Pertanyaan : Apakah sampai doa anak yang mengirimkan surah alfatihan dan surah yasin kepada orang tua yang sudah meninggal dunia, dan apakah mayit bisa merasakan atas doa yang dipanjatkan dari anak yang mendoakanya itu. Sebelumnya terima kasih atas kesempatanya.
Jawaban :
Imam An Nawawi menyebutkan bahwa doa untuk Mayyit adalah sampai, dan mengenai menirimkan pahala bacaan Al Qu’an, Para Ulama’ memang berbeda pendapat mengenainya, apakah sampai pahalanya (bacaan Surat Fatihah dan Yasin) kepada Mayyit? Dan Al Imam An Nawawi di dalam masalah ini memilih pendapat yang menyatakan sampai.
Al-Imam An-Nawawi di dalam kitab Al-Adzkar halaman. 278 menjelaskan :
ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ ﺹ ٢٧٨
ﻭﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ، ﻓﺎﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻣﻦ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺼﻞ . ﻭﺫﻫﺐ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻳﺼﻞ، ﻭﺍﻻﺧﺘﻴﺎﺭ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻘﺎﺭﻯﺀ ﺑﻌﺪ ﻓﺮﺍﻏﻪ : “ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﻭﺻﻞ ﺛﻮﺍﺏ ﻣﺎ ﻗﺮﺃﺗﻪ ﺇﻟﻰ ﻓﻼﻥ، ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ .
Para ulama berbeda pendapat mengenai sampainya pahala bacaan Al Quran. Yang Masyhur di dalam Madzhab nya Imam syafiiy adalah tidak sampai. Adapun Imam Ahmad bin Hanbal dan beberapa Ulama Syafiiyah mengatakan sampai pahalanya. Maka pendapat yang terpilih sebaiknya seorang yang membaca Al Qur’an hendaknya membaca doa “ya Allah sampaikanlah pahala bacaan ini kepada Fulan”.
Didalam kitab Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab juga beliau jelaskan sebagai berikut :
ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ج ١٥ ص ٥٢٢
ﻭﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ﺇﺫﺍ ﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻳﺼﺎﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ، ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺍﻟﺠﺰﻡ ﺑﻪ ﻻﻧﻪ ﺩﻋﺎﺀ، ﻓﺈﺫﺍ ﺟﺎﺯ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻠﻤﻴﺖ ﺑﻤﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻠﺪﺍﻋﻰ، ﻓﻼﻥ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﻟﻪ ﺃﻭﻟﻰ، ﻭﻳﺒﻘﻰ ﺍﻻﻣﺮ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﻗﻮﻓﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﺠﺎﺑﺔ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ، ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﺨﺺ ﺑﺎﻟﻘﺮﺍﺀ ﺑﻞ ﻳﺠﺮﻯ ﻓﻲ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻻﻋﻤﺎﻝ، ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻧﻪ ﻳﻨﻔﻊ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻭﺍﻟﺤﻰ ﺍﻟﻘﺮﻳﺐ ﻭﺍﻟﺒﻌﻴﺪ ﺑﻮﺻﻴﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ .
Terjemah: pendapat pilihan kami adalah sampainya pahala bacaan jika seseorang meminta kepada Allah untuk menyampaikan pahalanya. Karena ini termasuk doa. Dan doa itu termasuk perkara yang disepakati kebolehannya dan si mayit mendapatkan manfaat dari doa tersebut.
Al-Imam Ibnu Qudamah mengatakan di dalam kitab Al-Mughni juz 2 halaman. 423 bahwa bacaan Al Quran itu sampai kepada Mayyit.
