RASULULLAH DITUDUH TUKANG SIHIR
Kemudian orang-orang Quraisy berkumpul di kediaman Al-Walid bin Mughirah. Mereka mengkonspirasikan di antara mereka mengenai apa yang akan dituduhkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada musim selanjutnya, supaya mereka bersatu di dalam perkataan mereka mengenai tuduhan kepada Nabi. Kemudian mereka satu persatu mengajukan usul mereka kepada Al-Walid, di antaranya adalah menuduh Nabi bahwa beliau adalah tukang bohong yang suka bersilat lidah dengan syair, beliau adalah dukun, beliau adalah orang gila, beliau adalah tukang sihir, dan lain sebagainya. Namun semua pendapat mereka itu tidak ada yang dirasa cocok bagi Al-Walid.
Al-Walid berkata : “Demi Allah, sungguh aku telah mendengar kemarin dari lisan Muhammad suatu ucapan yang tidak mungkin ucapan itu berasal dari lisan manusia dan bukan pula ucapan dari lisan bangsa jin. Sungguh ucapan itu benar-benar terasa manis lagi indah bagi hatiku ketika aku mendengarnya. Kalau bisa aku ungkapkan, ucapan itu seperti pohon yang tinggi, di atasnya berupa buah-buahan yang matang, di bagian bawahnya berupa rerumputan hijau yang lebat. Ucapan yang sangat mulia dan tidak ada yang lebih mulia darinya”. Disebutkan bahwa saat itu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang membacakan awal permulaan dari surat Ghafir. Ketika Al-Walid mendengar bacaan itu dari lisan Nabi Muhammad, hampir-hampir saja Al-Walid akan masuk Islam, kalau bukan karena Allah telah mentakdirkannya menjadi orang yang akan selamanya sengsara.
Lalu orang-orang Quraisy berkata : “Lantas bagaimana yang akan kita katakan terhadap Muhammad ?”. Maka Al-Walid berfikir sejenak, lalu berkata : “Sungguh ucapan yang paling mendekati yaitu sebagaimana yang kalian katakan, bahwa Muhammad adalah tukang sihir. Sihirnya berupa perpecahan yang menjadikan seseorang pisah dengan pasangannya, dengan anak-anaknya, dengan anggota keluarganya, dan dengan para pengikutnya. Sehingga orang yang terkena sihir Muhammad akan terpecah belah”. Maka, mulai sejak saat itu, orang-orang Quraisy mengatakan kepada seluruh orang Arab yang mereka temui bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tukang sihir. Mengenai perihal Al-Walid ini, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan firman-Nya :
ذَرْنِيْ وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيْدًاۙ
Artinya : “Biarkanlah Aku (yang bertindak) terhadap orang yang Aku ciptakan dia dalam kesendirian” (Q.S. Al-Muddassir : 11). Hingga akhir surat.
Di antara ucapan yang ia tuduhkan mengenai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagaimana firman Allah :
الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi” (Q.S. Al-Hijr : 91). Yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang menguasai jalan-jalan yang menuju ke Mekah dengan maksud untuk menghalang-halangi manusia masuk Islam. Sebagian dari mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa Alquran itu adalah sihir.
(Yahya bin Abu Bakar al-‘Amiri, Bahjatul Mahafil wa Bughyatul Amatsil : hlm. 82 – 83)
Oleh Habib Ahmad bin Muhammad Assegaf ( Staf Pengajar Pondok Pesatren Riyadhul Jannah Surakarta )
Ingin bertanya permasalahan Agama? Kirimkan pertanyaan Anda kepada Tim Asatidz Tafaqquh Nyantri Yuk, klik http://tanya.nyantriyuk.id