnya dan kembali lagi serta berkomentar: “ Demi kemulian-Mu Ya allah, aku khawatir kalau tak seorangpun yang mampu memasukinya.” Lalu beliau melanjutkan sabdanya: Setelah itu Allah mengutusnya pergi untuk melihat neraka. Allah berfirman: “Pergi dan lihatlah apa yang Aku persiapkan di dalamnya bagi para penghuninya.” Maka pergilah Jibril melihatnya. Ternyata ia adalah api yang bergejolak. Kemudian ia kembali dan berkomentar: “Demi kemulian-Mu ya Allah setiap orang yang mendengar tentang neraka itu tak ingin/tak akan memasukinya.” Maka Allah memerintahkan agar neraka itu dihiasi dengan hal-hal yang disukai manusia (syahwat). Lalu Allah berfirman: “ Pergilah engkau Jibril, dan lihatlah apa yang Aku persiapkan di dalamnya bagi para penghuninya.” Lalu pergilah jibril untuk melihatnya, setelah itu kembali dan berkomentar: “ Demi kemulian-Mu, aku khawatir tidak seorang pun yang ada kecuali akan masuk ke dalamnya.
وعن أبي هريرة – رضي الله عنه – أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قال: ((حُجبت النار بالشهوات، وحجبت الجنة بالمكارِه)) (2).
Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Neraka diselubungi dengan Syahwat (perkara-perkara yang disukai manusia), dan Surga diselimuti dengan perkara-perkara yang dibenci manusia.”
والمراد بالشهوات هنا ما أُمر المكلف بمجاهدة نفسه فيه فعلاً وتركاً،
Yang dimaksud dengan syahwat disini yaitu segala sesuatu yang diperintahkan supaya orang-orang Mukallaf bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu di dalamnya baik dalam melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan.
وحجبت الجنة بالمكاره) أي بما أمر المكلف بمجاهدة نفسه فيه فعلاً وتركاً كالإتيان بالعبادة على وجهها والمحافظة عليها وتجنب المنهي قولاً وفعلاً وأطلق عليها مكاره لمشقتها وصعوبتها على العامل فلا يصل إلى النار إلا بتعاطي الشهوات ولا إلى الجنة إلا بارتكاب المشقات المعبر عنها بالمكروهات وهما محجوبتان فمن هتك الحجاب اقتحم.
Surga diselimuti dengan perkara-perkara yang dibenci yaitu
- Menunaikan segala perkara yang seorang mukallaf diperintahkan untuk melawan hawa nafsu baik dalam mengerjakan perintah atau menjauhi larangan seperti menunaikan ibadah dengan semestinya (sesuai harapan agama) serta berusaha selalu menjaganya.
- Menjauhi larangan baik secara ucapan maupun perbuatan. Rasulullah memutlakkan dengan kalimat -Makarih- (sesuatu yang dibenci) karena kesulitan dan kepayahan yang dialami oleh sang pelaku.
*) Maka seseorang tidak akan sampai masuk ke Neraka kecuali dengan mengerahkan perbuatan yang disukai hawa nafsu. Seseorang tidak akan sampai masuk ke surga kecuali dengan mengarungi kepayahan yang digambarkan dengan segala sesuatu yang dibenci (hawa nafsu manusia).
• Surga dan Neraka keduanya tertutup tirai barang siapa membuka tirai penutupnya maka ia akan menerobos masuk kedalamnya.
{تنبيه}:• قوله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – (حجبت النار بالشهوات، وحجبت الجنة بالمكاره) ذلك من التمثيل الحسن , إذ جعل الجنة والنار محجوبتان بالمكاره والشهوات ,فمن هتك الحجاب وصل إلى المحجوب ,فهتك حجاب الجنة باقتحام بالمكاره ـ وهى العبادات الشاقة على النفس ـ وهتك حجاب النار بارتكاب الشهوات المحرمة.
Peringatan:
Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi, ” Neraka diselubungi dengan Syahwat (perkara-perkara yang disukai manusia), dan Surga diselimuti dengan perkara-perkara yang dibenci manusia.” Itu merupakan permisalan yang bagus, karena Surga dan Neraka ditutupi dengan tirai penutup Makarih (yang dibenci oleh Hawa Nafsu) dan Syahwat (perkara-perkara yang disukai manusia). Barangsiapa merobek tirai penutup maka ia akan sampai yang ditutupi. Merobek tirai penutup Surga dengan mengarungi sesuai yang dibenci oleh Hawa Nafsu (yaitu ibadah yang berat dilakukan oleh Nafsu). Merobek tirai penutup Neraka dengan mengerjakan perkara-perkara yang berbau syahwat yang diharamkan syariat.
- Poin-poin manfaat yang bisa kita ambil dari hadits ini:
- Surga tidak bisa diraih kecuali dengan bersabar dalam menjalani perkara-perkara yang dibenci oleh Hawa Nafsu.
- Neraka, seseorang tidak akan selamat darinya kecuali dengan meninggalkan syahwat (syahwat yang diharamkan syariat) dan menyapih nafsu darinya.
- Jalan menuju surga diselimuti dengan kepayahan, kesungguhan dan kesabaran dalam menjalankan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Karena surga adalah sesuatu yang mahal, tidak bisa dicapai dengan tidur (angan-angan) semata.
- Bahwa mengikuti nafsu syahwat dan kelezatan-kelezatannya itu merupakan jalan yang menggiring menuju ke Neraka.
- Selayaknya seorang mukmin selalu bersungguh-sungguh dalam menunaikan perintah agama meskipun jiwanya merasa enggan. Begitu pula bersungguh-sungguh untuk menjauhi larangan agama meskipun jiwa menyukai perbuatan tersebut.
Dikutip dari kitab Tuhfah an-Nadzirin dan kitab Bidho’atun Nasihin Syarah dari Quthuful Falihin.
Ditulis oleh: Ustadz Ali Musthofa (staf pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id