Pertanyaan : Saya penjual obat (di apotek). Saat ada pasien membeli obat viostin ds (yang baru saja di umumkan oleh BPOM bahwa obat tersebut mengandung DNA babi). Pada pasien tersebut saya sudah menjelaskan bahwa produk itu mengandung DNA Babi. Namun pasien tetap ingin membelinya. Saya hanya berfikir apakah dia non muslim, namun tidak berani bertanya tentang keyakinan nya.
Benar atau salah jika saya menjualkan obat yang mengandung DNA Babi tersebut. (Karena sebelumnya saya sudah jelaskan bahwa mangandung DNA Babi)
Nb: Khasiat Obat yang mengandung DNA Babi berkhasiat untuk memelihara kesehatan persendian.
Jawaban :
Obat yang mengandung DNA babi dihukumi Najis, sehingga tidak boleh dan tidak Sah menjualnya.
Dalam kitab Is’adur Rofiq Juz 1 hlm. 136 disebutkan :
ويحرم ولا يصح أيضا بيع النجس وكذا المتنجس الذي لا يمكن تطهيره بالماء كالكلب ودهن متنجس
Haram dan juga tidak Sah menjual benda Najis, begitu juga benda yang terkena Najis yang tidak bisa disucikan dengan air, seperti halnya anjing dan minyak yang terkena Najis.
Selain karena obat tersebut tergolong benda Najis yang tidak bisa diperjual belikan, mengkonsumsinya pun juga tidak boleh selama ada obat lain yang suci.
[Zean Areev]
إسعاد الرفيق ج ١ ص ١٣٦
ويحرم ولا يصح أيضا بيع النجس وكذا المتنجس الذي لا يمكن تطهيره بالماء كالكلب ودهن متنجس
مغني المحتاج ج ١ ص ٢٣٣
والتداوي بالنجس جائز عند فقد الطاهر الذي يقوم مقامه. وأما «قوله – صلى الله عليه وسلم -: لم يجعل الله شفاء أمتي فيما حرم عليها» فمحمول على الخمر
حاشية الشرواني ج ٤ ص ٢٣٥
(والخمر) أي ولو محترمة. اهـ. مغني (قوله: يعني المسكر) ويجوز نقل اليد عن النجس بالدراهم كما في النزول عن الوظائف.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id