المغني ج ٢ ص ٤٢٣
ﻭﻫﺬﻩ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺻﺤﺎﺡ، ﻭﻓﻴﻬﺎ ﺩﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻧﺘﻔﺎﻉ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺑﺴﺎﺋﺮ ﺍﻟﻘﺮﺏ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﺍﻟﺤﺞ ﻭﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻋﺒﺎﺩﺍﺕ ﺑﺪﻧﻴﺔ، ﻭﻗﺪ ﺃﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﻔﻌﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ، ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻣﺎ ﺳﻮﺍﻫﺎ
Ini adalah dalil-dalil yang Shohih yang menunjukkan bahwa Mayyit dapat menerima manfaat pahala semua ibadah, karena puasa, haji, doa, Istighfar adalah ibadah badaniyah. Sungguh Allah swt menyampaikan pahalanya kepada si Mayyit. Begitu juga pahala ibadah lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata di dalam kitab Majmu’ Al-Fatawa juz 24 halaman 367 :
مجموع الفتاوى لإبن تيمية ج ٢٤ ص ٣٦٧
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻣﻦ ﺃﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺒﺮ ﻓﻼ ﻧﺰﺍﻉ ﺑﻴﻦ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻲ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﻤﺎﻟﻴﺔ ﻛﺎﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﺍﻟﻌﺘﻖ ﻛﻤﺎ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﻳﻀﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻴﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺠﻨﺎﺯﺓ ﻭﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻋﻨﺪ ﻗﺒﺮﻩ . ﻭﺗﻨﺎﺯﻋﻮﺍ ﻓﻲ ﻭﺻﻮﻝ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ : ﻛﺎﻟﺼﻮﻡ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ . ﻭﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﺃﻥ ﺍﻟﺠﻤﻴﻊ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ
ﻓﻘﺪ ﺛﺒﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ : } ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺻﻴﺎﻡ ﺻﺎﻡ ﻋﻨﻪ ﻭﻟﻴﻪ { ﻭﺛﺒﺖ ﺃﻳﻀﺎ : } ﺃﻧﻪ ﺃﻣﺮ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﺎﺗﺖ ﺃﻣﻬﺎ ﻭﻋﻠﻴﻬﺎ ﺻﻮﻡ ﺃﻥ ﺗﺼﻮﻡ ﻋﻦ ﺃﻣﻬﺎ { . ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﻨﺪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﻟﻌﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺍﻟﻌﺎﺹ : } ﻟﻮ ﺃﻥ ﺃﺑﺎﻙ ﺃﺳﻠﻢ ﻓﺘﺼﺪﻗﺖ ﻋﻨﻪ ﺃﻭ ﺻﻤﺖ ﺃﻭ ﺃﻋﺘﻘﺖ ﻋﻨﻪ ﻧﻔﻌﻪ ﺫﻟﻚ { ﻭﻫﺬﺍ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ
Adapun bacaan Al-Quran, Shodaqoh dan ibadah lainnya termasuk perbuatan yang baik maka tidak ada pertentangan dikalangan ulama Ahlu Sunnah Wal Jamaah bahwa sampainya pahala ibadah Maliyah seperti Shodaqoh dan membebaskan budak. Begitu juga dengan doa, Istighfar, Sholat dan doa di kuburan. Akan tetapi para ulama berbeda pendapat tentang sampai atau tidaknya pahala ibadah badaniyah seperti puasa, Sholat dan bacaan. Pendapat yang benar adalah semua amal ibadah itu sampai kepada Mayyit.
Telah diriwayatkan bahwa Nabi saw pernah bersabda “barang siapa yang meninggal dan dia punya hutang puasa maka boleh bagi walinya untuk berpuasa atas si Mayyit”. Dan ini adalah pendapatnya Imam Ahmad bin Hanbal, Abbu Hanifah dan beberapa ulama Malikiyah dan Syafiiyah.
