Pertanyaan: Assalamualaikum. Ustadz saya mau bertanya, bagaimana hukumnya extension (menanam/ menyambung) rambut kepala dan extension alis mata? Dan bagaimana kalau ketika memasang seorang perempuan itu lagi udzur? Apakah benar extension hair maupun extension bulu mata itu dosanya 40 hari sholatnya tidak diterima?
Terimakasih Jazakumulloh kher. Wassalam.(Yana, Solo)
Jawab:
Hukum rambut palsu (wig) diperinci :
- Kalau penyambungan itu memakai rambut najis maka hukumnya haram secara mutlak.
- Apabila memakai rambut yang suci maka diperinci lagi:
- Apabila memakai rambut manusia, maka hukum penyambungannya haram.
- Apabila memakai rambut buatan, maka hukumnya boleh atas izin suami.
Dasar Pengambilan Hukum
a. Fathul Jawwad Halaman 27 :
كوصل المرأة شعرها بشعر نجس حاصل مسئلة وصل الشعر كما قال شيخ مشايخنا الشيخ عطية الاجهوري انه ان كان بنجس حرم مطلقا وإن كان بطاهر فإن كان من أدمي ولو من نفسها حرم مطلقا وإن من غير أدمي فيحرم مطلقا بغير إذن الزوج ويجوز بإذنه.
b. Bujairimi ala al Minhaj :
قوله ( كوصل المرأة ) مثلها الرجل سم وحاصله أن وصل المرأة شعرها بشعر نجس أو شعر آدمي حرام مطلقا سواء كان طاهرا أم نجسا من شعرها أو شعر غيرها بإذن الزوج أو السيد أم لا وأما وصلها بشعر طاهر من غير آدمي فإن أذن فيه الزوج أو السيد جاز وإلا فلا كما يؤخذ جميعه من م ر والشوبري وقوله من شعرها لأنه بانفصاله منها صار محترما تجب مواراته ع ش على م ر
MEMAKAI WIG :
- Haram jika najis,
- Haram jika suci tapi tidak seizin suami,
- Haram jika berasal dari rambut manusia,
- Halal jika suci tapi dengan seizin suami.
ووصل الشعر بشعر ادمي او نجس مطلقا و كذا بطاهر لم يأذن فيه حليل
“Dan haram menyambung rambut dengan rambut manusia, atau dengan najis semata-mata, dan demikian juga dengan yang suci yang tak diizinkan oleh suaminya” [Busyrol karim juz 2 :131].
Menyambung rambut pada dasarnya dilarang dalam hukum Islam, karena mengkibatkan unsur zuur (penipuan) dan taghyiir alkhilqoh (merubah ciptaan Allah) dan tidak menghormati atas bagian tubuh rambut orang lain sedang Islam benci sekali terhadap perbuatan menipu dan tidak menerimakan karya Allah, karenanya Nabi muhammad SAW melarang perbuatan ini,
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ
“Rasulullah s.a.w. melaknat perempuan yang menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya.” (HR.Bukhari Muslim).
Namun bila yang dipakai sebagai penyambung rambut tersebut bukan sesuatu yang menimbulkan kesan penipuan karena bentuk sambungannya bukan rambut atau hal yang menyerupai rambut, hukumnya boleh.
ووصل شعر الآدمي بشعر نجس أو شعر آدمي حرام للخبر السابق ولأنه في الأول مستعمل للنجس العيني في بدنه وفي الثاني مستعمل لشعر آدمي والآدمي يحرم الانتفاع به وبسائر أجزائه لكرامته وكالشعر الخرق والصوف كما قاله في المجموع قال : وأما ربط الشعر بخيوط الحرير الملونة ونحوها مما لا يشبه الشعر فليس بمنهي عنه
Menyambung rambut dengan menggunakan rambut najis atau rambut anak adam hukumnya haram berdasarkan hadits di atas dan karena memakaikan barang najis dalam dirinya (dalam masalah pertama) serta mengambil keuntungan dari bagian tubuh (rambut) orang lain yang kemulyaannya haram dimanfaatkan. Seperti halnya rambut juga tidak boleh disambung dengan memakai sobekan kain, bulu wool. Sedang mengikat rambut memakai benang-benang sutera yang di warnai dan benang lain yang tidak menyerupai rambut hukumnya tidaklah di larang. [Mughni AlMuhtaaj I/191].
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id