SOAL:
Ustadz, minta tolong tentang jawaban soal sholat Qodho akhir jum’at di Bulan Ramadhan dengan berikut referensinya yang dari Syekh Fadhal Baafadhal (mufti Tarim)
Jawaban:
SHOLAT QODHO’ DI JUMAT TERAKHIR RAMADHAN
(Baca dengan teliti agar bisa lebih difahami)
TATA CARANYA :
Yaitu setelah selesai sholat JUM’AT kemudian dimulai dari sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa lalu Ashar 4, Maghrib 3, Isya’ 4 dan Shubuh 2 rakaat. Silahkan lakukan berjamaah atau sendiri dirumah.
Jadi BUKAN hanya cukup dengan sholat 4 rakaat 1 salam yang katanya cukup untuk menutupi sholat-sholat diatas sama sekali BUKAN, ini terjadi seperti salah faham yang beredar di kalangan masyarakat saat ini, bahwa yang demikian ini tanpa tuntunan yang berarti bid’ah karena beda cara pelaksanaannya.
Sampai sekarang, para habaib melakukan sholat QODHO’, baik itu Habibana Umar bin Salim bin Hafidz dan para habaib lainnya dan masih banyak lagi, yang semuanya melakukan dengan tata cara diatas (dimulai dari sholat Dzuhur 4 rakaat seperti biasa lalu Ashar 4, Maghrib 3, Isya’ 4 dan Shubuh 2 rakaat).
NIATNYA:
Usholli Fardhodz Dzuhri arba’a roka’atin Qodho’an mustaqbilah qiblati imaman (kalo jadi imam), atau makmuman (jika menjadi makmum) lillahi ta’ala ALLAHU AKBAR. Tinggal mengganti untuk sholat-sholat yang lain Ashar dan seterusnya sampai Shubuh.
Ketahuilah!! Syekh Abubakar Bin Salim ra berkata: “Tidak di perbolehkan dan termasuk dosa besar jika seorang sengaja meninggalkan shalat fardhu selama setahun dengan niatan hanya ingin mengqodho’ nya pada hari Jum’at terkhir dalam bulan Ramadhan”.
ULASAN:
Yang pertama kali mencetuskan sholat qadha’ lima waktu pada hari jum’at terakhir bulan Ramadhan adalah Beliau SYECH ABU BAKAR BIN SALIM FACHRUL WUJUD dan keturunan-keturunan nya, kemungkinan ada dari shalat lima waktu yang belum terqadha maka pada saat itu meng qadha nya berjama’ah
Banyak para ulama yang membahas tentang masalah ini dan dijadikan dalam satu kitab khusus
Paling bagusnya kitab yang membahas hal ini adalah kitab yang di susun oleh ASYEKH-Syekh FADHAL BIN ABDURRAHMAN BAAFADAHAL (guru daripada para Masyaikh di Tarim Hadramaut) yang bernama.
القول المنقوض في الرد على من أنكر الخمس الفروض
Khulashah dari pembahasan dalam kitab beliau diatas ada tiga masalah:
1. HARAM bagi orang yang meyakini bahwa qadha lima waktu tersebut bisa mengqadha (bukan menambal/menyempurnakan) semua shalat yang dia tinggalkan.
2. WAJIB bagi orang yang meyakini punya shalat yang perlu diqadha tapi tidak meyakini seperti keyakinan pertama, hanya shalt itu saja yang lain belum terqadhakan
3. HATI-HATI bagi orang yang selalu shalat lima waktu tetapi punya keraguan mungkin dari shalat lima waktu yang dia kerjakan ada yang kurang dalam syarat dan rukunnya sehingga perlu di qadha.
Para ulama menanggapi hal di atas ada yang mengatakan sah dan tidak sah.
Bagi kaum muslimin silahkan mau ikut yang mana, mau dikerjakan ya boleh dan tidak dikerjakan maka tidak masalah.
(Intisari dari fatwa sayyidil waalid al habib al allamah Salim bin Abdullah bin Umar As Syathiri)
Didapatkan dari tulisan alfagih alimam almuhaddits ibrahim bin umar al Alawy diriwayatkan dari RASULULLAH SHOLLOLLOOHU ‘ALAIHI WASALLAM bersabda: “barangsiapa yg melakukan qodho fardhu 5 waktu sholat di akhir jumat di bulan ramadhan maka dapat MENAMBAL cacatnya sholat sepanjang umurnya sampai 70 tahun, sebagaimana disebutkan dalam fatwa Alhabib Muhammad bin hadi Assegaf dlm kitabnya TUHFATUL ASYROF
لكن هذا القضاء لكل ما يختل في صلاته بوسواس و غير طهور و ذلك يفعل بعضهم بغير تعمد
Jadi qodho ini dilakukan dalam rangka BUKAN MENUTUP KARENA TIDAK SHOLAT, akan tetapi melakukan sholat 5 waktu dengan baik selama ini, hanya saja barangkali dalam sela-sela waktu dia melakukan sholat ada yang kurang pas dalam kacamata syari’at.
Wallahu a’lam insyaallah bermanfaat.
[Sayyid Alwi Bin Ali Alhabsyi]
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id