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah juga mengatakan di dalam kitab Ar-Ruh halaman 122 :
الروح ص ١٢٢
ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻨﺼﻮﺹ ﻣﺘﻈﺎﻫﺮﺓ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺇﺫﺍ ﻓﻌﻠﻬﺎ ﺍﻟﺤﻲ ﻋﻨﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﺤﺾ ﻟﻠﻘﻴﺎﺱ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺜﻮﺍﺏ ﺣﻖ ﻟﻠﻌﺎﻣﻞ ﻓﺈﺫﺍ ﻭﻫﺒﻪ ﻷﺧﻴﻪ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻟﻢ ﻳﻤﻨﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻛﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﻤﻨﻊ ﻣﻦ ﻫﺒﺔ ﻣﺎﻟﻪ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻭﺇﺑﺮﺍﺋﻪ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﻣﻮﺗﻪ ﻭﻗﺪ ﻧﺒﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺑﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻮ ﻣﺠﺮﺩ ﺗﺮﻙ ﻭﻧﻴﺔ ﺗﻘﻮﻡ ﺑﺎﻟﻘﻠﺐ ﻻ ﻳﻄﻠﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻌﻤﻞ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﻋﻤﻞ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ ﺗﺴﻤﻌﻪ ﺍﻷﺫﻥ ﻭﺗﺮﺍﻩ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺑﻄﺮﻳﻖ ﺍﻷﻭﻟﻰ . ﻭﻳﻮﺿﺤﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻧﻴﺔ ﻣﺤﻀﺔ ﻭﻛﻒ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻔﻄﺮﺍﺕ ﻭﻗﺪ ﺃﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻮﺍﺑﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻓﻜﻴﻒ ﺑﺎﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻫﻲ ﻋﻤﻞ ﻭﻧﻴﺔ ﺑﻞ ﻻ ﺗﻔﺘﻘﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻓﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻓﻴﻪ ﺗﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ . ﻭﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻗﺴﻤﺎﻥ ﻣﺎﻟﻴﺔ ﻭﺑﺪﻧﻴﺔ ﻭﻗﺪ ﻧﺒﻪ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﺑﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻗﺎﻝ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﻤﺎﻟﻴﺔ ﻭﻧﺒﻪ ﺑﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ ﻭﺃﺧﺒﺮ ﺑﻮﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺤﺞ ﺍﻟﻤﺮﻛﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻟﻴﺔ ﻭﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ ﻓﺎﻷﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺛﺎﺑﺘﺔ ﺑﺎﻟﻨﺺ ﻭﺍﻻﻋﺘﺒﺎﺭ . ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ
Dalil-dalil ini sangat jelas sekali bahwa amal ibadah itu sampai kepada Mayyit jika yang melakukan adalah orang yang masih hidup, pahala adalah haknya orang yang beramal dan apabila orang itu menghadiahkan pahalanya buat saudaranya maka pahalanya sampai seperti sampainya pahala puasa sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi saw. Allah swt menyampaikan pahala puasa bagi Mayyit maka begitu juga dengan pahala bacaan. Ibadah itu dibagi menjadi dua. Yaitu ibadah Maliyah dan ibadah Badaniyah. Sungguh Allah swt menjelaskan tetang sampainya pahala ibadah Maliyah seperti Shodaqoh dan pahala Badaniyah seperti puasa dan begitu juga pahala Haji yang merupakan ibadah badaniyah sekaligus ibadah Maliyah. Dan Hal ini berdasarkan nash nash yang ada.
Al-Utsaimin mengatakan di dalam Majmu Fatawa Wa Rosail :
ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﺭﺳﺎﺋﻞ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ ج ٧ ص ١٥٩
ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻟﻴﻦ ﻣﻌﺮﻭﻓﻴﻦ : ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ : ﺃﻥ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﻧﺤﻮﻫﻤﺎ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻛﻤﺎ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﻤﺎﻟﻴﺔ ﺑﺎﻹﺟﻤﺎﻉ ﻭﻫﺬﺍ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﺑﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻭﻗﻮﻝ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﻷﺩﻟﺔ ﻛﺜﻴﺮﺓ ﺫﻛﺮﻧﺎﻫﺎ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﺿﻊ . ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ : ﺃﻥ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺒﺪﻧﻴﺔ ﻻ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﺤﺎﻝ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻋﻨﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﻣﺎﻟﻚ .
