Deskripsi Masalah :
Di zaman teknologi yang makin canggih pada saat ini, keberadaan HP (Handphone) sudah menjadi keperluan kebanyakan masyarakat, baik di kota maupun di desa sampai di gunung-gunung, baik itu gubernur, bupati, camat bahkan para pekerja biasapun mereka perlu yang namanya HP. Hampir setiap orang di mana saja ia berada, di rumah, di toko, di pabrik ataupun ketika bepergian, HP akan selalu ada di sisinya. Yang menjadi permasalahan, terkadang orang yang sedang bepergian ketika singgah di masjid untuk sholat ataupun i’tikaf, maka ketika setrum baterainya habis mereka akan mencharge (mengecas atau mengisi daya listrik) HP-nya di masjid tersebut.
Pertanyaan :
a. Bagaimana hukum mengecas HP di masjid tersebut?
b. Kalau diperlukan izin, kepada siapakah minta izin?
c. Bagaimana solusi bagi orang yang sudah terlanjur ngecas HP di masjid tempat ia singgah?
Jawaban :
a. Haram hukumnya mengecas HP di masjid dengan izin ataupun tanpa izin dari pengurus Masjid, karena listrik Masjid ini disamakan dengan masalah Az-zait (minyak) yang digunakan untuk penerangan Masjid, dimana minyak dan listrik sama- sama merupakan bagian (أجزاء ) dari Masjid yang tidak boleh diambil sedikitpun.
b. Tidak perlu izin, karena hukumnya Ngecas HP adalah Haram Mutlak baik dengan izin terlebih dahulu ataupun tidak.
١. أعانة الطالبين: ج ٣ ص ٢١٦
ويحرم أخذ شىء من زيته وشمعه اى للمسجد اى المختص به بأن يكون موقوفا عليه أومملوكا له بهبة أو شراء من ريع موقوف علي مصالحه واذا أخذ منه ذلك وجب رده (كصحاه وترابه) اى كما يحرم أخذ حصى المسجد وترا به.
٢. المجموع ج ٣ ص ٢٠٦
لايجوز أخذ شيء من أجزاء المسجد كحجر وحصا ة وتراب وغيره وقد سبق في هذه المسائل تحريم التيمم بتراب المسجد ومثله الزيت والمشع الذى يسرج فيه وفي سنن ابي داود باسناد صحيح عن ابي هريسرة بعد الرواة أراه رفعه الى النبي صلى الله عليه وسلم قال: ان الحصاة لتناشد الذى يخرجها من المسجد
c. Solusinya ia harus mengembalikan qimah (biaya senilai listrik yang telah di ambil) kepada pihak masjid. Bila masjidnya jauh dan sulit di jangkau, maka ia bertaubat, banyak istighfar dan sedekah.
١. نها ية الزين :ص ٢٤١
وعلى الغاصب رد وضمان تلف بأقصى قيمته من حين غصب الى تلف.
٢. الاشباه والنظائر ج ٢ ص ٤٠٧
قال في التدريب : كل من غصب شيئا وجب رده الا بست صور :مسئلة الخيط واللوح والخلط حيث لايتميز والخمر والعصير اذا تخمر في يده
٣. حاشية الجمل : ج ٥ ص ٣٨٨
ثم رأيت في منهاج العابدين للغزالى ان الذنوب التى بين العباد اما في المال ويجب رده عند المكنة فان عجز لفقر استحله فان عجز عن استحلاله لغيبته او موته وامكن التصدق عنه فعله والا فليكثر من الحسنات ويرجع الى الله تعالى ويتضرع اليه في ان يرضيه عنه يوم القيامة
Oleh: Ustadz Zaenal Arifin bin M. Mukrim, Staff Pengajar di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta.
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id
One Comment
syamsudin
maaf ustadz … lalu bagaimana hukum masjid tersebut yang menijinkan orang/jamaah mengecas di masjid?
karena saya melihat stopcontac/colokan yg buat mengecas hp di masjid yang memang disediakan bahkan sudah dikasih tulisan (silahkan mengecas hp disini) di serambi masjid sudah disesiakan colokan begitu banyak , hampir semua sisi tembok
mohon jawabanya danbpenjelasanya ustadz