ORANG-ORANG YANG PERTAMA MASUK ISLAM
Orang-orang yang pertama masuk Islam adalah : Sayyidatuna Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha, istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, sepupu Nabi Muhammad yang pada saat itu usianya masih kecil. Lalu Sayyidina Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhu, seorang budak yang dimerdekakan oleh Nabi Muhammad dan diangkat seperti anak beliau. Kemudian Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, sahabat terdekat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Menurut pendapat yang paling terkenal : Bahwa urutan siapa-siapa saja yang menyatakan Islam adalah sebagaimana yang telah kami sebutkan. Akan tetapi, dengan dikumpulkannya semua riwayat mengenai hal ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Orang pertama yang masuk Islam dari golongan wanita adalah Sayyidatuna Khadijah
Orang pertama yang masuk Islam dari golongan anak-anak adalah Sayyidina Ali
Orang pertama yang masuk Islam dari golongan lelaki dewasa adalah Sayyidina Abu Bakar
Dan orang pertama yang masuk Islam dari golongan hamba yang dimerdekakan adalah Sayyidina Zaid bin Haritsah radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
Namun, terdapat sedikit perdebatan antara para ahli sejarah mengenai keislaman Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Sebagian mengatakan : Bahwa Sayyidina Ali tidak pernah sekalipun dalam hidupnya berbuat kemusyrikan (menyembah berhala). Maka dapat dikatakan bahwa Sayyidina Ali lah yang pertama kali Islam, karena ia telah menjadi muslim sejak lahir dan tidak pernah berbuat kemusyrikan. Namun pendapat ini dibantah oleh para ahli sejarah lainnya.
Ketika Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu menyatakan keislamannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bergembira atas keislaman shahabat dekatnya ini.
Bahkan Rasulullah pun memuji Sayyidina Abu Bakar di dalam salah satu Hadits :
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ، فِيمَا بَلَغَنِي: مَا دَعَوْتُ أَحَدًا إلَى الْإِسْلَامِ إلَّا كَانَتْ فِيهِ عِنْدَهُ كَبْوَةٌ ، وَنَظَرٌ وَتَرَدُّدٌ، إلَّا مَا كَانَ مِنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي قُحَافَةَ، مَا عَكَمَ عَنْهُ حِينَ ذَكَرْتُهُ لَهُ، وَمَا تَرَدَّدَ فِيهِ
Artinya : “Aku tidak mengajak seorang pun kepada Islam melainkan ia tidak langsung memberikan jawaban, kecuali Abu Bakar Bin Abu Quhafah. Ia tidak lamban memberikan jawaban dan tidak ragu-ragu ketika aku mangajak kepada Islam”.
Dengan keislamannya ini, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq tidak ragu-ragu untuk mulai mengajak orang-orang terdekatnya agar ikut ke dalam agama Islam. Di dalam masyarakat Quraisy, Sayyidina Abu Bakar terkenal sebagai seseorang yang mudah bermasyarakat, seorang penyantun, orang terpandang, dan lemah lembut perangainya. Maka siapapun yang beliau temui, beliau ajak ke hadapan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hingga ia akan masuk ke agama Islam di tangan Nabi Muhammad. Di antara orang-orang yang masuk Islam atas ajakan Sayyidina Abu Bakar yaitu : Sayyidina Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhum ajma’in.
(Yahya bin Abu Bakar al-‘Amiri, Bahjatul Mahafil wa Bughyatul Amatsil : hlm. 79)
Oleh Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf ( Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta )
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id