(Video Tentang Sedekah Obat Yang Sakit oleh Habib Achmad Al Habsyi Solo)
SEDEKAH MENOLAK PENYAKIT
Oleh: Sayyidil Habib Segaf Baharun, S.HI, M.HI
Sedekah berbeda dengan zakat. Zakat merupakan suatu kewajiban, bahkan termasuk rukun Islam yang lima. Akan tetapi sedekah adalah sunnah, yaitu mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada para mustahik. Dan memperbanyak sedekah merupakan solusi untuk banyak hal diantaranya adalah untuk menyembuhkan penyakit, sebagaimana sabda Nabi:
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: دَاوُوا مَرضَاكُم بِالصَّدَقَة. (رواه الطبراني
Obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah. (H.R. Thobroni)
Hanya saja banyak kaum muslimin yang salah persepsi dalam memahami arti hadits tersebut, dimana mereka lebih percaya kepada dokter ketimbang kepada Nabi. Oleh karena itu ketahuilah bahwasanya harta yang dikeluarkan sebagai sedekah yang dapat menyembuhkan orang yang sakit atau penyakit tertentu adalah bersedekah dengan harta yang setara dengan harta yang harus dikeluarkan sekiranya kita datang ke dokter, berapa dana yang dikeluarkan dari biaya obat dan dokternya, maka dengan kadar itulah kita bersedekah. Misalnya ketika kita sakit gigi kita membutuhkan biaya Rp. 150.000 untuk biaya dokter dan obatnya, maka kita sedekah Rp. 150.000 yang sebelumnya kita pegang uang itu dan berdo’a semisal do’a ini, “Ya Allah… aku beli dengan hartaku ini kesembuhan sakit gigiku. Ya Allah.. terimalah sedekahku ini.”, kemudian diusapkan uang itu ke gigi yang sakit, lalu diberikan kepada orang yang akan senang menerimanya, misalnya memberikannya hanya kepada satu orang yang sangat miskin yang tidak punya dan kira-kira sangat senang menerimanya dan tidak menduganya. Ketika dokter menyarankan kepada seseorang yang sakit untuk melakukan pengobatan tertentu dengan cara medis, misalnya kemo untuk penyakit kanker yang memang nilainya mahal, atau melakukan operasi-operasi tertentu, maka mereka mau melaksanakannya dan mau mengeluarkan hartanya. Sementara jika dia bersedekah dengan niat dan tujuan untuk menyembuhkan penyakitnya atau orang sakitnya, dia bersedekah dengan jumlah yang sedikit dan tidak sepadan dengan apa yang dikeluarkannya sesuai dengan anjuran para dokter itu.
Disitulah letak rahasianya, yaitu ketika seseorang menerimanya dengan senang gembira, maka Allah SWT akan ridho kepadanya dan akan mengabulkan hajatnya sehingga sembuh penyakitnya. Begitu pula ketika misalnya penyakitnya akut dan membutuhkan kepada biaya yang besar secara medis, maka kita bersedekah setara dengan harta yang harus dikeluarkan secara medis. Begitulah cara kita menyembuhkan penyakit dengan bersedekah. Selamat mencoba…
Sedekah juga menjadi solusi untuk berkembang dan bertambahnya harta, sebagaimana hal itu telah dijelaskan oleh Nabi dalam haditsnya:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ بَل يَزدَاد بَل يَزدَاد بَل يَزدَاد. (رواه مسلم)
Tidak akan berkurang suatu harta dengan disedekahkan bahkan akan menambahnya dan akan menambahnya serta akan menambahnya. (H.R. Muslim)
Sehingga para ulama berkata: “Jika harta kita ingin bertambah dan menjadi banyak melimpah, maka hendaknya banyak bersedekah. Jadi, pesugihan yang paling utama yang boleh dilakukan dan paling mujarrab adalah banyak bersedekah.”
Sedekah juga merupakan solusi ketika kita mempunyai hajat-hajat tertentu yang ingin dikabulkan. Dan termasuk tawassul bil amal, yaitu dengan amal sedekah. Dan hal ini merupakan kesempatan bagi orang yang mempunyai harta, karena di dunia ini tidak ada suatu perkara yang lebih menyenangkan orang lain melebihi daripada menyenangkannya dengan harta. Oleh karena itu jika kita bersedekah, berarti kita telah beramal dengan amal yang terbaik dan itu bisa dijadikan sebuah tawassul bil amal supaya terkabul hajat kita. Sedangkan caranya sama seperti cara bersedekah untuk mendapatkan kesembuhan, yaitu harta benda yang akan kita sedekahkan untuk kita jadikan tawassul bil amal guna menggapai hajat kita dengan cara kita pegang dahulu kemudian kita niati dengan niat berikut ini, “Ya Allah… aku beli dengan sedekahku ini terkabulnya hajatku yaitu …… (sebutkan hajatnya). Ya Allah… terimalah sedekahku ini.” Kemudian diberikan kepada orang yang akan senang menerimanya seperti cara di atas. Misalnya kita berikan satu juta kepada 1 orang atau 2 orang yang miskin yang tidak menduga sebelumnya menerima sejumlah uang tersebut. Jangan kita bersedekah satu juta tapi dibagi seratus orang, sehingga masing-masing mendapatkan Rp 10.000. Uang sejumlah Rp. 10.000 tidak menyenangkan mereka sehingga kurang berkhasiat untuk mengabulkan hajat. Jadi, lebih baik Rp 1.000.000 tersebut kita berikan kepada satu atau dua orang yang fakir miskin yang memang berhak dan tidak pernah memegang uang sebanyak itu, sehingga dia sangat bergembira dan mendo’akannya tanpa diminta. Disinilah letak rahasianya. Selamat mencoba dan ini mujarrab…
Sanad: Website Resmi Habib Segaf Baharun dan Masjid Jami’ Assegaf Surakarta serta Ngaji Yuk!.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id