Hadits ke-7
Tentang Keutamaan Berjalan Menuju Masjid Di Waktu Gelapnya Malam
الحمد لله الذي علم بالقلم علم الإنسان ما لم يعلم الحمد لله الذي خلق الإنسان علمه البيان والصلاة والسلام على الذي لا ينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى أما بعد.
قال رسول الله صلى الله عليه:
“بَشِّرِ الْمَشَّائِيْنَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّوْرِ التَّامِّ يَوم القيامة” (رواه أبو داود)
Artinya: “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan mendapat cahaya yang sempurna kelak di hari kiamat” (HR. Abu Dawud)
Seruan Baginda Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam ini bersifat umum yang di dalamnya terkandung kabar gembira bagi setiap orang yang sering mondar-mandir berjalan menuju ke masjid untuk menegakkan sholat berjamaah di waktu gelapnya malam, baik masjid yang dituju itu dekat maupun jauh. Kabar gembira tersebut adalah mereka akan diselimuti cahaya dari segala sisi mereka kelak di hari kiamat saat mereka melewati jembatan Shirothol Mustaqim. Ini adalah balasan untuk mereka karena mereka telah menanggung rasa payah saat melazimi perjalanan di kegelapan malam menuju ketaatan kepada Allah.
Dalam kitab sunan Abi Dawud disebutkan:
Dalam pembahasan sebelumnya disebutkan tentang keutamaan berjalan untuk menunaikan sholat. Disebagian keadaan didapati waktu gelap saat perjalanan menuju tempat sholat, hal demikian tentunya menambah kesulitan dan adanya mara bahaya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menunjukkan tentang keutamaan pergi ke masjid di waktu gelap gulita. Sebagimana yang diriwayatkan imam Abu Dawud hadits sahabat Buraidah bin Hushoib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,
بشر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan mendapat cahaya yang sempurna kelak di hari kiamat”
Hal ini senada dengan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam dalam sabda Beliau yang lain
حفت الجنة بالمكارة
Surga dikelilingi dengan sesuatu yang dibenci oleh hawa nafsu.
Maksudnya adalah bahwa jalan menuju surga terdapat kepayahan dan kelelahan yang membutuhkan kesabaran. Maka seseorang membutuhkan kesabaran dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, kesabaran dalam menjauhi maksiat kepada Allah. Maka wajib bersabar dalam menjalankan ketaatan meskipun berat bagi hawa nafsu dan selalu bersemangat kuat untuk pergi ke masjid meskipun di waktu gelap, di waktu sangat panas, di waktu sangat dingin.
Karena kesulitan dan kepayahan yang ia alami akan menambah besarnya balasan serta agungnya pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah bersabda:
بشر المشائين فى الظلم
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di kegelapan malam yakni di waktu gelap dan gelap gulita”.
Dan ini hanya di dapati dalam sholat Fajar (Subuh) dan sholat Isya’, oleh sebab ini telah datang riwayat bahwa kedua sholat ini adalah paling beratnya sholat bagi orang-orang munafik, sebab di dalam menunaikan kedua sholat ini terdapat kepayahan. Oleh sebab itu, bahwa pergi ke masjid di waktu gelap gulita terdapat pahala yang agung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
بشر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan mendapat cahaya yang sempurna kelak di hari kiamat”
Karena mereka berjalan di waktu gelapnya malam maka Allah akan memberikan balasan kepada mereka yaitu Allah akan menjadikan untuk mereka sebuah cahaya sempurna kelak di hari kiamat, dengan cahaya itu mereka melihat dan dengan cahaya itu mereka berjalan. Balasan dari Allah sesuai Dengan amal perbuatan yang dilakukan, sebagaimana bahwa ini adalah perjalanan di waktu gelap maka ia akan menjumpai cahaya dan balasan baginya adalah cahaya yang akan ia peroleh kelak di hari kiamat.
Sebagaimana telah datang riwayat tentang keutamaan puasa bahwa orang-orang yang berpuasa akan masuk ke surga dari pintu “Arroyyan (yang berarti kesegaran)” karena mereka telah membuat diri mereka dalam kehausan maka mereka diberikan balasan pahala masuk ke dalam surga dari pintu kesegaran yaitu kebalikan dari kehausan.
Mereka saat berjalan di kegelapan malam menuju ke masjid dan tambah bersemangat pergi ke masjid di kegelapan malam maka Allah akan memberikan balasan kepada mereka dengan Allah jadikan untuk mereka sebuah cahaya yang dengan cahaya yang menerangi tersebut mereka berjalan kelak di hari kiamat. Balasan pahala sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan sebagaimana mereka berjalan di waktu gelapnya malam maka Allah akan mengganti untuk mereka sebuah cahaya yang menyinari mereka kelak di hari kiamat.
Poin penting yang bisa diambil dari hadits ini adalah:
- Keutamaan jalan untuk menegakkan sholat terutama sholat isya’ dan sholat subuh.
- Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan balasan pahala bagi orang-orang yang melazimi hal tersebut dengan sebuah cahaya sempurna saat ini melewati jembatan Shirothol Mustaqim kelak di hari kiamat meskipun ada dari mereka berjalan dengan menggunakan penerangan lampu.
Dinukil dari kitab Tuhfah an-nadhirin dan kitab Sunan Abi Dawud bab keutamaan berjalan menuju masjid di waktu gelapnya malam.
Ditulis oleh: Ustadz Ali Musthofa (staf pengajar Pondok Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id