Deskripsi masalah:
Kata-kata almarhum merupakan do’a untuk orang yang sudah meninggal dunia (biasanya untuk kalangan awam). Begitu pula rahimahullahu Ta’ala, rahmatullah ‘alaihi (biasanya untuk kalangan ulama).
Pertanyaan : Bolehkah menyebut Rahmatullah ‘alaih atau Rahimahullahu Ta’ala atau bahkan Radhiallahu ‘Anhu utk kalangan awam ? tolong sisipkan ta’birnya dalilnya
Jawaban
Kalau gelar atau sebutan semacam itu (RODHIYA ALLAAHU ‘ANHU atau ROHIMAHULLAAHU) memang layaknya hanya disematkan atau disandangkan kepada para sahabat, tabi’in, para wali Allah, ulama dan orang-orang shalih.
Sebagaimana diterangkan dalam kitab Hasyiyah as-Syibro Millisy juz 1 Hal 15:
اسْتِعْمَالُ التَّرَضِّي فِي غَيْرِ الصَّحَابَةِ جَائِزٌ كَمَا هُنَا وَإِنْ كَانَ الْكَثِيرُ اسْتِعْمَالَ التَّرَضِّي فِي الصَّحَابَةِ وَالتَّرَحُّمِ فِي غَيْرِهِمْ ، ثُمَّ رَأَيْت فِي كَلَامِ الشَّارِحِ قُبَيْلَ بَابِ زَكَاةِ النَّبَاتِ مَا نَصُّهُ : وَيُسَنُّ التَّرَضِّي وَالتَّرَحُّمُ عَلَى غَيْرِ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ الْأَخْيَارِ .قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ : وَمَا قَالَهُ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ مِنْ أَنَّ التَّرَضِّيَ مُخْتَصٌّ بِالصَّحَابَةِ وَالتَّرَحُّمَ بِغَيْرِهِمْ ضَعِيفٌ انْتَهَى
Artinya : “Diperlakukannya doa TARODDHIY (Radhia Allahu ‘anhum) kepada para selain shahabat diperbolehkan seperti dalam bahasan ini, sedang penggunaan Taroddhiy dikalangan sahabat dan Tarahhum bagi selain mereka memang yang populer. Aku melihat redaksi penyarah kitab dalam Bab Zakat an-Nabaat “Dan disunahkan mendoakan TARODDHI (Radhia Allahu ‘anhum) serta TAROHHUM (Rahimahumullahu) kepada para selain Nabi yakni kepada orang-orang terpilih.”
Juga sebagaimana yang tersebut dalam kitab I’anatut- Tholibin juz IV hal 343 sebagai berikut :
وَيُسْتَحَبُّ التَّرضِي وَالتَّرَحُّمُ عَلَى الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ فَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنَ الْعُلَمَاءِ وَالْعُبَّادِ وَسَائِرِ الْأَخْيَارِ وَأَمَّا قَوْلُ بَعْضِ الْعُلَمَاءِ أَنَّ التَّرَضِي خَاصٌّ بِالصَّحَابَةِ وَيُقَالُ فِي غَيْرِهِمْ رَحِمَهُ اللَّهُ تعالى فَلَيْسَ كَمَا قَالَ بَلِ الصَّحِيْحُ الَّذِي عَلَيْهِ الْجُمْهُوْرُ إِسْتِحْبَابُهُ اهـ
Artinya: “Dan disunahkan mendoakan dengan sebutan TARODDHIY (Radhia Allahu ‘anhum) pada para shahabat serta TAROHHUM (Rahimahumullahu) pada para tabi’in dan generasi-generasi setelah mereka dari kalangan ulama, para ‘Abid (orang-orang sholeh) serta orang-orang terpilih lainnya. Sedang ungkapan sebagian ulama bahwa TARODDHIY (Radhia Allahu ‘anhum) hanya khusus pada para shahabat, sedang selain mereka dengan doa Rahimahumullahu bukanlah ungkapan (yang tepat). Adapun yang shahih adalah apa yang dianut oleh mayoritas ulama bahwa TARODDHIY juga disunahkan pada selain para shahabat.”
Ditambahkan dalam kitab Bughyah al-Mustarsyidin hal 74 sebagai berikut :
وَلَعَلَّ الْحِكْمَةُ فِي التَّرضِّي عَنْهُمْ وَعَنِ الْعُلَمَاءِ وَالصُّلَحَاءِ التَّنْوِيه بعلوِّ شَأْنِهِمْ وَالتَّنْبِيْبِهِ بِعِظَمِ مَقَامِهِمْ.
Artinya: “Hikmah prioritaskan atau hanya diperuntukkan gelar diatas untuk para sahabat, tabiin, ulama serta orang-orang shalih adalah untuk memberikan isyarat akan akhlaknya, keluhuran tingkah lakunya serta tingginya kedudukan mereka disis Allah SWT.”
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id