وَكُلُّ مَا أَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ ☆ فَحَقُّهُ التَّسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ
Artinya :
Segala hal yang dibawa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam ▪︎ maka wajib hukumnya untuk menerima nya.
- Syarah / Penjelasan :
Sebagai umat Rasulullah shollallau alaihi wasallam maka wajib untuk menerima segala hal yang dibawa oleh Beliau, dan mengamalkannya, karena itu adalah sumber kedua setelah Firman Allah subahanahu wata’ala.
Allah subhanahu wata’ala dalam surat Al-Hasyr ayat 7 :
وَمَآ ءَاتاكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَٱنتَهُوا۟ ۚ
Artinya: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”.
Dan dalam surat An-Nisa’ ayat 59 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya)”.
Dalam surat Ali Imran ayat 31 :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ
Artinya: ” Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi kalian”.
Dan surat An-Nisa’ ayat 65 :
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.
Rasululullah shollallahu alaihi wasallam bersabda :
إذا أمرتم بأمر فأتوا منه ما استطعتم وما نهيتكم عنه فاجتنبوه
Artinya: “Apabila aku memerintakan satu perkara maka lakukanlah semampu kalian, dan perkara yang aku larang maka jauhilah”. (HR. Bukhori dan Muslim).
Rasululullah shollallahu alaihi wasallam bersabda :
تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما : كتاب الله وسنتي
Artinya: “Aku tinggalkan untuk kalian 2 Hal, dengan keduanya kalian tidak akan tersesat : Kitab Allah (Al-Qur’an), dan Sunnahku”. (HR.Hakim)
Al-Imam Malik rahimahullah pernah mengatakan :
ما منّا إلّا رادّ ومردود عليه، إلّا صاحب هذا القبر -يعني رسول الله صلى الله عليه وسلم-
Artinya: “Apa yang muncul dari kita boleh diterima dan ditolak, kecuali manusia yang ada dikuburan ini (yaitu Rasulallah shollallahu alahai wasallam)”.
Al-Imam Syafi’i berkata :
من استبانت له سنة عن رسول الله لم يكن له أن يدعها لقول أحد من الناس
“Kaum muslimin bersepakat bahawa mereka yang mengetahui dengan jelas suatu sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam maka tidak halal baginya meninggalkan sunnah tersebut semata-mata untuk mengikuti pendapat seseorang yang lain.”
Referensi:
- Nur al-Dhalam Syarh Mandhumat ‘Aqidat al-‘Awam oleh Syeikh Muhammad Nawawi Banten
- Afham Syarh Aqidatul Awam oleh As-Sayyid Muhmmad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
Ditulis oleh: Meaf Read (Staf Pengajar Pondok Pesantren Riyadhul Jannah Surakarta)
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id