Ada dua pendapat diantara Ulama : yang pertama bahwa pahala ibadah Badaniyah seperti Sholat dan bacaan Al Quran itu sampai kepada Mayyit sebgaimana sampainya pahala ibadah Maliyah. Dan ini adalah Madzhab Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal dan sebagian Ulama’ Syafiiyah dan Malikiyah. Dan ini adalah pendapat yang benar berdasarkan dalil-dalil. Pendapat yang kedua mengatakan tidak sampainya ibadah Badaniyah. Dan ini pendapat Masyhur dari Ulama’ Syafiiy dan Ulama’ Maliki.
Nashiruddin Al-Albani mengatakan :
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ : ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﻫﻮ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻟﻠﻤﻮﺗﻰ ﺳﻮﺍﺀ ﻛﺎﻥ ﺃﺑﺎ ﺍﻭ ﺍﻣﺎ ﻓﻬﺬﻩ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺗﻨﻔﻊ ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﺳﻮﻯ ﺍﻷﻭﻻﺩ ﻓﻼ ﺗﻨﻔﻊ ﻗﺮﺍﺀﺗﻬﻢ
Nashiruddin Al-Albani “ jika yang membaca Al Quran itu adalah seorang anak untuk bapak dan ibunya maka bacaanya bermanfaat bagi si Mayyit. Adapun jika orang lain yang membacanya maka tidak bermanfaat bacaan mereka itu bagi si Mayyit.
Al-Allaamah Ibnu Abi Al-Izz Al-Hanafi menjelaskan di dalam kitab Syarh Al-Aqidah At-Thohawiyah hlm 452 bahwa para ulama Salaf berbeda pendapat mengenai hal ini. Beliau menyebutkan bahwa Al-Imam Abu Hanifah dan Al-Imam Ahmad Bin Hanbal berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Quran itu sampai kepada Mayyit. Dan ini adalah pendapat Jumhur ulama Salaf. Adapun yang Masyhur dari Al-Imam Asy-Syafi’I dan Al-Imam Malik adalah tidak sampai bacaan Al Quran yang dihadiahkan ke Mayyit.
Sedangkan Ulama-ulama yang mengatakan bahwa pahala bacaan Al Quran itu tidak sampai kepada Mayyit adalah : Al-Imam Ibnu Katsir menyebitkan di dalam Tafsirnya juz 7 hlm. 465 :
ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﻻﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ ج ٧ ص ٤٦٥
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ﻭﺃﻥ ﻟﻴﺲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺳﻌﻰ ﺃﻱ : ﻛﻤﺎ ﻻ ﻳﺤﻤﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺯﺭ ﻏﻴﺮﻩ، ﻛﺬﻟﻚ ﻻ ﻳﺤﺼﻞ ﻣﻦ ﺍﻷﺟﺮ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛﺴﺐ ﻫﻮ ﻟﻨﻔﺴﻪ . ﻭﻣﻦ ﻭﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ ﺍﻟﻜﺮﻳﻤﺔ ﺍﺳﺘﻨﺒﻂ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ، ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻣﻦ ﺍﺗﺒﻌﻪ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻻ ﻳﺼﻞ ﺇﻫﺪﺍﺀ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ؛ ﻷﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻬﻢ ﻭﻻ ﻛﺴﺒﻬﻢ؛ ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻨﺪﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻣﺘﻪ ﻭﻻ ﺣﺜﻬﻢ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻻ ﺃﺭﺷﺪﻫﻢ ﺇﻟﻴﻪ ﺑﻨﺺ ﻭﻻ ﺇﻳﻤﺎﺀ، ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﺫﻟﻚ ﻋﻦ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ، ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮﺍ ﻟﺴﺒﻘﻮﻧﺎ ﺇﻟﻴﻪ، ﻭﺑﺎﺏ ﺍﻟﻘﺮﺑﺎﺕ ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺼﻮﺹ، ﻭﻻ ﻳﺘﺼﺮﻑ ﻓﻴﻪ ﺑﺄﻧﻮﺍﻉ ﺍﻷﻗﻴﺴﺔ ﻭﺍﻵﺭﺍﺀ، ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬﺍﻙ ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻟﻬﻤﺎ، ﻭﻣﻨﺼﻮﺹ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ
Allah berfirman “ dan tidaklah manusia itu mendapatkan sesuatu kecuali dari apa yang dia kerjakan”. Maka dari ayat ini Imam Syafiiy menyimpulkan bahwa bacaan Al Quran itu tidak sampai. Karena Rosululloh saw tidak pernah menganjurkannya. Bahkan para sahabat pun tidak melakukannya. Seandainya itu adalah perkara yang baik pastilah mereka segera melakukannya.
