Pertanyaan: Tolong jelaskan mengenai perincian masalah Gambar atau foto yang diharamkan untuk dipajang di dalam rumah yang menyebabkan Malaikat Rahmat tidak masuk ke dalam rumah?
Jawab :
Dalam kitab Fathul Bary Syarah Shohih Al Bukhori dijelaskan tentang bab tidak masuknya Malaikat ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Imam Al Qrtubi di dalam kitab Al Mufhim berkata : sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambarnya, demikian dikarenakan orang yang memasangnya telah menyerupai orang-orang kafir, sebab mereka membuat gambar di rumah-rumah mereka dan mereka mengagungkannya, maka Malaikat tidak suka. Oleh sebab itulah Malaikat tidak akan masuk kerumah tersebut dengan tujuan untuk memutus hal-hal tersebut dari mereka.
Ada 5 Syarat yang disepakati para Ulama’ mengenai gambar/ patung yang diharamkan :
- Berbentuk manusia atau hewan
- Berbentuk sempurna, tidak kurang anggota tubuh dengan bentuk yang menghalangi untuk hidup. Seperti terpotong kepalanya, terpotong sebagian kepalanya, perutnya, dadanya, dilubangi perutnya, memisah anggota-anggota tubuh menjadi dua bagian.
- Gambar/ gambarnya terletak pada tempat yang diagungkan, bukan pada tempat yang direndahkan dengan terinjak atau terhinakan.
- Adanya bayangan bagi gambar/ patung tersebut yang terlihat secara jelas. (Yang dimaksud adalah berbentuk 3 Dimensi).
- Bukan diperuntukkan bagi anak perempuan/ boneka.
Refrensi :
Fathul Bari
Fatwa Syekh Ali Jum’ah
فتح الباري
قوله : ( باب لا تدخل الملائكة بيتا فيه صورة ) تقدم البحث في المراد بالصورة في ” باب التصاوير ” وقال القرطبي في ” المفهم ” إنما لم تدخل الملائكة البيت الذي فيه الصورة لأن متخذها قد تشبه بالكفار لأنهم يتخذون الصور في بيوتهم ويعظمونها فكرهت الملائكة ذلك فلم تدخل بيته هجرا له لذلك .
فتوى الشيخ علي جمعة
لا بأس بتداول الصور الفوتوغرافية للإنسان والحيوان؛ لأنها عبارة عن حبس للظل وليس فيها المضاهاة لخلق الله التي ورد فيها الوعيد للمصورين، وذلك ما لم تكن الصور عارية أو تدعو للفتنة
وإذا صورت المرأة نفسها من غير حجاب شرعي كامل فلتحرص على أن لا يرى هذه الصورةَ غيرُ محارمها؛ لأن أمر النساء مبنيٌّ على التصوُّن والتستُّر والعفاف، فإذا اطلع أجنبي بعد ذلك عليها –مع حرصها على صَوْنِها عن من لا يحل له الاطلاع على عورتها –فلا إثم عليها ولا ذنب لها، ولا يُعتبر ذلك سيئةً جاريةً لها في حياتها ولا بعد وفاتها –كما يُقال–، ولكن ينبغي أن لا توضع في مكان يراه كل أحد بل تُصان وتُحفظ كما سبق بيانه
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id