DAKWAH NABI SECARA TERANG-TERANGAN
Pada tahun ke-4 kenabian : Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan firman-Nya :
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
Artinya : “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik” (Q.S. al-Hijr : 94).
Maka dengan segera Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan perintah Allah ini, yaitu berdakwah secara terang-terangan. Dan sesuai janji-Nya, Allah telah menumpaskan orang-orang yang menghalang-halangi jalan dakwahnya Rasulullah. Mereka ada 5 orang, yaitu : al-Walid bin Mughirah, al-Ash bin Wail as-Sahmi, Abu Zam’ah al-Aswad bin al-Muthallib. al-Aswad bin Abdi Yaghuts, dan al-Harits bin Qais bin Ghaithalah. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa mereka semua mati dalam satu hari secara bersamaan dengan penyakit yang berbeda-beda. Terdapat pula riwayat yang mengatakan bahwa al-Ash dan al-Walid mati setelah Hijrahnya Nabi.
Ibnu Ishaq berkata : Setelah jumlah muslimin yang pertama masuk Islam mencapai angka 40 orang, lalu orang-orang dari kalangan laki-laki maupun perempuan mulai masuk Islam satu per satu. Hingga sebutan Islam menyebar dan dibicarakan oleh penduduk kota Mekkah. Maka dari itu, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyampaikan ajaran Islam, menyadarkan orang-orang, dan mengajak mereka untuk memeluk Islam secara terang-terangan. Setelah 3 tahun lamanya Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan merahasiakan ke-Rasul-annya dari orang-orang musyrik, maka pada akhirnya beliau menampakkan ajaran Islam ini atas perintah Allah Ta’ala. Kemudian Allah berfirman :
وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ . وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman” (Q.S. asy-Syu’ara : 214 – 215).
وَقُلْ إِنِّي أَنَا النَّذِيرُ الْمُبِينُ
Artinya : “Dan katakanlah: “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan” (Q.S. al-Hijr : 89).
Dahulu, ketika para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak melaksanakan shalat, maka mereka pergi ke bukit-bukit dan menyembunyikan ibadah mereka dari pandangan orang-orang kafir Quraisy. Suatu ketika, Shahabat Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu melaksanakan shalat bersama beberapa orang temannya. Tiba-tiba muncullah beberapa orang dari musyrikin Quraisy, dan mereka mengganggu ibadah Sayyidina Sa’ad dan teman-temannya. Hingga terjadilah pertengkaran dan saling bunuh membunuh. Lalu Sayyidina Sa’ad bin Abi Waqqash mengambil tulang rahang unta dan memukulkannya kepada salah seorang lelaki dari kaum musyrikin hingga retak kepalanya dan tewas. Inilah pertumpahan darah pertama dalam sejarah Islam.
(Yahya bin Abu Bakar al-‘Amiri, Bahjatul Mahafil wa Bughyatul Amatsil : hlm. 79 – 80)
Ditulis oleh: Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf (Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id