Dalam kitab Fiqih نيل الرجاء.. dalam Bab ماء القليل ada kalimat berbunyi begini :
وبشرط أﻻ تكون من مغلظ عند إبن حجر ، وكالميتة التي ﻻ دم لها سائل عند شق عضو منها في حياتها ..
Yang Kedua ( masih lanjutan dari kalimat di atas ) :
.. .. وهي ماكانت كالوزغ وأصغر ، لكن العفو عنها مشروط بأﻻ تغير ما وقعت فيه ، وأﻻ تطرح بعد موتها ، إﻻ إن كان الطارح لها ريحا أو بهيمة، ، قال الخطيب : أو غير مميز
Yang ditanyakan adalah makna kata Yang Berhuruf Tebal itu, Yaitu :
١. مغلظ
٢. الطارحلها ريحا أو بهيمة
Jawab :
وبشرط أﻻ تكون من مغلظ عند إبن حجر ، وكالميتة التي ﻻ دم لها سائل عند شق عضو منها في حياتها ..
Apabila masuk ke dalam air sedikit itu najis yang dimaafkan oleh syar’i (seperti najis yg tidak terlihat oleh pandangan mata orang yang normal penglihatannya) maka tidak berpengaruh apapun terhadap air tersebut ..
Najis tersebut mutlak menurut Imam romli (baik najis mugholladzoh (berat)/ mutawassitoh (sedang)/ mukhoffafah (ringan). Adapun menurut Imam Ibnu Hajar disyaratkan asalkan bukan najis mugholladzoh /najis berat.
وهي ماكانت كالوزغ وأصغر ، لكن العفو عنها مشروط بأﻻ تغير ما وقعت فيه ، وأﻻ تطرح بعد موتها ، إﻻ إن كان الطارح لها ريحا أو بهيمة، ، قال الخطيب : أو غير مميز
Makna kata Yang Berhuruf Tebal itu. Yaitu :
١. مغلظ
٢. الطارحلها ريحا أو بهيمة
Selain najis yang tidak nampak dengan pandangan normal dari mata manusia juga najis seperti bangkai dari hewan yang darahnya tidak mengalir ketika anggota tubuhnya dibelah saat masih hidup, misalnya sebangsa cicak/ yang lebih kecil.
Tetapi bangkai semacam ini dimaafkan ada pada air, air di kamar mandi kita (untuk digunakan bersuci dll) dengan syarat :
- Tidak merubah sifat air
- Dan tidak dimasukkan ke dalam bak mandi kita setelah dibunuh di luar bak. Kecuali terbawa oleh angin atau hewan.
Imam Khotib mengatakan juga kecuali dibawa oleh anak yang belum mumayyiz.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id