Ibin bazz mengatakan :
ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭﻣﻘﺎﻻﺕ ﺍﻟﺸﻴﺢ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ ج ٤ ص ٣٤٨
ﺃﻣﺎ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻓﻘﺪ ﺍﺧﺘﻠﻒ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻲ ﻭﺻﻮﻝ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻟﻴﻦ ﻷﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ، ﻭﺍﻷﺭﺟﺢ ﺃﻧﻬﺎ ﻻ ﺗﺼﻞ ﻟﻌﺪﻡ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻠﻬﺎ ﻷﻣﻮﺍﺗﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻛﺒﻨﺎﺗﻪ ﺍﻟﻼﺗﻲ ﻣُﺘْﻦ ﻓﻲ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ، ﻭﻟﻢ ﻳﻔﻌﻠﻬﺎ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﺃﺭﺿﺎﻫﻢ ﻓﻴﻤﺎ ﻋﻠﻤﻨﺎ .
Adapun bacaan Al Quran maka para ulama berbeda pendapat. Pendapat yang Rojih adalah bahwa bacaan itu tidak sampai kepada Mayyit. Sebab Nabi tidak pernah melakukannya dan para sahabat pun juga tidak melakukannya.
Terakhir :
Apakah benar Imam Syafii berpendapat bahwa pahala Al Quran tidak sampai kepada Mayyit?
Apabila kita perhatikan redaksi dari Al-Imam An-Nawawi ketika menyebutkan pendapat Al-Imam Asy-Syafi’I, maka akan kita temukan kalimat “Al-Masyhur Min Madzhabi Asy-Syafiiy”. Dan jika kita pahami lebih dalam lagi bahwa kalimat seperti ini menunjukkan bahwa disana juga ada Qoul Al-Imam Asy-syafiiy yang tidak Masyhur. Nah, Qoul yang tidak Masyhur inilah nanti dipahami oleh sebagian kalangan Ulama Syafiiyah bahwa maksud dari Qoul nya Al-Imam Asy-Syafiiy adalah tidak sampai jika tidak diniatkan bacaannya atau tidak dibaca dihadapan si Mayyit.
Terbukti adanya perkataan Imam As Syafii yang menganjurkan seseorang untuk membaca Al Quran disisi Mayyit, sebagaimana disebutkan oleh Al-Imam An-Nawawi di dalam kitab Riyadhus Sholihin hlm 295 :
ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ , ﺹ ٢٩٥
ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻠﻤﻴﺖ ﺑﻌﺪ ﺩﻓﻨﻪ ﻭﺍﻟﻘﻌﻮﺩ ﻋﻨﺪ ﻗﺒﺮﻩ ﺳﺎﻋﺔ ﻟﻠﺪﻋﺎﺀ ﻟﻪ ﻭﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻘﺮﺃ ﻋﻨﺪﻩ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ، ﻭﺇﻥ ﺧﺘﻤﻮﺍ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻋﻨﺪﻩ ﻛﺎﻥ ﺣﺴﻨﺎ .
Imam Suafii berkata : dianjurkan untuk membacakan Al Quran di sisi Mayyit, dan jiika sampai khatam maka itu lebih baik”.
