Pertanyaan : Afwan.. mau tanya hukum seorang wanita memerankan sebagai seorang laki-laki dalam sebuah drama atau sandiwara apa boleh? Baik dia pakai pakaian laki-laki atau tidak pakai pakaian laki-laki cuma memerankan seorang laki-laki.
Jawaban :
(مسألة: ي(: ضابط التشبه المحرم من تشبه الرجال بالنساء وعكسه ما ذكروه في الفتح والتحفة والإمداد وشن الغارة، وتبعه الرملي في النهاية هو أن يتزيا أحدهما بما يختص بالآخر، أو يغلب اختصاصه به في ذلك المحل الذي هما فيه.
Batas serupa yang di haramkan pada kasus penyerupaan orang laki-laki pada perempuan dan sebaliknya adalah apa yang diterangkan oleh Ulama Fiqh dalam kitab Fathuljawaad, Tuhfah, Imdaad dan kitab syun alghooroh. Imam Romli juga mengikutinya dalam kitab Annihaayah, Batasannya adalah :
Bila salah satu dari lelaki atau wanita tersebut berhias memakai barang yang dikhususkan untuk lainnya atau pakaian yang jamak di gunakan pada tempat tinggal lelaki dan wanita tersebut”.
(Bughyah 604)
Oleh karena itu hukumnya haram karena itu termasuk المتشبهات من النساء بالرجال
Sekalipun untuk acra drama atau teater dan sebagainya, sprti kebiasan orang-orang dimesir dulu dalam upacra menyemarakkan sungai NIL.
(ﺇﻻ ﺃﻥ (ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻴﻪ ﺗﻜﺴﺮ ﻛﻔﻌﻞ اﻟﻤﺨﻨﺚ) ﻭﻫﻮ ﺑﻜﺴﺮ اﻟﻨﻮﻥ ﺃﻓﺼﺢ ﻣﻦ ﻓﺘﺤﻬﺎ، ﻭﺑﺎﻟﻤﺜﻠﺜﺔ: ﻣﻦ ﻳﺘﺨﻠﻖ ﺑﺄﺧﻼﻕ اﻟﻨﺴﺎء ﻓﻲ ﺣﺮﻛﺔ ﺃﻭ ﻫﻴﺌﺔ ﻓﻴﺤﺮﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭاﻟﻨﺴﺎء ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺃﺻﻞ اﻟﺮﻭﺿﺔ ﻋﻦ اﻟﺤﻠﻴﻤﻲ ﻭﺃﻗﺮﻩ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺧﻠﻘﺔ ﻓﻼ ﺇﺛﻢ. ﻭﻣﻤﺎ ﻋﻤﺖ ﺑﻪ اﻟﺒﻠﻮﻯ: ﻣﺎ ﻳﻔﻌﻞ ﻓﻲ ﻭﻓﺎء اﻟﻨﻴﻞ ﻣﻦ ﺭﺟﻞ ﻳﺰﻳﻦ ﺑﺰﻳﻨﺔ اﻣﺮﺃﺓ، ﻭﻳﺴﻤﻮﻧﻪ ﻋﺮﻭﺳﺔ اﻟﺒﺤﺮ، ﻓﻬﺬا ﻣﻠﻌﻮﻥ ﻓﻘﺪ ﻟﻌﻦ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – اﻟﻤﺘﺸﺒﻬﻴﻦ ﻣﻦ اﻟﺮﺟﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﺴﺎء، ﻓﻴﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﻭﻟﻲ اﻷﻣﺮ ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻗﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺇﺯاﻟﺔ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻌﻪ ﻣﻨﻪ.
(المغني)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id