عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
Dari Ibni ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma bahwa ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Al-‘Ain itu haq (benar) dan sekiranya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya Al-‘Ain akan mendahuluinya. “(HR.Muslim)
Dalam terminologi Islam hal ini dikenal sebagai penyakit ‘Ain. Hal ini umumnya berkaitan dengan pengaruh dari pandangan mata yang disertai sifat dengki atau iri kadang terjadi pula pada rasa takjub atau cinta terhadap yang dipandang. Hal ini dapat muncul dari orang yang jahat ataupun orang yang baik, baik pelaku melakukannya dengan sengaja ataupun tidak menyadari, dengan izin Allah. Pandangan mata tersebut menjadi jalan bagi dan dimanfaatkan oleh Setan sehingga memiliki potensi bahaya bagi orang yang terkena.
Berkata Imam Ibnu Atsir dalam An-Nihayah: “Dikatakan bahwa seseorang terkena ‘ Ain, yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit.” Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari: “’Ain adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari tabiat yang jelek, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya.”. Ia menambahkan, “Bahwa ‘ain dapat terjadi bersama rasa takjub walau tanpa adanya sifat iri, walau dari orang yang mencintai dan dari seorang yang shalih (tanpa disengaja).” Dalam kasus yang khusus, penyakit ini bahkan dapat terjadi meski tanpa melihat langsung korbannya semisal melalui foto atau video. Bahkan orang buta sekalipun yang hanya mendengar cerita yang membangkitkan jiwanya untuk mendengki.
Perkataan Nabi : “Apabila seorang dari kalian melihat sesuatu dari saudaranya, atau melihat diri saudaranya, atau melihat hartanya yang menakjubkan, maka hendaklah ia mendoakan keberkahan untuk saudaranya tersebut, karena sesungguhnya penyakit ‘ain benar-benar ada.
“Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:”Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”.
Komentar imam ibnu katsir dalam kitab tafsirnya (4/410)
قال ابن عباس ومجاهد وغيرهما { لَيُزْلِقُونَكَ } لينفذونك { بِأَبْصَارِهِمْ } أي يعينونك بأبصارهم بمعنى يحسدونك لبغضهم إياك لولا وقاية الله لك وحمايته إياك منهم, وفي هذه الاَية دليل على أن العين إصابتها وتأثيرها حق بأمر الله عز وجل, كما وردت بذلك الأحاديث المروية من طرق متعددة كثيرة.
“Telah berkata Ibnu ‘Abbas, Mujahid, dan yang lainnya : {‘benar-benar hampir menggelincirkan kamu’} ; yaitu mempengaruhi kamu;{‘dengan pandangan mereka’} ; yaitu memandangmu dengan mata-mata mereka yaitu mendengkimu karena kebencian mereka kepadamu. Sekiranya tidak ada perlindungan Allah kepadamu dari mereka.Di dalam ayat ini terdapat dalil bahwa terkena Al-‘Ain dan pengaruhnya adalah haq (benar) dengan ijin Allah, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits yang diriwayatkan dari beberapa jalan yang berbeda” .
عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين
Dari Ibni ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma bahwa ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Al-‘Ain itu haq (benar) dan sekiranya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya Al-‘Ain akan mendahuluinya. “(HR.Muslim )
Kitab syarah misykatul mashobih
، والمعنى : لو أمكن أن يسبق القدر شيء ، فيؤثر في إفناء شيء وزواله قبل أوانه المقدر له سبقت العين القدر ،وحاصله : أن لا هلاك ولا ضرر بغير القضاء والقدر ، ففيه مبالغة لكونها سببا في شدة ضررها ، ومذهب أهل السنة أن العين يفسد ويهلك عند نظر العائن بفعل الله تعالى أجرى العادة أن يخلق الضرر عند مقابلة هذا الشخص بشخص آخر .
قال النووي : فيه إثبات القدر ، وأن الأشياء كلها بقدر الله تعالى .
قال الطيبي : المعنى أن فرض شيء له قوة وتأثير عظيم سبق القدر لكان عينا . والعين لا يسبق فكيف لغيرها ؟
Makna hadis: jika memungkinkan adanya sesuatu yang mendahului takdir dan bisa mempengaruhi dalam merusak dan menghilangkan sesuatu sebelum waktu yang telah ditentukan baginya maka tentu Al ‘ain akan mendahului takdir.
Kesimpulannya bahwa tidak ada kerusakan dan tidak ada kemadhorotan tanpa qodho’ dan qodar, dalam hadis ini terdapat mubalaghoh karena keadaan ain sebagai sebab dalam kemadhorotannya, madzhab ahlus sunnah wal jama’ah bahwa al ‘ain bisa merusak dan menghancurkan ketika melihat yang dibenci, tentunya hal itu dengan perbuatan Allah ta’ala yang memberlakukan adat untuk menciptakan kemadhorotan ketika menghadapi orang ini dengan orang lainnya.
imam nawawi berkata bahwa didalam hadis ini terdapat dalil ttg tetapnya takdir dan bahwa segala sesuatu sesungguhnya berdasarkan takdir Allah ta’ala.
al tiby berkata tentang makna hadis bahwa jikalau dipastikan adanya sesuatu yang mempunyai pengaruh dan kekauatan yang besar dan bisa mendahului takdir tentunya itu adalah al ‘ain, dan al’ain tidak bisa mendahului takdir lantas bagaimana dengans selain al’ain ?
Ain itu bisa menjadikan seseorang kedalam kubur dan bisa menjadikan unta masuk kedalam tungku (dimasak).
أخرجه الخطيب في تاريخ بغداد ج ٩ ص ٢٤٤ و استنكره الذهبي في ميزان الإعتدال.
Jadi bisa saja orang yang memajang fotonya atau foto siapa pun lalu ada seseorang yang sangat hasud melihatnya, maka bisa saja ain nya dia seorang yang hasud tersebut mengenainya.
imam ibnu arobi berkata:
“Sesungguhnya Allah menciptakan dari pandangan ain atau ketakjubannya akan sesuatu, suatu penyakit atau suatu kebinasaan.”
Sumber: Piss Ktb & Wikipedia
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id