Syaikhul Islam Zakaria Al-Anshori di dalam kitab Fathul Wahhab juz 2 hlm 23 menyebutkan :
ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻮﻫﺎﺏ ج ٢ ص ٢٣
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﻣﺴﻠﻢ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭ ﻣﻦ ﻣﺬﻫﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﺃﻧﻪ ﻻ ﻳﺼﻞ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻭﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻳﺼﻞ ﻭﺫﻫﺐ ﺟﻤﺎﻋﺎﺕ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻪ ﻳﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻮﺍﺏ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﻭﺻﻮﻡ ﻭﻗﺮﺍﺀﺓ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ ﻭﻣﺎ ﻗﺎﻟﻪ ﻣﻦ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻣﺤﻤﻮﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻗﺮﺃ ﻻ ﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻮ ﺛﻮﺍﺏ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ ﻟﻪ ﺃﻭ ﻧﻮﺍﻩ ﻭﻟﻢ ﻳﺪﻉ ﺑﻞ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺴﺒﻜﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﺩﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺨﺒﺮ ﺑﺎﻻﺳﺘﻨﺒﺎﻁ ﺃﻥ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﺫﺍ ﻗﺼﺪ ﺑﻪ ﻧﻔﻊ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻧﻔﻌﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺫﻟﻚ ﻭﻗﺪ ﺫﻛﺮﺗﻪ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺮﻭﺽ
Adapun pahala bacaan Al Qur’an maka menurut Imam An Nawawi sampai pahalanya. Adapun yang Masyhur dari Imam Syafii tidak sampai pahalanya. Maksudnya adalah jika tidak dibacakan di dekat si Mayyit atau tidak diniatkan pahalanya. Tapi jika diniatkan maka pahalanya sampai.
Imam Ibnu Hajar Al-Haitami juga mengatakan di dalam kitab Al-Fatawa Al-Fiqhiyah Al-Kubro juz 2 hlm 27 :
ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ ﻻﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﻬﻴﺘﻤﻲ ج ٢ ص ٢٧
ﻭﻛﻼﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ – ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ – ﻫﺬﺍ ﺗﺄﻳﻴﺪ ﻟﻠﻤﺘﺄﺧﺮﻳﻦ ﻓﻲ ﺣﻤﻠﻬﻢ ﻣﺸﻬﻮﺭ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺑﺤﻀﺮﺓ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﺪﻉ ﻋﻘﻴﺒﻪ .
Perkataan Imam Syafii maksudnya adalah jika Al Quran itu tidak dibaca dihadapan si Mayyit atau tidak berdoa Wahbah/ hadiah pahala setelahnya.
Oleh karenya Imam Nawawi memilih pendapat yang mangatakan boleh dan sampai (pahala bacaan Al Qu’an yang dikirimkan kepada Mayyit).
[Zean Areev]
ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺝ ١٥ ص ٥٢٢
ﻭﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ﺇﺫﺍ ﺳﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻳﺼﺎﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ، ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺍﻟﺠﺰﻡ ﺑﻪ ﻻﻧﻪ ﺩﻋﺎﺀ، ﻓﺈﺫﺍ ﺟﺎﺯ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻠﻤﻴﺖ ﺑﻤﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻠﺪﺍﻋﻰ، ﻓﻼﻥ ﻳﺠﻮﺯ ﺑﻤﺎ ﻫﻮ ﻟﻪ ﺃﻭﻟﻰ، ﻭﻳﺒﻘﻰ ﺍﻻﻣﺮ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﻗﻮﻓﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﺠﺎﺑﺔ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ، ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﻻ ﻳﺨﺺ ﺑﺎﻟﻘﺮﺍﺀ ﺑﻞ ﻳﺠﺮﻯ ﻓﻲ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻻﻋﻤﺎﻝ، ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻧﻪ ﻳﻨﻔﻊ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﻭﺍﻟﺤﻰ ﺍﻟﻘﺮﻳﺐ ﻭﺍﻟﺒﻌﻴﺪ ﺑﻮﺻﻴﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﺎ .
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id